Alam Bawah SadarKesehatankesehatan mentalTrending

Efek Samping Stevia: Manis Alami yang Perlu Diwaspadai

Efek Samping Stevia / Stevia telah menjadi salah satu pemanis alami yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, terutama di kalangan individu yang ingin mengurangi konsumsi gula atau mengontrol kadar gula darah. Di kenal karena rasa manisnya yang kuat namun tanpa kalori, stevia sering di anggap sebagai alternatif sehat dari gula pasir. Namun, di balik manfaatnya, terdapat pula potensi efek samping yang perlu di ketahui oleh konsumen.

Artikel ini akan membahas secara menyeluruh mengenai efek samping stevia, baik yang umum maupun yang jarang terjadi, serta siapa saja yang perlu berhati-hati dalam mengonsumsinya.


Apa Itu Stevia?

Stevia adalah pemanis alami yang di ekstrak dari daun tanaman Stevia rebaudiana, yang berasal dari Amerika Selatan. Daun stevia mengandung senyawa glikosida steviol, terutama steviosida dan rebaudiosida, yang memberi rasa manis 200 hingga 400 kali lebih kuat di bandingkan gula biasa. Stevia tersedia dalam bentuk cair, bubuk, maupun tablet, dan telah d setujui untuk di gunakan sebagai pemanis makanan di banyak negara, termasuk Indonesia.

Meskipun dianggap aman dan bahkan bermanfaat bagi penderita diabetes dan mereka yang sedang menjalani diet, stevia bukan tanpa efek samping.


Efek Samping Stevia yang Perlu Diwaspadai

1. Masalah Pencernaan

Beberapa orang mengalami gangguan pencernaan setelah mengonsumsi stevia, terutama dalam bentuk olahan atau dalam dosis tinggi. Efek ini bisa berupa:

  • Kembung dan gas: Beberapa produk stevia komersial di campur dengan alkohol gula seperti eritritol atau sorbitol yang bisa menyebabkan gas dan perut kembung.
  • Diare: Konsumsi berlebihan, terutama jika stevia di campur dengan pemanis lain, bisa memicu diare ringan.
  • Mual: Efek ini relatif jarang, tetapi bisa terjadi jika tubuh tidak terbiasa dengan stevia.

2. Reaksi Alergi

Meski jarang, ada laporan mengenai reaksi alergi terhadap stevia, termasuk:

  • Gatal-gatal
  • Ruam kulit
  • Sesak napas atau pembengkakan pada wajah (dalam kasus yang lebih parah)

Individu dengan alergi terhadap tanaman dalam keluarga Asteraceae (seperti bunga matahari, krisan, atau dandelion) mungkin lebih berisiko mengalami reaksi alergi terhadap stevia.

3. Tekanan Darah Rendah

Stevia memiliki sifat vasodilator, yaitu melebarkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Meskipun ini menguntungkan bagi penderita hipertensi, hal ini bisa menjadi masalah bagi individu dengan tekanan darah rendah (hipotensi) atau mereka yang sedang mengonsumsi obat penurun tekanan darah. Menggabungkan keduanya bisa menyebabkan tekanan darah turun terlalu rendah, yang menimbulkan pusing, lemas, bahkan pingsan.

4. Interaksi dengan Obat

Stevia berpotensi berinteraksi dengan beberapa jenis obat, seperti:

  • Obat anti hipertensi: Seperti disebutkan di atas, konsumsi stevia bersamaan dengan obat penurun tekanan darah bisa memperkuat efek obat dan menurunkan tekanan darah terlalu drastis.
  • Obat di abetes: Stevia memang membantu mengontrol kadar gula darah, tetapi jika di kombinasikan dengan obat diabetes, dapat menyebabkan hipoglikemia (gula darah terlalu rendah).
  • Obat di uretik: Stevia bisa meningkatkan efek di uretik sehingga menyebabkan dehidrasi atau ketidakseimbangan elektrolit.

Karena itu, sangat penting bagi individu yang mengonsumsi obat rutin untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menambahkan stevia dalam pola makan mereka.


Efek Samping pada Kehamilan dan Menyusui

Hingga saat ini, belum ada cukup bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa stevia aman atau berbahaya untuk wanita hamil dan menyusui. Namun, beberapa sumber menyarankan untuk menghindari penggunaan stevia dalam jumlah besar selama masa kehamilan dan menyusui karena kurangnya data keamanan jangka panjang. Jika ingin mengonsumsinya, sebaiknya pilih stevia murni dalam jumlah terbatas dan konsultasikan terlebih dahulu dengan profesional medis.


Perbedaan Antara Stevia Alami dan Stevia Olahan

Efek samping stevia juga bisa di pengaruhi oleh bentuknya. Stevia alami yang berupa daun kering atau ekstrak murni cenderung lebih aman dan minim efek samping. Sebaliknya, stevia olahan yang di jual dalam bentuk kemasan komersial seringkali di campur dengan bahan lain, seperti maltodekstrin, dekstrosa, atau eritritol, yang dapat menimbulkan efek samping tambahan, terutama gangguan pencernaan.


Keamanan Jangka Panjang

Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) di Amerika Serikat telah mengakui rebaudiosida A (salah satu komponen utama stevia) sebagai GRAS (Generally Recognized As Safe), artinya secara umum aman di konsumsi. Namun, stevia utuh (dalam bentuk daun kering atau ekstrak mentah) belum di setujui oleh FDA untuk di gunakan sebagai aditif makanan karena masih kurangnya penelitian jangka panjang.

Meskipun demikian, studi toksikologi yang telah di lakukan sejauh ini menunjukkan bahwa stevia dalam dosis yang wajar tidak bersifat karsinogenik atau menyebabkan kerusakan organ.


Siapa yang Harus Berhati-Hati?

  • Individu dengan alergi terhadap tanaman keluarga Asteraceae
  • Penderita hipotensi (tekanan darah rendah)
  • Pengguna obat di abetes atau anti hipertensi
  • Wanita hamil atau menyusui (konsultasi terlebih dahulu)
  • Anak-anak (karena belum cukup data tentang pengaruh jangka panjang)

Tips Mengonsumsi Stevia dengan Aman

  1. Gunakan dalam jumlah sedang: Meski tidak mengandung kalori, bukan berarti stevia bisa di gunakan tanpa batas.
  2. Baca label produk: Hindari produk yang mencampur stevia dengan bahan tambahan yang berpotensi menyebabkan masalah pencernaan.
  3. Pilih bentuk alami atau murni: Ekstrak murni lebih aman di bandingkan produk komersial yang telah dicampur aditif.
  4. Perhatikan reaksi tubuh: Jika mengalami gejala seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, atau ruam setelah mengonsumsi stevia, hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter.

Kesimpulan

Stevia memang merupakan alternatif pemanis alami yang menjanjikan, terutama bagi penderita di abetes atau mereka yang ingin mengurangi asupan gula. Namun, seperti halnya dengan semua zat yang di konsumsi, penting untuk memahami efek samping yang mungkin timbul dan menggunakannya secara bijak. Setiap orang memiliki sensitivitas tubuh yang berbeda, sehingga penting untuk memperhatikan reaksi tubuh setelah mengonsumsi stevia.

Dengan informasi yang tepat, stevia bisa menjadi bagian dari pola makan sehat, asalkan di gunakan dengan kesadaran dan tidak berlebihan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *