PendidikanTrending

Wanita di Thailand Bangun Penjara di Rumah, Kurung Anaknya yang Pecandu Narkoba dan Judi Online

Wanita di Thailand Bangun Penjara di Rumah

Kurung Anaknya yang Pecandu Narkoba dan Judi Online

Wanita di Thailand

Wanita di Thailand – Seorang wanita di Thailand membangun penjara dalam rumah untuk mengurung anak laki-lakinya yang pecandu narkoba dan judi. Berita tentang Saraphee yang berusia 64 tahun mencerminkan situasi yang sangat menegangkan dan penuh kesedihan. Dalam kasus seperti ini, ketika seorang ibu merasa terpaksa untuk mengambil tindakan tertentu demi melindungi diri dan orang-orang di sekitarnya, biasanya terdapat latar belakang masalah yang kompleks, termasuk konflik keluarga dan masalah mental atau perilaku.

Saraphee mengaku telah mencoba segala cara untuk menyelamatkan putranya dari kecanduan narkoba selama bertahun-tahun. Namun, upaya tersebut selalu gagal. Dia pun memerintahkan kontraktor untuk membangun penjara di dalam rumahnya sejak awal November 2024.

Kisah Saraphee dan perjuangannya dengan putranya yang kecanduan narkoba mencerminkan tantangan serius yang dihadapi banyak keluarga di berbagai belahan dunia. Kecanduan, terutama terhadap zat seperti metamfetamin, dapat memiliki dampak yang menghancurkan tidak hanya bagi individu yang terlibat tetapi juga untuk keluarga dan masyarakat sekitarnya.

Keadaan semakin memburuk saat putranya juga kecanduan judi online. Dia kerap memaksa istrinya memberikan uang 100 hingga 200 baht (sekitar Rp 45.000-90.000) setiap hari untuk membeli narkoba dan berjudi. “Selama 20 tahun, saya hidup dalam ketakutan terus-menerus,” ujar Saraphee. Perempuan lanjut usia itu mengungkapkan, sang putra bahkan pernah mengancam nyawanya dan merusak properti, termasuk menabrakkan mobil ke rumah pada Oktober lalu.

Putranya lalu ditangkap pada 23 Oktober 2024 dan dikirim ke Rumah Sakit Nang Rong usai mengamuk. Atas kondisi tersebut, dia mengirim putranya ke rehabilitasi. Sang putra kini telah menjalani rehabilitasi di lebih dari 10 pusat rehabilitasi, termasuk rumah sakit, markas tentara, dan kuil. Namun, putranya selalu kembali memakai narkoba.

Saraphee mengaku tidak dapat mengendalikan putranya lagi. Padahal, putranya kembali ke rumah usai menjalani rehabilitasi pada 6 November 2024. Takut putranya berulah kembali, Saraphee pun memerintahkan sebuah perusahaan konstruksi untuk membangun sel di dalam rumahnya.

By : BomBom

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *