Efek Samping Stevia / Stevia telah menjadi salah satu pemanis alami yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, terutama di kalangan individu yang ingin mengurangi konsumsi gula atau mengontrol kadar gula darah. Di kenal karena rasa manisnya yang kuat namun tanpa kalori, stevia sering di anggap sebagai alternatif sehat dari gula pasir. Namun, di balik manfaatnya, terdapat pula potensi efek samping yang perlu di ketahui oleh konsumen.
Artikel ini akan membahas secara menyeluruh mengenai efek samping stevia, baik yang umum maupun yang jarang terjadi, serta siapa saja yang perlu berhati-hati dalam mengonsumsinya.
Stevia adalah pemanis alami yang di ekstrak dari daun tanaman Stevia rebaudiana, yang berasal dari Amerika Selatan. Daun stevia mengandung senyawa glikosida steviol, terutama steviosida dan rebaudiosida, yang memberi rasa manis 200 hingga 400 kali lebih kuat di bandingkan gula biasa. Stevia tersedia dalam bentuk cair, bubuk, maupun tablet, dan telah d setujui untuk di gunakan sebagai pemanis makanan di banyak negara, termasuk Indonesia.
Meskipun dianggap aman dan bahkan bermanfaat bagi penderita diabetes dan mereka yang sedang menjalani diet, stevia bukan tanpa efek samping.
Beberapa orang mengalami gangguan pencernaan setelah mengonsumsi stevia, terutama dalam bentuk olahan atau dalam dosis tinggi. Efek ini bisa berupa:
Meski jarang, ada laporan mengenai reaksi alergi terhadap stevia, termasuk:
Individu dengan alergi terhadap tanaman dalam keluarga Asteraceae (seperti bunga matahari, krisan, atau dandelion) mungkin lebih berisiko mengalami reaksi alergi terhadap stevia.
Stevia memiliki sifat vasodilator, yaitu melebarkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Meskipun ini menguntungkan bagi penderita hipertensi, hal ini bisa menjadi masalah bagi individu dengan tekanan darah rendah (hipotensi) atau mereka yang sedang mengonsumsi obat penurun tekanan darah. Menggabungkan keduanya bisa menyebabkan tekanan darah turun terlalu rendah, yang menimbulkan pusing, lemas, bahkan pingsan.
Stevia berpotensi berinteraksi dengan beberapa jenis obat, seperti:
Karena itu, sangat penting bagi individu yang mengonsumsi obat rutin untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menambahkan stevia dalam pola makan mereka.
Hingga saat ini, belum ada cukup bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa stevia aman atau berbahaya untuk wanita hamil dan menyusui. Namun, beberapa sumber menyarankan untuk menghindari penggunaan stevia dalam jumlah besar selama masa kehamilan dan menyusui karena kurangnya data keamanan jangka panjang. Jika ingin mengonsumsinya, sebaiknya pilih stevia murni dalam jumlah terbatas dan konsultasikan terlebih dahulu dengan profesional medis.
Efek samping stevia juga bisa di pengaruhi oleh bentuknya. Stevia alami yang berupa daun kering atau ekstrak murni cenderung lebih aman dan minim efek samping. Sebaliknya, stevia olahan yang di jual dalam bentuk kemasan komersial seringkali di campur dengan bahan lain, seperti maltodekstrin, dekstrosa, atau eritritol, yang dapat menimbulkan efek samping tambahan, terutama gangguan pencernaan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) di Amerika Serikat telah mengakui rebaudiosida A (salah satu komponen utama stevia) sebagai GRAS (Generally Recognized As Safe), artinya secara umum aman di konsumsi. Namun, stevia utuh (dalam bentuk daun kering atau ekstrak mentah) belum di setujui oleh FDA untuk di gunakan sebagai aditif makanan karena masih kurangnya penelitian jangka panjang.
Meskipun demikian, studi toksikologi yang telah di lakukan sejauh ini menunjukkan bahwa stevia dalam dosis yang wajar tidak bersifat karsinogenik atau menyebabkan kerusakan organ.
Stevia memang merupakan alternatif pemanis alami yang menjanjikan, terutama bagi penderita di abetes atau mereka yang ingin mengurangi asupan gula. Namun, seperti halnya dengan semua zat yang di konsumsi, penting untuk memahami efek samping yang mungkin timbul dan menggunakannya secara bijak. Setiap orang memiliki sensitivitas tubuh yang berbeda, sehingga penting untuk memperhatikan reaksi tubuh setelah mengonsumsi stevia.
Dengan informasi yang tepat, stevia bisa menjadi bagian dari pola makan sehat, asalkan di gunakan dengan kesadaran dan tidak berlebihan.
Kondisi jalan rusak di Gorontalo memaksa warga mengangkut jenazah dengan motor menuju rumah duka. Potret…
DPRD desak Pemko Medan bangun pompa air di titik rawan banjir, langkah penting untuk tanggulangi…
Fobia adalah ketakutan berlebihan terhadap objek atau situasi tertentu yang bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari. Artikel…
"Temukan 10 buah-buahan penyerap racun yang membantu detoks alami tubuh. Dari lemon, apel, hingga buah…
Fenomena Langka Menghebohkan Dunia Video penampakan paus biru kerdil di perairan Busselton Jetty, Australia Barat,…