Tragedi Boeing 737-800 Jeju Air
Kecelakaan Jeju Air yang melibatkan Boeing 737-800 di Bandara Internasional Muan mengakibatkan 176 korban jiwa
ITINEWS-Kecelakaan tragis menimpa pesawat Boeing 737-800 milik Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, Minggu (29/12/2024). Insiden ini merenggut 176 nyawa, sementara dua awak pesawat yang selamat saat ini menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Kejadian Mengerikan Sebelum Kecelakaan
Menurut laporan Reuters, seorang penumpang mengirim pesan singkat kepada kerabatnya sebelum pesawat Boeing 737-800 milik Jeju Air jatuh. Dalam pesan itu, ia melaporkan bahwa seekor burung tersangkut di sayap pesawat. Pesan terakhir dari penumpang tersebut berbunyi, “Haruskah saya mengucapkan kata-kata terakhir saya?”
Data Penumpang Pesawat
Pesawat ini mengangkut 181 orang, terdiri atas 175 penumpang dan 6 awak kabin. Berdasarkan data dari Kementerian Transportasi Korea Selatan, sebagian besar penumpang adalah warga negara Korea Selatan, dan dua penumpang lainnya berasal dari Thailand
Proses Pencarian Korban
Hingga saat ini, pihak berwenang melaporkan bahwa tiga penumpang masih hilang. Tim penyelamat terus mencari di sekitar lokasi kecelakaan.
Fakta Terbaru Korban dan Pencarian
Hingga kini, pihak berwenang melaporkan bahwa tiga penumpang masih hilang. Tim penyelamat terus melakukan pencarian di area sekitar lokasi kecelakaan.
Pesawat dan Teknologi Mesin
Pesawat ini diproduksi pada tahun 2009 dan dilengkapi dengan mesin CFM56-7B26. Mesin tersebut diproduksi oleh CFM International, perusahaan patungan antara GE Aerospace dari Amerika Serikat dan Safran dari Prancis
Pernyataan CEO Jeju Air
CEO Jeju Air, Kim E-bae, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka. Dalam konferensi pers yang disiarkan televisi, ia menegaskan bahwa pesawat tersebut tidak pernah mengalami kecelakaan atau kerusakan sebelumnya. “Kami akan bekerja sama sepenuhnya dengan penyelidik dan memberikan dukungan kepada keluarga korban,” ujarnya sambil menundukkan kepala.
Kode Darurat: Bird Strike
Kementerian Transportasi Korea Selatan mengungkapkan bahwa menara kontrol Bandara Internasional Muan memberikan peringatan tentang bird strike enam menit sebelum kecelakaan terjadi.
Reaksi Pilot dan Upaya Pendaratan
Pada pukul 08:57 waktu setempat, pilot menerima peringatan tentang adanya burung di area landasan pacu. Dua menit kemudian, pilot mengumumkan sinyal darurat (mayday). Pesawat berusaha mendarat pada pukul 09:00, namun tergelincir dan menabrak dinding pada pukul 09:03.
Pendaratan yang Gagal
Pejabat setempat menjelaskan bahwa mereka mengalihkan arah landasan pacu untuk mempermudah pendaratan darurat. Namun, pesawat tidak dapat berhenti tepat waktu, yang menyebabkan kecelakaan fatal.
Pernyataan Resmi dari CFM International
Perwakilan dari CFM International menyampaikan rasa duka mendalam atas tragedi ini. “Kami sangat sedih atas kehilangan yang terjadi pada penerbangan Jeju Air 2216. Kami menyampaikan simpati kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari para korban,” ungkap juru bicara perusahaan.

By: SiapaAjaDeh