Asam lambung adalah kondisi saat isi lambung mengalir kembali ke kerongkongan atau saluran yang menghubungkan lambung dan tenggorokan. Kondisi ini dapat memicu gejala, seperti nyeri ulu hati, nyeri dada seperti terbakar, batuk terus-menerus, hingga mual. Kondisi ini umumnya memburuk di malam hari, terutama saat berbaring. Gejala asam lambung yang muncul sesekali biasanya tidak perlu di khawatirkan. Mengatasi Asam Lambung.
Namun, saat gejala asam lambung terjadi dua kali atau lebih dalam seminggu, kondisi itu bisa menandakan gejala penyakit refluks gastroesofageal (GERD). Beberapa orang mungkin akan langsung mencari obat untuk mengatasinya. Mengatasi Asam Lambung.
Di kutip dari Harvard Health Publishing, berikut cara yang bisa di lakukan untuk mengatasi asam lambung tanpa obat:
Ketika perut dalam kondisi penuh akan rentan terjadi kenaikan asam lambung hingga ke kerongkongan. Maka dari itu, untuk meredakannya bisa mencoba makan dengan porsi yang lebih sedikit dengan intensitas lebih sering, di bandingkan porsi besar sebanyak tiga kali setiap hari.
Asam lambung dapat kambuh karena mengonsumsi makanan tertentu. Di sarankan untuk menghindari beberapa makanan yang bisa memicu asam lambung, seperti makanan jenis mint, makanan berlemak, makanan pedas, tomat, bawang merah, bawang putih, kopi, teh, coklat, hingga alkohol.
Minuman bersoda dapat membuat seseorang bersendawa, yang mengirimkan asam ke kerongkongan. Maka dari itu, di sarankan untuk lebih banyak minum air putih sebagai penggantinya.
Bagi orang yang memiliki riwayat asam lambung, di sarankan untuk makan tiga jam sebelum tidur. Artinya, tidak di sarankan tidur setelah makan siang, langsung tidur setelah makan malam, atau ngemil tengah malam. Kebiasaan ini dapat memicu seseorang mengantuk dan langsung tidur, hingga menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.
Hindari melakukan olahraga berat selama beberapa jam setelah makan. Di sarankan jalan-jalan ringan untuk menurunkan makanan yang baru saja di konsumsi. Cobalah untuk menghindari aktivitas yang terlalu berat, apalagi yang mengharuskan membungkuk karena dapat mengirimkan asam ke kerongkongan.
Pada orang yang memiliki penyakit asam lambung, idealnya posisi kepala saat tidur harus lebih tinggi 15-20 cm dari kaki. Kondisi ini dapat di lakukan dengan menggunakan penyangga, seperti busa, untuk menopang kepala. Namun, tidak di sarankan untuk membuat ganjalan dengan menumpuk bantal, karena itu tidak akan membantu kondisi yang di butuhkan.
Berat badan yang bertambah akan melebarkan struktur otot yang menopang sfingter esofagus bagian bawah, sehingga mengurangi tekanan yang menahan sfingter agar tetap tertutup. Hal ini dapat menyebabkan refluks asam dan nyeri ulu hati.
Bagi perokok, di sarankan untuk berhenti bila memiliki riwayat asam lambung. Nikotin dapat merelaksasi sfingter esofagus bagian bawah, sehingga membuat proses pencernaan menjadi bermasalah.
BY : PELOR
Pendahuluan Fenomena perjudian online (judol) kian marak di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Jakarta Barat (Jakbar).…
"Negara ASEAN tidak hanya kaya budaya dan sejarah, tetapi juga menghadirkan fenomena menarik seperti pertumbuhan…
“Duduk seharian bukan alasan untuk pasif. Dengan gerakan kecil, tubuh tetap bugar dan pikiran segar…
Awal Mula Aksi Tak Biasa di Deli Serdang Kejadian unik terjadi di Kabupaten Deli Serdang,…