InternasionalKesehatanMisteriPenyakitTrending

Tragedi Mati Listrik di Ruang Operasi: Pasien 77 Tahun Gagal Selamat Saat Jalani Operasi Jantung di Inggris

Tragedi Mati Listrik di Ruang Operasi : Investigasi 5 Tahun Ungkap Fakta Mengejutkan soal Kematian Pasien Akibat Pemadaman Listrik

Tragedi Mati Listrik di Ruang Operasi menimpa seorang pasien lansia bernama Jean Dye, wanita berusia 77 tahun, yang meninggal dunia saat menjalani operasi jantung di Rumah Sakit Umum Scunthorpe, Inggris. Peristiwa ini terjadi pada September 2020, namun hasil investigasi menyeluruh baru dipublikasikan lima tahun kemudian melalui laporan resmi dari lembaga Prevention of Future Deaths.

Insiden tersebut menjadi sorotan publik karena kematian pasien tidak hanya dipicu oleh komplikasi medis, tetapi juga akibat faktor eksternal yang semestinya dapat diantisipasi: pemadaman listrik selama prosedur operasi berlangsung.

Kronologi Kejadian: Operasi Jantung Berhenti di Tengah Jalan

Jean Dye awalnya datang ke rumah sakit untuk menjalani intervensi koroner perkutan (PCI) atau yang lebih dikenal dengan angioplasti dengan pemasangan stent. Tindakan medis ini bersifat invasif minimal, dengan tujuan membuka arteri jantung yang tersumbat menggunakan tabung kecil permanen bernama stent.

Prosedur yang dijalani Dye sebenarnya sudah terjadwal dengan baik. Namun, menurut penjelasan Koroner Senior Paul Smith, keberhasilan operasi ini sangat bergantung pada keberadaan gambaran sinar-X secara real time. Sinar-X berfungsi memberikan panduan visual bagi dokter dalam meletakkan stent pada posisi yang tepat.

Sayangnya, ketika operasi baru berjalan, ruang operasi mendadak gelap akibat mati listrik. Seluruh peralatan berhenti berfungsi, termasuk mesin vital penunjang tindakan angioplasti. Listrik padam sekitar 10 menit—waktu yang sangat kritis ketika nyawa pasien bergantung pada kecepatan dokter dalam menyelesaikan prosedur.

Tragedi Mati Listrik di Ruang Operasi : Staf Terpaksa Menunggu Teknisi

Dalam kondisi darurat tersebut, tim medis hanya bisa menunggu. Tidak ada sistem cadangan yang langsung aktif, dan lebih parahnya, tombol reset listrik terletak jauh di bagian lain rumah sakit. Hal ini membuat dokter dan perawat tidak bisa melakukan apa pun selain menghentikan prosedur sampai teknisi datang untuk menyalakan kembali aliran listrik.

Bagi seorang pasien yang sedang berada di meja operasi jantung, setiap detik menjadi penentu hidup dan mati. Begitu aliran listrik akhirnya kembali, dokter berhasil melanjutkan prosedur dan memasang stent. Namun sayang, Dye mengalami kondisi “gagal pulih” pasca operasi hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Tragedi Mati Listrik di Ruang Operasi, Pasien 77 Tahun Meninggal Saat Operasi Jantung di Inggris
Tragedi Mati Listrik di Ruang Operasi, Pasien 77 Tahun Meninggal Saat Operasi Jantung di Inggris

Penyebab Kematian Menurut Investigasi

Hasil otopsi dan laporan resmi menyebutkan bahwa Dye meninggal akibat diseksi arteri iatrogenik, yaitu komplikasi serius yang terjadi saat dinding arteri jantung mengalami robekan akibat prosedur intervensi.

Namun, Smith menekankan bahwa peluang hidup Dye lebih besar jika tidak terjadi pemadaman listrik. Hilangnya daya menyebabkan keterlambatan prosedur, sehingga meningkatkan risiko komplikasi fatal. Dalam laporannya, ia menegaskan:

“Berdasarkan keseimbangan probabilitas, Nyonya Dye akan selamat jika tidak ada hilangnya daya listrik.”

Laporan Resmi: Risiko Bisa Terulang

Laporan investigasi ini tidak hanya menyajikan kronologi, tetapi juga memberikan peringatan keras kepada pihak NHS Inggris serta Eksekutif Pelayanan Kesehatan. Mereka diberi tenggat waktu hingga 28 Agustus 2025 untuk memberikan tanggapan resmi dan menyusun langkah preventif.

Smith juga menyoroti beberapa kelemahan sistem di rumah sakit:

  1. Letak tombol reset listrik terlalu jauh, sehingga memperlambat pemulihan daya.

  2. Tidak adanya lampu indikator di ruang operasi untuk menunjukkan status sirkuit listrik.

  3. Kurangnya pelatihan darurat bagi staf medis jika terjadi kegagalan daya mendadak.

Ia memperingatkan, tanpa adanya perbaikan, insiden serupa bisa saja menelan korban lagi di masa mendatang. Bahkan, selisih waktu beberapa menit bisa menjadi pembeda antara hidup dan mati.

Tragedi Mati Listrik di Ruang Operasi : Pelajaran Penting dari Kasus Tragis Ini

Tragedi yang menimpa Jean Dye membuka mata banyak pihak bahwa keselamatan pasien tidak hanya bergantung pada keahlian dokter, tetapi juga pada kesiapan infrastruktur rumah sakit.

Sistem listrik darurat seharusnya menjadi standar utama di setiap ruang operasi modern. Dalam situasi kritis, generator cadangan atau sistem otomatis harus segera aktif agar prosedur medis tetap bisa dilanjutkan tanpa jeda.

Kasus ini juga menunjukkan pentingnya simulasi keadaan darurat bagi tenaga kesehatan. Staf medis perlu dilatih menghadapi skenario tak terduga, termasuk mati listrik, agar mereka bisa bertindak cepat tanpa menunggu teknisi.

Tragedi Mati Listrik di Ruang Operasi : Respon Publik dan Harapan ke Depan

Kematian Dye memunculkan gelombang keprihatinan di Inggris. Banyak pihak mempertanyakan bagaimana mungkin rumah sakit besar bisa mengalami kegagalan sistem listrik tanpa adanya cadangan yang memadai.

Pihak keluarga korban juga berharap kejadian ini menjadi pelajaran berharga agar tidak ada lagi pasien yang kehilangan nyawa karena kelalaian teknis. Mereka menekankan, setiap pasien yang masuk ruang operasi berhak mendapatkan jaminan keamanan maksimal, baik dari sisi medis maupun fasilitas penunjang.

Kesimpulan : Tragedi Mati Listrik di Ruang Operasi

Tragedi yang dialami Jean Dye adalah pengingat pahit bahwa keselamatan medis tidak hanya tentang keterampilan dokter, tetapi juga kesiapan sistem pendukung rumah sakit. Mati listrik yang berlangsung hanya 10 menit sudah cukup untuk mengubah jalannya sebuah operasi menjadi bencana.

Laporan investigasi menuntut adanya perubahan besar dalam sistem kelistrikan rumah sakit, mulai dari ketersediaan cadangan daya otomatis, pelatihan staf menghadapi darurat, hingga perbaikan infrastruktur teknis.

Jika rekomendasi ini dijalankan dengan serius, maka pengorbanan Jean Dye tidak akan sia-sia. Justru, kisah tragisnya bisa menjadi titik balik menuju sistem kesehatan yang lebih aman dan andal di masa depan.

By : ceksinii

Tragedi Mati Listrik di Ruang Operasi Di Inggris
Tragedi Mati Listrik di Ruang Operasi Di Inggris

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *