Bagi banyak ibu baru, kehamilan dan persalinan membawa berbagai perubahan besar—secara fisik, emosional, hingga hormonal. Salah satu perubahan fisik yang sering menimbulkan kekhawatiran adalah rambut rontok pasca melahirkan. Setelah sembilan bulan memiliki rambut yang tampak lebih tebal dan sehat, tiba-tiba saja segumpal rambut ikut luruh saat menyisir atau keramas. Fenomena ini membuat banyak ibu bertanya-tanya: Apakah ini normal? Apakah aku akan menjadi botak?
Rambut rontok setelah melahirkan sebenarnya merupakan kondisi umum yang dikenal sebagai telogen effluvium. Artikel ini akan membahas secara menyeluruh mengenai penyebab rambut rontok setelah melahirkan, bagaimana prosesnya terjadi, seberapa lama biasanya berlangsung, serta tips mengatasinya agar para ibu bisa merasa tenang dan lebih percaya diri dalam masa transisi ini.
Rambut manusia secara alami mengalami siklus pertumbuhan yang terdiri dari tiga fase: anagen (fase pertumbuhan), catagen (fase transisi), dan telogen (fase istirahat atau rontok). Pada waktu normal, sekitar 85-90% rambut berada di fase anagen, sedangkan sisanya di fase telogen. Namun, selama kehamilan, peningkatan hormon estrogen membuat lebih banyak rambut berada dalam fase anagen, sehingga rambut tampak lebih lebat dan tidak banyak yang rontok.
Setelah melahirkan, kadar hormon estrogen menurun drastis. Ini membuat rambut yang sebelumnya tertahan di fase pertumbuhan, berpindah sekaligus ke fase telogen. Akibatnya, banyak rambut yang rontok dalam waktu bersamaan. Kondisi ini biasanya terjadi sekitar 2–4 bulan setelah melahirkan dan bisa berlangsung hingga 6 bulan, atau lebih lama dalam beberapa kasus.
Rambut rontok pasca melahirkan biasanya mulai terlihat antara bulan ke-2 dan ke-4 setelah melahirkan, dan berlangsung hingga 6 bulan. Namun, sebagian ibu mengalami rambut rontok hingga satu tahun. Kabar baiknya: ini bersifat sementara. Siklus rambut akan kembali normal begitu hormon tubuh stabil dan tubuh kembali bertenaga.
Tidak perlu panik. Rambut rontok setelah melahirkan adalah bagian alami dari proses pemulihan tubuh. Ini bukan pertanda kamu kehilangan rambut selamanya, melainkan rambut yang sempat “ditahan” selama kehamilan kini kembali ke siklus normal. Meski terlihat banyak, rambut akan tumbuh kembali seiring waktu.
Perubahan hormon adalah penyebab utama rambut rontok setelah melahirkan. Meskipun bisa mengejutkan dan kadang membuat tidak percaya diri, kondisi ini bersifat sementara. Dengan perawatan yang tepat, pola makan sehat, dan sedikit kesabaran, rambut akan kembali tumbuh dan kembali ke kondisi semula.
Bagi ibu yang sedang mengalaminya, ketahuilah bahwa kamu tidak sendirian. Banyak ibu di luar sana mengalami hal yang sama. Fokuslah pada pemulihan tubuh dan kebahagiaan bersama si kecil, dan berikan waktu untuk rambutmu pulih secara alami. Kamu sudah menjalani perjalanan luar biasa sebagai seorang ibu—dan kamu tetap cantik, dengan atau tanpa rambut yang tebal!
Buah Semangka bukan hanya buah penyegar di cuaca panas, tapi juga superfood yang menyimpan 7…
Kondisi jalan rusak di Gorontalo memaksa warga mengangkut jenazah dengan motor menuju rumah duka. Potret…
DPRD desak Pemko Medan bangun pompa air di titik rawan banjir, langkah penting untuk tanggulangi…
Fobia adalah ketakutan berlebihan terhadap objek atau situasi tertentu yang bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari. Artikel…
"Temukan 10 buah-buahan penyerap racun yang membantu detoks alami tubuh. Dari lemon, apel, hingga buah…