Stadion Utama Riau dibangun dengan tujuan besar: menghadirkan fasilitas olahraga bertaraf internasional di Bumi Lancang Kuning. Peresmiannya pada tahun 2012 untuk ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII menjadikannya salah satu stadion termegah di Sumatra. Dengan kapasitas puluhan ribu penonton, stadion ini pernah menjadi saksi berbagai pertandingan penting, mulai dari sepak bola, atletik, hingga acara kebudayaan.
Namun, setelah hiruk-pikuk PON usai, stadion sempat mengalami masa redup. Pemeliharaan yang kurang maksimal membuatnya jarang dipakai untuk pertandingan besar. Meski begitu, bangunan megah ini tidak benar-benar ditinggalkan, karena perlahan-lahan warga menemukan fungsi baru dari keberadaan stadion tersebut.
Kini, Stadion Utama Riau menjelma menjadi destinasi favorit warga Pekanbaru dan sekitarnya untuk berolahraga pagi, khususnya di akhir pekan. Setiap Sabtu dan Minggu pagi, ribuan orang memadati kawasan stadion untuk jogging, bersepeda, senam, atau sekadar berjalan santai bersama keluarga.
Lingkungan stadion yang luas, udara yang lebih segar dibanding pusat kota, serta suasana aman membuat banyak orang merasa nyaman beraktivitas di sini. Bagi masyarakat urban yang sibuk bekerja sepanjang pekan, stadion ini menjadi tempat melepas penat sekaligus menjaga kesehatan tubuh.
Salah satu daya tarik utama kawasan Stadion Utama Riau adalah adanya program Car Free Day (CFD) setiap Minggu pagi. Jalanan di sekitar stadion ditutup untuk kendaraan bermotor, sehingga masyarakat bisa berolahraga dengan lebih leluasa tanpa khawatir terganggu lalu lintas.
CFD ini menjadi ajang berkumpul berbagai komunitas, mulai dari komunitas sepeda, pecinta jogging, senam aerobik, hingga komunitas hewan peliharaan. Tidak hanya itu, banyak pedagang kuliner sehat dan UMKM lokal memanfaatkan momen ini untuk menjajakan dagangannya, menciptakan suasana yang meriah.
Stadion Utama Riau bukan hanya untuk olahraga lari. Ada banyak aktivitas seru yang bisa dilakukan warga di sini, antara lain:
Jogging dan lari santai di lintasan atletik yang luas.
Bersepeda mengelilingi area stadion dengan jalur yang relatif aman.
Senam massal bersama komunitas di lapangan terbuka.
Olahraga tradisional seperti badminton atau voli di area terbuka.
Wisata keluarga dengan sekadar jalan santai atau piknik ringan.
Kegiatan ini membuat stadion menjadi pusat interaksi sosial yang mempertemukan berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga lansia.
Kebangkitan Stadion Utama Riau sebagai pusat aktivitas olahraga tidak lepas dari peran komunitas. Banyak komunitas olahraga menjadikan stadion sebagai titik kumpul dan pusat kegiatan rutin.
Misalnya, komunitas runner Pekanbaru yang setiap Minggu pagi menggelar latihan bersama. Ada juga komunitas sepedaan santai, serta kelompok senam aerobik ibu-ibu yang selalu ramai. Dengan adanya komunitas ini, stadion semakin hidup dan bermanfaat.
Keramaian stadion di akhir pekan turut memberikan dampak positif pada perekonomian warga sekitar. Banyak pedagang kecil yang berjualan makanan sehat, minuman segar, hingga perlengkapan olahraga ringan.
UMKM lokal juga semakin berkembang, karena stadion tidak hanya menjadi tempat olahraga, tetapi juga pusat kuliner pagi. Menu populer seperti bubur ayam, lontong sayur, jus segar, hingga kopi kekinian laris manis setiap akhir pekan.
Di tengah keterbatasan ruang terbuka hijau di kota besar, Stadion Utama Riau hadir sebagai ruang publik modern yang multifungsi. Warga tidak hanya bisa berolahraga, tetapi juga bersosialisasi, bersantai, bahkan menikmati hiburan.
Banyak keluarga membawa anak-anak mereka untuk bermain, sementara anak muda memanfaatkan area stadion untuk membuat konten media sosial. Suasana yang dinamis ini menjadikan stadion lebih dari sekadar bangunan olahraga, melainkan pusat kehidupan sosial warga.
Pemerintah Provinsi Riau menyadari besarnya potensi Stadion Utama sebagai destinasi publik. Beberapa rencana pengembangan ke depan antara lain:
Menambah fasilitas olahraga modern seperti gym outdoor.
Meningkatkan kualitas lintasan jogging agar lebih ramah pengguna.
Menghadirkan event olahraga rutin tingkat regional maupun nasional.
Menyediakan area bermain anak dan taman keluarga.
Dengan langkah ini, Stadion Utama Riau diproyeksikan tidak hanya menjadi magnet lokal, tetapi juga daya tarik wisata olahraga (sport tourism) di Sumatra.
Banyak warga berharap stadion terus dirawat dengan baik. Selain itu, mereka ingin pemerintah lebih aktif menggelar acara olahraga dan budaya agar stadion tetap hidup sepanjang tahun.
Harapan lainnya adalah adanya peningkatan fasilitas, seperti toilet bersih, area parkir yang luas, serta pengelolaan pedagang agar lebih tertata. Dengan begitu, stadion bisa memberikan kenyamanan maksimal bagi pengunjung.
Transformasi Stadion Utama Riau dari venue olahraga internasional menjadi pusat olahraga dan rekreasi warga di akhir pekan adalah kisah inspiratif tentang pemanfaatan ruang publik. Stadion ini bukan hanya simbol olahraga, tetapi juga simbol kebersamaan, kesehatan, dan semangat hidup masyarakat Riau.
Ke depan, dengan pengelolaan yang baik dan dukungan masyarakat, Stadion Utama Riau berpotensi menjadi salah satu ikon sport tourism Indonesia.
by : st
Mata Sehat adalah jendela dunia. Dengan mata yang sehat, kita bisa menikmati keindahan alam, membaca,…
Jakarta, 2 Oktober 2025 — Keputusan Marselino Ferdinan bergabung dengan klub Slovakia, AS Trenčín, lewat…
Tanpa disadari dalam produk yang ada di rumah, terdapat bahan kimia yang beracun yang…
Setiap tahun, momen libur panjang di China selalu menjadi perhatian dunia. Ratusan juta orang bersiap…
Patah tulang merupakan kondisi ketika kontinuitas tulang terganggu akibat tekanan, benturan, atau trauma yang melebihi…
Antimo adalah salah satu obat yang cukup dikenal luas di Indonesia, terutama karena fungsinya sebagai…