Pada 26 Februari 2025, Kota Kostiantynivka di Oblast Donetsk menjadi bulan-bulanan bom udara. Pasukan Rusia meluncurkan bom FAB-250 yang dipandu, menghantam distrik pemukiman. Akibatnya, lima warga sipil tewas dan sebelas lainnya terluka, termasuk anak-anak dan lanjut usia. Lebih dari 20 bangunan rusak, mencakup toko, rumah, jaringan listrik, dan pipa gas .
Insiden ini mencerminkan eskalasi agresi Rusia terhadap target sipil yang memicu kecaman internasional, karena melanggar hukum humaniter internasional yang melindungi warga non-militer.
Sebagai respons keras, Ukraina meningkatkan serangan ke fasilitas energi Rusia—menargetkan kilang minyak strategis yang mendukung logistik militer Moskow.
Pada 7 Juli 2025, armada drone Ukraina berhasil menyerang Kilang Minyak Ilsky di Krasnodar Krai, menyebabkan kebakaran hebat di unit pengolahan gas dan kondensat. Kilang ini penting sebagai pemasok bahan bakar taktis seperti diesel dan avtur bagi pasukan RusiaKemudian pada 10 Agustus 2025, serangan drone lainnya membidik Kilang Kota Saratov, milik Rosneft. Ledakan dan kebakaran dilaporkan terjadi di fasilitas minyak tersebut, serta kerusakan pada beberapa apartemen di sekitarnya. Satu orang dikonfirmasi tewas dan beberapa mengalami luka-luka
Serangan dini ini merupakan bagian dari kampanye Ukraina untuk melemahkan infrastruktur militer dan industri Rusia — terutama sektor energi yang vital dalam penjagaan logistik perang.
Serangan Ukraina terhadap kilang minyak mencerminkan strategi bertahan yang semakin agresif:
Menargetkan kilang seperti Ryazan (Rosneft) yang memproduksi lebih dari 13 juta ton produk minyak per tahun, termasuk avtur dan bensin
Menyasar kilang-kilang operasional penting seperti Novoshakhtinsk di Rostov Oblast, yang memasok minyak dalam jumlah besar untuk wilayah perbatasan Menyerang fasilitas seperti **Ilsky dan Kropotkinskaya—stasiun pompa penting juga jaringan utama distribusi bahan bakar Rusia Tujuan utama: mengganggu aliran bahan bakar untuk peralatan militer Rusia, dan menekan ekonomi mereka agar kesulitan memasok armada tempur.
4. Efek Sosial dan Lingkungan
Tak hanya menimbulkan korban jiwa, serangan semacam ini berpotensi menimbulkan bencana lingkungan:
Infrastruktur industri yang rusak bocor limbah berbahaya, mencemari air dan tanah—masalah serius di wilayah industri timur Ukraina.
Publik di Rusia juga terdampak secara psikologis: serangan langsung ke fasilitas sipil seperti kilang dan residensial memicu ketidakamanan dan trauma.
Serangan ini mendapat perhatian global terutama dari negara-negara Barat. Penangkalan Ukraina via drone mendapat kritik dari beberapa negara sekutu, karena dikhawatirkan akan meningkatkan harga energi dan memperpanjang konflik — seperti yang dikemukakan dalam laporan di Washington Post mengenai serangan ke kilang Belgorod .
Sehari sebelumnya, Rusia menuduh bahwa serangan Juli itu bertujuan menghentikan pasokan bahan bakar Rusia ke pasukan yang berperang di Ukraina, dan memperingatkan konsekuensi serius jika ini terus dilakukan
Rusia menggambarkan serangan kilang sebagai terorisme negara, sementara Ukraina menyebutnya sebagai balasan yang sah terhadap serangan Rusia ke target sipil.
Kedua belah pihak terus meningkatkan penggunaan drone dan serangan taktis untuk menguji retorika internasional dan perimbangan kekuatan.
Ukraina menegaskan bahwa serangan diarahkan ke infrastruktur militer-strategis, bukan langkah tanpa pertimbangan moral
1. Dampak luas: Mulai dari pembunuhan warga sipil di Kostiantynivka hingga kebakaran kilang minyak Rusia, konflik energi kini menjadi titik penting konflik.
2. Eskalasi tanpa akhir: Ukraina menggunakan drone untuk memperlemah Rusia secara strategis, tetapi ini membuka pintu terhadap lebih banyak serangan balasan.
3. Perlunya diplomasi dan bantuan internasional: Tekanan global perlu ditingkatkan agar perdamaian dicapai. Namun Ukraina tetap bersikukuh pada penolakan terhadap tuntutan teritorial Rusia.
4. Ancaman jangka panjang: Kerusakan lingkungan dan ketidakstabilan sosial akibat perang infrastruktur menyimpan dampak serius berkepanjangan.
Fenomena ini menunjukkan bahwa Perang Rusia-Ukraina kini memasuki fase baru—di mana ekonomi perang dan sabotase strategis menjadi senjata kunci. Dunia perlu melihat lebih jauh dari medan tempur fisik, dan berfokus pada penyelesaian yang adil dan tahan lama.
BY : PELOR
Suasana Pagi yang Penuh Khidmat Tanggal 1 Oktober selalu menjadi momen sakral bagi bangsa Indonesia.…
Pendahuluan Banyak pasangan suami istri yang mendambakan hadirnya buah hati segera setelah menikah. Namun, perjalanan…
dalam memilih makanan dan menjalani gaya hidup sehat. Dengan rutin mengonsumsi lima jenis makanan sehat…
Pernikahan Selena Gomez & Benny Blanco setelah 2 tahun pacaran. Dari gaun Ralph Lauren yang…
Memancing bukan sekadar menunggu ikan menyambar kail, tapi tentang melatih hati untuk bersabar, berpikir jernih,…