Update Harga BBM Pertamina di Seluruh Indonesia per 3 Juni 2025
Update Harga BBM Pertamina di Seluruh Indonesia per 3 Juni 2025
Pada awal Juni 2025, Pertamina kembali memperbarui harga bahan bakar minyak (BBM) di seluruh wilayah Indonesia. Langkah ini menunjukkan penyesuaian terhadap fluktuasi harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Melalui kebijakan ini, masyarakat dapat mengetahui tarif terbaru dan melakukan penyesuaian dalam aktivitas sehari-hari. Update Harga BBM Pertamina di Seluruh Indonesia per 3 Juni 2025

Pertama-tama, Pertamina mengumumkan bahwa harga Pertalite tetap berada di angka Rp 10.000 per liter. Keputusan tersebut bertujuan menjaga kestabilan harga bahan bakar bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Selain itu, pemerintah juga terus memberikan subsidi agar harga Pertalite tetap terjangkau.

Selanjutnya, Pertamax mengalami sedikit kenaikan. Per 3 Juni 2025, Pertamax dijual seharga Rp 13.800 per liter di wilayah Jabodetabek. Meskipun demikian, harga di wilayah Papua dan Maluku mencapai Rp 14.200 per liter. Dengan demikian, pengguna kendaraan pribadi perlu mempertimbangkan konsumsi bahan bakar mereka dengan lebih cermat.

Sementara itu, Pertamax Turbo juga mengalami penyesuaian harga. Kini, masyarakat harus membayar Rp 15.500 per liter untuk bahan bakar ini. Di sisi lain, pengguna kendaraan dengan mesin berperforma tinggi tetap memilih Pertamax Turbo karena kualitas pembakarannya yang lebih bersih dan efisien.

Di samping itu, harga Dexlite dan Pertamina Dex turut mengalami perubahan. Dexlite kini dibanderol Rp 14.900 per liter, sedangkan Pertamina Dex dijual dengan harga Rp 15.800 per liter. Kalangan pengusaha logistik dan pengemudi kendaraan diesel pun mulai menyusun strategi agar biaya operasional tetap efisien.
Tak hanya itu, Pertamina juga menyampaikan bahwa harga BBM non-subsidi bisa berbeda antarwilayah. Perbedaan tersebut terjadi karena ongkos distribusi, jarak geografis, dan faktor logistik lainnya. Oleh sebab itu, masyarakat di wilayah timur Indonesia kerap membayar lebih tinggi dibandingkan dengan warga di wilayah barat.
Di tengah perubahan ini, sejumlah kalangan menyoroti pentingnya transparansi dalam penetapan harga BBM. Beberapa organisasi konsumen menyerukan evaluasi terhadap skema subsidi dan distribusi energi nasional. Mereka juga mengajak pemerintah dan Pertamina untuk lebih aktif menjelaskan alasan di balik penyesuaian harga tersebut.
Sebagai tanggapan, Pertamina membuka kanal informasi digital melalui situs resminya dan aplikasi MyPertamina. Masyarakat dapat mengecek harga BBM di wilayah masing-masing secara real-time. Dengan langkah ini, Pertamina meningkatkan keterbukaan dan mempermudah akses informasi bagi konsumen.
Di sisi lain, pengamat energi menyarankan pemerintah mempercepat transisi menuju energi terbarukan. Menurut mereka, ketergantungan terhadap BBM akan terus menimbulkan gejolak harga. Oleh karena itu, investasi dalam transportasi listrik dan energi surya menjadi semakin penting.
Sebagai penutup, pembaruan harga BBM pada 3 Juni 2025 mencerminkan dinamika ekonomi global dan nasional. Dengan informasi yang akurat dan distribusi yang merata, masyarakat dapat beradaptasi secara bijak. Untuk itu, kerja sama antara pemerintah, badan usaha, dan masyarakat harus terus terjalin demi menjaga kestabilan energi nasional.
