Shin Tae-yong Sedih Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026, Anggap Pasukan Patrick Kluivert Kurang Persiapan

Shin Tae-yong Sedih Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026, Anggap Pasukan Patrick Kluivert Kurang Persiapan

Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mengaku sangat sedih dengan kegagalan skuad Garuda lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.

Timnas Indonesia harus gugur di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, setelah dua kali kalah masing-masing melawan Arab Saudi dan Irak.

Pasukan Patrick Kluivert kalah 2-3 dari tuan rumah Arab Saudi di pertandingan pertama (9/10/2025). Disusul kekalahan 0-1 dari Irak tiga hari kemudian.

Hasil tersebut membuat Timnas Indonesia finis di posisi juru kunci Grup B ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Indonesia merelakan tiket lolos otomatis jatuh ke tangan Arab Saudi, sementara Irak akan main di play-off melawan Uni Emirat Arab.

Sangat Disayangkan

Shin Tae-yong blak-blakan mengungkap kesedihannya soal kegagalan Timnas Indonesia di putaran keempat Kualifikasi. Meski ia tak lagi bekerja untuk Timnas Indonesia, namun ia masih kepikiran dengan kiprah tim yang sudah dibangunnya dalam waktu lima tahun.

Melatih Timnas Indonesia pada 2020, Shin Tae-yong diberhentikan oleh PSSI pada Januari 2025, kemudian digantikan oleh Patrick Kluivert. Bersama Kluivert, Timnas Indonesia terhenti langkahnya di putaran keempat Kualifikasi.

“Tentu saja saya merasa sayang sekali. Memang saya sudah bukan pelatih mereka lagi, tapi saya sempat berpikir kalau kami bisa persiapan sedikit lebih baik, mungkin bisa langsung lolos lewat babak ke-3,” ujar Shin Tae-yong dalam wawancara di kanal Youtube Goal Post, Selasa (21/10/2025).

“Harapan besar waktu itu. Tapi ya, sampai ke babak ke-4 saja saya pikir itu juga sudah cukup baik. Tapi gagal di babak ke-4 itu memang sangat disayangkan. Kalau saja mereka persiapannya lebih matang akan berbeda. Sangat disayangkan sekali,” tegas Shin Tae-yong.

Kurang Siap

Selama lima tahun melatih Timnas Indonesia level senior, STY memainkan 57 pertandingan resmi dengan hasil 26 kemenangan, 14 kali imbang, dan 17 kekalahan. Rata-rata STY mempersembahkan 1,61 poin setiap pertandingannya.

Sementara Timnas Indonesia di era Patrick Kluivert menghasilkan yakni 3 kali menang, 1 kali imbang, dan 4 kali kalah. Kemenangan Timnas Indonesia era Kluivert diraih saat menang 1-0 atas Bahrain dan China di putaran ketiga, serta 6-0 atas Taiwan dalam laga uji coba awal September lalu.

STY menyoroti kurang siapnya Timnas Indonesia dalam mempelajari secara detail kekuatan tim lawan. Jika itu bisa dipelajari jauh-jauh hari, permainan di atas lapangan akan berbeda hasilnya.

“Seharusnya mereka lebih detail mempersiapkannya. Misalnya bagaimana menghadapi Irak, mereka kuat di bagian apa dan aspek teknis lainnya. Seharusnya lebih disiapkan,” jelas pelatih berusia 49 tahun.

Shin Tae-yong terang-terangan ingin kembali melatih Timnas Indonesia. Namanya kembali dielu-elukan oleh sebagian penggemar Timnas Indonesia pasca kegagalan skuad Garuda lolos ke Piala Dunia 2026.

Perjalanan Timnas Indonesia terhenti di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, setelah kalah dari Arab Saudi dan Irak. Hasil yang berujung pada pemecatan Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala, diikuti seluruh stafnya.

Setelah pemecatan Patrick Kluivert, sosok Shin Tae-yong masuk kandidat yang diusulkan banyak pihak. Bahkan oleh eks Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule.

Pria yang menjabat Ketum PSSI 2019-2023 atau yang merekrut STY di tahun 2020, mengusulkan kepada PSSI sekarang di bawah kendali Erick Thohir, untuk mempekerjakan kembali Shin Tae-yong.

Punya Pengalaman

Shin Tae-yong punya rekam jejak 5 tahun bekerja di Timnas Indonesia. Pelatih asal Korea Selatan itu juga punya rapor cukup mengesankan membawa Timnas Indonesia senior berlaga di Piala Asia 2023 dan Kualifikasi Piala Dunia 2026.

STY memimpin enam laga bersama Timnas Indonesia di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, dengan perincian satu kali menang, dua kali imbang, dan tiga kali kalah. Hingga akhirnya PSSI membuat keputusan mengejutkan dengan mengganti STY dengan Patrick Kluivert pada bulan Januari 2025.

Selama lima tahun melatih Timnas Indonesia level senior, STY memainkan 57 pertandingan resmi dengan hasil 26 kemenangan, 14 kali imbang, dan 17 kekalahan. Rata-rata STY mempersembahkan 1,61 poin setiap pertandingannya.

Jadi Prioritas

Lantas bagaimana dengan respons STY soal namanya kembali diusulkan agar melatih Timnas Indonesia untuk periode keduanya? Dalam wawancara STY bersama Goalpost baru-baru ini, pelatih asal Korea Selatan itu mengaku akan memprioritaskan Skuad Garuda sebagai pilihan utama.

“Kalau nanti ada tawaran tentu saya akan pertimbangkan. Tapi prinsip saya, kalau ada tawaran yang baik, saya terbuka ke mana saja,” tutur Shin Tae Yong.

“Jujur saja, hati saya akan tetap condong ke Indonesia. Bahkan kalau ada tawaran yang sedikit lebih baik dari negara lain, tapi Indonesia menawar dengan niat sungguh-sungguh, Indonesia akan selalu jadi pilihan pertama saya,” lanjut pelatih 55 tahun.

Hanya saja, eks pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu mengaku bahwa hingga saat ini belum ada tawaran dari PSSI untuk membawanya kembali ke Indonesia.

“Belum pernah ada telepon atau tawaran resmi sama sekali. Belum ada sama sekali,” tutur Shin Tae Yong.

Update24

Recent Posts

5 Rahasia Hebat di Balik Bambu: Rumput Raksasa yang Disangka Pohon!

Selama ini, banyak dari kita mungkin berpikir bahwa bambu adalah pohon. Bentuknya yang menjulang tinggi,…

3 jam ago

7 Tanda Otak Bermasalah, Bisa Jadi Ciri-ciri Kena Kanker!

Kesehatan otak adalah kunci dari seluruh fungsi tubuh manusia. Setiap gerakan, pikiran, emosi, hingga sistem…

4 jam ago