Berita BolaOlahragaTrending

Timnas Argentina Sudah Tidak Bergantung pada Lionel Messi

Timnas Argentina telah lama dikenal sebagai salah satu kekuatan sepak bola dunia. Dengan sejarah yang kaya akan prestasi, Albiceleste telah melahirkan banyak pemain berbakat, termasuk Diego Maradona dan Lionel Messi. Selama bertahun-tahun, Messi dianggap sebagai jantung permainan Argentina, tetapi kini tim telah menunjukkan bahwa mereka tidak lagi sepenuhnya bergantung pada sang megabintang.

Era Messi dan Ketergantungan yang Kuat

Sejak debutnya bersama timnas pada tahun 2005, Messi telah menjadi simbol Argentina. Dia memikul beban ekspektasi besar dari para penggemar, terutama setelah membawa Barcelona ke puncak kejayaan. Selama bertahun-tahun, Argentina kerap dikritik karena terlalu bergantung pada Messi. Jika ia bermain baik, tim menang; jika tidak, performa tim pun menurun drastis. Hal ini terlihat dalam beberapa turnamen besar seperti Piala Dunia 2014, di mana Messi menjadi nyawa permainan Argentina hingga final.

Namun, meskipun memiliki Messi, Argentina sering kali gagal meraih gelar bergengsi. Piala Dunia 2014 berakhir dengan kekalahan di final, sementara Copa América 2015 dan 2016 juga berakhir dengan kekecewaan setelah kalah di final melalui adu penalti melawan Chile.

Perubahan di Bawah Scaloni

Segalanya mulai berubah setelah Lionel Scaloni mengambil alih kursi kepelatihan pada tahun 2018. Ia membawa pendekatan baru yang lebih kolektif dan memperkenalkan pemain-pemain muda yang mampu mengurangi beban Messi. Salah satu perubahan signifikan adalah bagaimana tim tidak lagi mengandalkan satu pemain saja dalam skema permainan.

Scaloni merancang strategi yang lebih seimbang dengan menekankan kerja sama tim. Peran gelandang seperti Rodrigo De Paul dan Leandro Paredes menjadi lebih vital dalam menghubungkan lini belakang dan depan. Selain itu, munculnya bintang baru seperti Lautaro Martínez dan Julián Álvarez memberikan variasi serangan yang lebih luas.

Hasil dari perubahan ini mulai terlihat pada Copa América 2021. Argentina akhirnya meraih trofi setelah mengalahkan Brasil di final. Meski Messi tetap berperan besar, permainan tim jauh lebih solid dan tidak hanya bergantung pada satu pemain. Ini menjadi bukti bahwa Argentina telah menemukan cara bermain yang lebih fleksibel dan efektif.

Piala Dunia 2022: Bukti Nyata

Puncak dari transformasi ini terjadi di Piala Dunia 2022 di Qatar. Argentina memulai turnamen dengan kekalahan mengejutkan dari Arab Saudi, tetapi mereka segera bangkit dengan menunjukkan kolektivitas yang luar biasa. Messi tetap menjadi pemimpin di lapangan, tetapi kontribusi dari pemain lain seperti Enzo Fernández, Alexis Mac Allister, dan Emiliano Martínez sangatlah krusial.

Dalam final melawan Prancis, Argentina menunjukkan permainan tim yang solid. Keberhasilan menjuarai Piala Dunia 2022 semakin menegaskan bahwa Argentina bukan hanya tentang Messi, tetapi juga tentang tim yang kompak dan berkualitas.

Masa Depan Tanpa Messi

Dengan Messi yang kini memasuki fase akhir kariernya di timnas, Argentina tampaknya siap untuk melangkah ke era baru.

Argentina telah membuktikan bahwa mereka bukan lagi tim yang hanya mengandalkan Messi. Mereka kini adalah tim yang kuat secara kolektif, siap bersaing di panggung internasional, dan mempertahankan kejayaan mereka di masa mendatang.

By : Hendra Sitepu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *