EntertainmentHiburanTrending

Tren Filter AI ‘Muda Lagi 17 Tahun’ Bikin Netizen Nostalgia

Tren Filter AI ‘Muda Lagi 17 Tahun’ Bikin Netizen Nostalgia

Media sosial selalu punya cara baru untuk membuat orang betah menatap layar berjam-jam. Belakangan ini, tren filter AI ‘Muda Lagi 17 Tahun’ langsung merebut perhatian pengguna TikTok, Instagram, hingga Facebook. Setiap hari, ribuan orang mencoba filter ini demi melihat versi muda mereka. Alhasil, berbagai foto jadul muncul kembali, lengkap dengan cerita masa sekolah yang penuh kenangan.
Awalnya, filter ini berasal dari pengembang aplikasi edit foto asal Korea Selatan. Mereka merancang teknologi AI yang mampu mengenali pola wajah pengguna, lalu memodifikasi kerutan, warna kulit, hingga bentuk wajah. Hasilnya, wajah seseorang terlihat mulus, segar, dan seolah kembali ke usia belasan tahun. Karena itu, banyak orang langsung penasaran mencoba.
Tak butuh waktu lama, filter ini meledak di TikTok. Selebgram, influencer, hingga artis papan atas ikut meramaikan tren. Mereka mengunggah video perbandingan wajah sekarang dengan versi remaja. Banyak penonton merasa gemas sekaligus terhibur. Bahkan, beberapa warganet membuat konten ‘bongkar album lama’ sambil membandingkan hasil filter dengan foto masa SMA.
Selain sekadar hiburan, filter ini memicu obrolan serius. Beberapa psikolog mengingatkan pengguna agar tidak terjebak standar kecantikan palsu. Pasalnya, teknologi AI hanya menampilkan ilusi. Meski demikian, orang tetap menganggap filter ini lucu, karena bisa menjadi cara unik untuk bernostalgia. Banyak orang justru memanfaatkannya untuk mengunggah cerita masa lalu.
Di sisi lain, para kreator konten memanfaatkan tren ini untuk menarik penonton baru. Mereka membuat ide-ide segar, mulai dari prank ke orang tua hingga kolase ‘before-after’ satu keluarga. Banyak video lucu muncul ketika orang tua melihat wajah mereka sendiri berubah menjadi remaja. Penonton membanjiri kolom komentar dengan cerita serupa. Momen nostalgia itu menghadirkan kehangatan di tengah rutinitas.
Sementara itu, beberapa ahli teknologi menyebut tren ini sebagai salah satu bukti kemajuan AI generatif. Teknologi pengenal wajah berkembang pesat. Namun, risiko penyalahgunaan data pribadi tetap menghantui. Karena itu, warganet perlu berhati-hati sebelum membagikan hasil editan ke platform publik. Meskipun terlihat aman, data wajah tetap menjadi bagian sensitif.
Tak dapat dimungkiri, tren filter AI ‘Muda Lagi 17 Tahun’ mendongkrak popularitas beberapa aplikasi edit foto. Banyak pengguna beralih dari aplikasi lama ke layanan baru yang menawarkan filter ini secara gratis. Beberapa orang bahkan rela berlangganan premium demi hasil editan lebih halus. Karena tingginya permintaan, para pengembang berencana menambah filter sejenis, misalnya filter ‘Tua 30 Tahun’ atau ‘Versi Anime’.
Selain di Indonesia, tren ini juga merambah negara tetangga. Pengguna dari Malaysia, Thailand, hingga Filipina membagikan hasil transformasi wajah ke media sosial. Tagar #17Again dan #YouthFilter sempat menduduki trending di TikTok. Jumlah unggahan meningkat pesat, sehingga membuat tren ini makin sulit dilewatkan.
Dengan semakin banyak orang terlibat, tren filter AI ini membuktikan bahwa teknologi bisa menghidupkan kembali memori lama. Di tengah hiruk pikuk dunia digital, nostalgia menjadi daya tarik kuat. Meski hanya sekilas, orang merasa kembali ke masa muda. Beberapa orang tertawa, sebagian terharu. Namun, semua setuju, kenangan indah tetap abadi, meskipun hanya lewat sentuhan filter AI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *