Cara Sehat Makan Gorengan: Tips Dokter
Cara Sehat Makan Gorengan Kuncinya adalah keseimbangan. Jangan menjadikan gorengan sebagai makanan utama setiap hari. Lengkapi dengan makanan bergizi lainnya agar tubuh tetap sehat. Ingat, sehat itu investasi jangka panjang.
Gorengan menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup banyak orang Indonesia. Hampir di setiap sudut jalan, penjual gorengan menawarkan tempe, bakwan, tahu isi, risoles, hingga pisang goreng. Teksturnya renyah, rasanya gurih, dan harganya murah membuat gorengan sulit ditolak.
Namun, kenikmatan tersebut menyimpan risiko. Kandungan minyak berlebih dan lemak jenuh dalam gorengan dapat membahayakan kesehatan bila dikonsumsi terlalu sering. Meski demikian, bukan berarti gorengan harus dihindari sepenuhnya. Dokter menyebutkan ada cara sehat untuk tetap menikmatinya, asalkan kita tahu trik yang benar.
Spesialis penyakit dalam dr. RA Adaninggar Primadia N, SpPD-KGH menegaskan bahwa gorengan umumnya mengandung lemak jenuh atau saturated fat. Lemak jenuh inilah yang bisa memicu berbagai penyakit, terutama bila dikonsumsi berlebihan.
βLemak itu ada yang baik, ada yang tidak. Yang tidak baik itu biasanya berasal dari asam lemak jenuh. Lemak jenis ini banyak ditemukan pada minyak goreng dan produk yang padat pada suhu ruang, seperti butter dan margarin,β jelasnya.
Lemak jenuh sulit dicerna tubuh sehingga menumpuk dalam pembuluh darah. Penumpukan tersebut dapat memicu kolesterol tinggi, penyumbatan arteri, hingga risiko penyakit jantung.
Mengonsumsi gorengan secara rutin dalam jumlah banyak berhubungan dengan meningkatnya risiko obesitas. Berat badan yang berlebih menjadi pintu masuk bagi berbagai penyakit kronis seperti:
Diabetes mellitus tipe 2 akibat resistensi insulin.
Hipertensi karena tekanan darah meningkat seiring penumpukan lemak.
Penyakit jantung koroner akibat penyumbatan pembuluh darah.
Oleh karena itu, cara sehat menikmati gorengan sangat penting dipahami agar kita tetap bisa menikmatinya tanpa mengorbankan kesehatan.
Dokter Ning menyarankan agar proses menggoreng dilakukan dengan minyak yang lebih sehat, yaitu yang mengandung asam lemak tak jenuh. Lemak ini mudah dicerna tubuh dan tidak menumpuk di pembuluh darah.
Jenis minyak sehat yang bisa digunakan antara lain:
Minyak zaitun (olive oil)
Minyak canola (canola oil)
Minyak jagung (corn oil)
Minyak kacang kedelai
Dengan mengganti minyak goreng biasa ke minyak tak jenuh, risiko penyakit akibat lemak bisa ditekan.
Alternatif lain adalah menggunakan air fryer. Alat ini menggunakan teknologi pemanas udara sehingga makanan bisa matang dan renyah dengan sedikit minyak. Bahkan, beberapa jenis gorengan bisa dimasak tanpa minyak sama sekali.
Penggunaan air fryer terbukti mengurangi kalori berlebih karena makanan tidak menyerap minyak. Hasilnya, gorengan tetap renyah tetapi lebih aman untuk tubuh.
Jika penggunaan minyak sehat atau air fryer terasa mahal, cara paling sederhana adalah mengurangi jumlah minyak saat menggoreng. Hindari deep-frying (menggoreng dengan minyak hingga makanan terendam penuh).
βJumlah minyak yang dikurangi tetap lebih baik. Walaupun pakai minyak biasa, kalau tidak deep-fried, kandungan lemak jenuhnya bisa berkurang,β ujar dr. Ning.
Kementerian Kesehatan RI juga menegaskan bahwa konsumsi minyak sebaiknya tidak lebih dari 5 sendok makan per hari.
Selain tiga metode di atas, ada beberapa kebiasaan yang bisa membuat gorengan lebih aman untuk tubuh:
Menggunakan minyak jelantah atau minyak yang dipakai berkali-kali bisa meningkatkan kadar radikal bebas dalam makanan. Radikal bebas ini berbahaya karena dapat merusak sel tubuh dan memicu kanker.
Makan gorengan tanpa tambahan makanan sehat bisa meningkatkan beban tubuh. Cobalah mengombinasikan gorengan dengan lalapan, salad, atau buah segar agar tubuh tetap mendapatkan serat, vitamin, dan antioksidan.
Gorengan sebaiknya tidak dikonsumsi setiap hari. Batasi hanya 1β2 kali seminggu, itupun dalam jumlah kecil. Pola makan seimbang tetap menjadi kunci hidup sehat.
Jika ingin tetap ngemil tanpa khawatir kesehatan terganggu, ada beberapa camilan sehat yang bisa menggantikan gorengan, seperti:
Kacang panggang yang kaya protein dan lemak sehat.
Buah potong seperti apel, pir, atau pepaya.
Keripik sayur dari kale, singkong, atau bayam yang dipanggang.
Jagung rebus yang tinggi serat dan mengenyangkan.
Alternatif ini bisa menjadi pilihan cerdas bagi mereka yang ingin menjaga pola makan namun tetap menikmati sensasi ngemil.
Gorengan memang menggoda, tapi kesehatan jauh lebih berharga. Dengan memilih minyak sehat, menggunakan air fryer, atau membatasi jumlah minyak, kita tetap bisa menikmati gorengan tanpa rasa bersalah.
Kuncinya adalah keseimbangan. Jangan menjadikan gorengan sebagai makanan utama setiap hari. Lengkapi dengan makanan bergizi lainnya agar tubuh tetap sehat. Ingat, sehat itu investasi jangka panjang.
Memancing bukan sekadar menunggu ikan menyambar kail, tapi tentang melatih hati untuk bersabar, berpikir jernih,…
Hewan peliharaan bukan hanya sekadar teman di rumah. Banyak penelitian ilmiah membuktikan bahwa keberadaan hewan…
Pendahuluan: Musim Hujan dan Ancaman Masuk Angin Setiap kali musim hujan tiba, ada satu penyakit…
Mata berkedut adalah pengalaman yang hampir semua orang pernah alami. Sensasi ini biasanya muncul secara…