Sri Mulyani Dicopot dari Jabatan Menteri Keuangan dalam Reshuffle Kabinet 2025
Sri Mulyani resmi dicopot dari posisi Menteri Keuangan dalam reshuffle kabinet terbaru 2025. Simak kronologi, alasan, reaksi pasar, dan sosok penggantinya.
Pendahuluan
Kabar mengejutkan datang dari Istana Negara. Pemerintah Indonesia mengumumkan reshuffle kabinet pada Senin, 8 September 2025. Salah satu nama besar yang terdampak adalah Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan yang dikenal sebagai teknokrat andalan Presiden Joko Widodo sejak 2016.
Pencopotan Sri Mulyani langsung menjadi perbincangan publik, pasar modal, hingga media internasional. Pasalnya, ia dikenal sebagai figur yang sukses memimpin reformasi fiskal, menjaga stabilitas ekonomi, dan membawa Indonesia melewati pandemi Covid-19 serta tantangan global. Artikel ini membahas kronologi pencopotan, alasan politik-ekonomi, dampak pasar, hingga proyeksi kebijakan ke depan.
1. Kronologi Reshuffle Kabinet 2025
-
Senin pagi, Presiden mengumumkan reshuffle terbatas di beberapa pos kementerian.
-
Nama Sri Mulyani termasuk dalam daftar menteri yang diganti.
-
Hingga artikel ini ditulis, penggantinya belum resmi diumumkan.
-
Pidato singkat Presiden menyebut alasan utama adalah “penyegaran kabinet untuk menghadapi tantangan ekonomi baru.”
2. Siapa Sri Mulyani? Jejak Karier Singkat
-
Pernah menjabat Menteri Keuangan periode 2005–2010.
-
Menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia (2010–2016).
-
Kembali ke kabinet Jokowi sejak 2016 hingga 2025.
-
Terkenal dengan reputasi internasional, sering masuk daftar “Menteri Keuangan Terbaik” versi Global Markets.
3. Alasan Pencopotan Menurut Istana
Meski belum ada penjelasan detail, beberapa analis menilai alasan pencopotan antara lain:
-
Dinamika politik menjelang akhir masa jabatan Jokowi.
-
Perlu “penyegaran” di jajaran ekonomi untuk menghadapi transisi pemerintahan.
-
Tekanan dari partai politik koalisi yang ingin menempatkan kader di posisi strategis.
4. Reaksi Pasar Modal dan Rupiah
-
IHSG sempat turun 0,7% setelah pengumuman.
-
Investor asing menahan diri karena Sri Mulyani dianggap figur kredibel di mata global.
-
Nilai tukar rupiah relatif stabil karena BI segera memberi sinyal intervensi menjaga stabilitas.
5. Tanggapan Publik dan Ekonom
-
Sebagian masyarakat kaget dan menyayangkan keputusan ini.
-
Ekonom senior menilai Sri Mulyani adalah tokoh yang mampu menjaga disiplin fiskal.
-
Di media sosial, tagar #SaveSriMulyani trending dan menjadi ajang curahan kekecewaan publik.
6. Kontribusi Besar Sri Mulyani Selama Menjabat
-
Reformasi pajak digital dan perluasan basis pajak.
-
Mengendalikan defisit APBN agar tetap di bawah 3% pasca pandemi.
-
Menjaga rating utang Indonesia tetap investment grade.
-
Mendorong pembiayaan hijau (green financing) untuk transisi energi.
7. Kontroversi Selama Menjabat
Meski dipuji, Sri Mulyani juga kerap menuai kritik:
-
Kebijakan kenaikan pajak PPN sempat ditolak sebagian pelaku usaha.
-
Pemangkasan subsidi energi dianggap memberatkan masyarakat kelas bawah.
-
Ketegangan politik dengan anggota DPR dalam rapat anggaran.
8. Siapa Pengganti Sri Mulyani?
Hingga kini, beberapa nama beredar di media:
-
Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian.
-
Chatib Basri, mantan Menteri Keuangan.
-
Bambang Brodjonegoro, ekonom senior.
Keputusan akhir Presiden diharapkan segera diumumkan untuk menenangkan pasar.
9. Dampak Politik dari Reshuffle Ini
-
Dicopotnya Sri Mulyani bisa dilihat sebagai konsesi politik kepada partai koalisi.
-
Isu keberlanjutan kebijakan fiskal menjadi sorotan utama.
-
Transisi kepemimpinan ekonomi bisa memengaruhi citra pemerintah jelang 2026.
10. Kesimpulan
Pencopotan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan dalam reshuffle kabinet 2025 adalah salah satu keputusan politik-ekonomi paling mengejutkan tahun ini. Figur yang selama ini menjadi simbol kredibilitas fiskal kini harus meninggalkan jabatannya.
Apapun alasan politik di balik reshuffle, publik berharap penggantinya mampu melanjutkan warisan kebijakan Sri Mulyani dan menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.
Internal Link
Baca juga: Ekonomi Digital Indonesia 2025: Tren dan Tantangan
