Trending

Terungkap Alasan Kakak-Adik Di Medan Kirim Bayi Lewat Ojol

Dua kakak beradik di Medan, Sumatera Utara (Sumut), berinisial R (24) dan NH (21). Di tangkap setelah mengirim jenazah bayi hasil hubungan sedarah atau inses melalui ojek daring (ojol). Keduanya membuat pengakuan mengejutkan tentang alasan di balik pengiriman paket bayi tersebut ke sebuah masjid. Menurut penyelidikan polisi, R dan NH mengaku bahwa mereka berusaha menyingkirkan bayi yang lahir dengan cacat berat itu karena mereka percaya itu adalah kutukan dari Tuhan. Mereka mengira bahwa dengan mengirim jenazah bayi itu ke tempat suci, mereka dapat menebus dosa mereka. Pengakuan mengejutkan kedua kakak beradik itu telah menggemparkan seluruh masyarakat, dengan banyak yang menyerukan hukuman berat bagi keduanya. Polisi masih menyelidiki kasus tersebut untuk menentukan sejauh mana keterlibatan kedua kakak beradik itu. Dan apakah ada pihak lain yang terlibat. Peristiwa itu juga telah memicu perdebatan tentang perlunya hukum yang lebih ketat dan kesadaran yang lebih besar tentang konsekuensi dari hubungan sedarah dan sedarah.

Kedua kakak beradik itu di ketahui memesan ojol pada Kamis (8/5) pukul 06.14 WIB. R disebut sebut memberikan akun penerima fiktif bernama Putry yang sebenarnya adalah akun milik NH. R kemudian mencari lokasi masjid yang dekat dengan kuburan itu secara acak. Mereka seolah-olah ingin membuat jejak itu petunjuk yang menyesatkan, sehingga membuat pihak berwajib bertanya-tanya apa sebenarnya maksud mereka. Penyelidikan makin lama makin menarik, dengan setiap penemuan baru yang semakin menambah teka-teki motif kedua kakak beradik itu.

Informasi tersebut mengisyaratkan dugaan tindak pidana, khususnya terkait pemerkosaan dan/atau perselingkuhan. Penting untuk di ingat bahwa informasi ini bersifat dugaan dan memerlukan investigasi lebih lanjut untuk memastikan kebenarannya. Perlu adanya pengumpulan bukti dan konfirmasi dari pihak-pihak yang terkait untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya. Terpisah, Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan menyebut saat paket tersebut tiba di lokasi pengantaran. Yakni di Masjid Jamik Jalan Ampera III, Kecamatan Medan Timur, bayi sudah dalam keadaan meninggal.

BY : PELOR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *