Selebgram Vienna Acungkan Jari Tengah Usai Divonis 1,5 Tahun Penjara dalam Kasus Judi Online

Selebgram Vienna Acungkan Jari Tengah Usai Divonis 1,5 TahunSelebgram Vienna Acungkan Jari Tengah Usai Divonis 1,5 Tahun Kasus Selebgram Vienna kini tengah menjadi sorotan publik

Selebgram Vienna Acungkan Jari Tengah Usai Divonis 1,5 Tahun Penjara dalam Kasus Judi Online

Kasus yang Menghebohkan Dunia Selebgram

Kasus Selebgram Vienna kini tengah menjadi sorotan publik setelah dirinya divonis 1,5 tahun penjara atas keterlibatannya dalam kasus judi online (judol). Perilaku Vienna yang mengacungkan jari tengah di ruang sidang menambah kontroversi atas kasus yang telah lama menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Tindakan tersebut dianggap sebagai bentuk kekecewaan dan kemarahan atas putusan hakim yang menjatuhkan vonis 1 tahun 6 bulan penjara. Dalam unggahan media sosial, warganet ramai membahas sikap Vienna yang dinilai tidak pantas dilakukan di depan hukum. Namun, di sisi lain, ada pula yang menganggap aksi itu sebagai bentuk protes terhadap ketidakadilan yang ia rasakan.

Latar Belakang Kasus: Dari Konten Viral ke Jeruji Besi

Kasus ini bermula saat Selebgram Vienna diduga menjadi bagian dari jaringan promosi judi online melalui akun media sosial miliknya. Dengan jumlah pengikut yang mencapai ratusan ribu, Vienna dianggap menggunakan pengaruhnya untuk mengajak penggemar bermain di situs judol tertentu.
Menurut penyelidikan, Vienna menerima komisi promosi dari setiap pemain baru yang mendaftar melalui tautan afiliasinya.

Dalam persidangan, jaksa menilai bahwa tindakan Vienna telah melanggar pasal terkait Tindak Pidana Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan Undang-Undang Perjudian, karena mempromosikan kegiatan yang merugikan masyarakat.

Sementara itu, kuasa hukum Vienna berdalih bahwa kliennya tidak mengetahui bahwa situs tersebut adalah judi online, melainkan mengira sebagai game digital berhadiah. Namun hakim menolak pembelaan itu setelah bukti-bukti menunjukkan keterlibatan langsung Vienna dalam promosi situs tersebut.

Reaksi Publik: Antara Simpati dan Kecaman

Tindakan Selebgram Vienna setelah mendengar vonis menjadi bahan pembicaraan di berbagai platform media sosial. Banyak warganet yang mengunggah ulang video saat Vienna mengacungkan jari tengah kepada awak media.

Sebagian publik menilai aksi itu tidak sopan dan mencoreng citra publik figur, sementara sebagian lainnya justru melihatnya sebagai bentuk ekspresi emosional yang wajar setelah menerima keputusan berat.
Komentar seperti “Itu akibat dari gaya hidup instan di dunia selebgram” hingga “Mungkin dia merasa dikambinghitamkan” ramai menghiasi kolom komentar.

“Sebagai public figure, seharusnya Vienna memberi contoh yang baik. Tapi ini malah menunjukkan ketidakdewasaan,” tulis seorang pengguna X (Twitter).

Sementara itu, akun penggemar Vienna menulis pembelaan bahwa selebgram idolanya hanya terpancing emosi sesaat.

Sikap Keluarga dan Kuasa Hukum

Keluarga Selebgram Vienna menyatakan kekecewaan atas vonis tersebut. Mereka menilai putusan 1,5 tahun terlalu berat bagi Vienna yang disebut hanya menjadi korban dari sistem promosi digital yang tidak transparan.
Kuasa hukumnya berencana mengajukan banding ke pengadilan tinggi, dengan harapan hukuman dapat diringankan atau bahkan dibatalkan.

“Kami akan menempuh jalur hukum yang sesuai. Klien kami bukan pelaku utama, melainkan korban dari sistem promosi yang tidak jujur,” ujar kuasa hukum Vienna kepada media.

Fenomena Judi Online di Kalangan Selebgram

Selebgram Vienna Acungkan Jari Tengah Usai Divonis 1,5 Tahun Fenomena judi online yang melibatkan para influencer dan selebgram kini semakin marak. Banyak akun media sosial besar yang tanpa sadar ikut mempromosikan situs ilegal karena iming-iming bayaran tinggi.
Kasus Selebgram Vienna menjadi contoh nyata bagaimana media sosial bisa menjadi alat penyebaran promosi ilegal jika tidak diawasi dengan baik.

Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), sejak 2022 hingga kini sudah lebih dari 1 juta situs judi online diblokir, namun setiap hari masih muncul ribuan situs baru.
Hal ini menunjukkan bahwa regulasi digital perlu diperketat, terutama bagi mereka yang memiliki pengaruh besar di dunia maya.

Dampak Hukum dan Sosial bagi Vienna

Vonis 1,5 tahun penjara membuat karier Selebgram Vienna terhenti. Banyak brand dan perusahaan yang membatalkan kerja sama, karena khawatir reputasi mereka ikut tercoreng.Selebgram Vienna Acungkan Jari Tengah Usai Divonis 1,5 Tahun 
Selain itu, sejumlah konten lama Vienna juga dihapus dari platform digitalnya untuk menghindari efek negatif terhadap citra publik.

Dari sisi sosial, Vienna kini menjadi simbol peringatan bagi para konten kreator agar lebih berhati-hati dalam menerima kerja sama komersial.
Publik berharap kasus ini bisa menjadi pembelajaran bagi generasi muda agar tidak tergiur uang cepat dari kegiatan ilegal.

Pandangan Ahli Hukum

Menurut pakar hukum pidana dari Universitas Indonesia, kasus Selebgram Vienna menunjukkan pentingnya edukasi hukum digital. Banyak influencer yang belum memahami konsekuensi hukum dari promosi berbayar yang tidak sesuai dengan aturan.

“Influencer harus memahami bahwa setiap promosi yang dilakukan di dunia maya memiliki tanggung jawab hukum,” ujar Prof. Laksmi Putri, SH., MH.

Ahli hukum tersebut juga menambahkan bahwa Vienna seharusnya dapat menghindari jerat hukum jika sejak awal memverifikasi legalitas situs yang ia promosikan.

Perbandingan dengan Kasus Serupa

Kasus Selebgram Vienna bukan yang pertama. Sebelumnya, beberapa influencer juga sempat tersandung kasus serupa. Misalnya, influencer asal Bandung yang mempromosikan situs “game taruhan” dan divonis 2 tahun penjara.

Hal ini menunjukkan bahwa tren promosi judi online sudah lama menjadi masalah serius di Indonesia.
Banyak pihak kini mendesak agar platform media sosial memperketat pengawasan terhadap konten sponsor ilegal

Langkah Pemerintah dan Edukasi Digital

Pemerintah Indonesia melalui Kominfo telah meningkatkan upaya pemberantasan judi online dengan memblokir situs dan akun promosi yang terindikasi melanggar hukum.
Selain itu, edukasi publik juga dilakukan untuk meningkatkan kesadaran digital masyarakat, terutama generasi muda.

Bagi para selebgram dan influencer, penting untuk memahami bahwa popularitas tidak boleh digunakan untuk menyebarkan konten ilegal.
Kasus Selebgram Vienna diharapkan menjadi peringatan keras agar selebritas digital lebih berhati-hati dalam memilih kerja samA

Update24

Recent Posts

Semangka untuk Tubuh Ideal: Nutrisi Segar yang Bantu Diet Sehat

Buah Merah yang Bukan Sekadar Penyegar Semangka bukan hanya buah musim panas yang menyegarkan, tetapi…

3 jam ago

Gandeng ANRI: Pramono Tegaskan Komitmen Kuat Sejarah 5 Abad Jakarta Harus Terdokumentasi dengan Rapi dan Abadi

Gandeng ANRI Pramono Anung bersama Kepala Imam Gunarto saat penandatanganan kerja sama dokumentasi Jakarta 5…

4 jam ago

7 Fakta Dahsyat Gula Merah: Kelebihan dan Kekurangannya

Gula merah  atau Brown Sugar telah lama menjadi bagian penting dari budaya kuliner Indonesia. Dari…

13 jam ago

7 Kata-Kata Motivasi Dahsyat yang Bisa Mengubah Hidupmu

Jakarta, 14 Oktober 2025 – Hidup tidak selalu mulus. Kadang kita berada di atas, kadang…

13 jam ago

7 Kebiasaan Sederhana Setelah Bangun Tidur yang Ternyata Bisa Pangkas Berat Badan

Banyak orang berpikir bahwa menurunkan berat badan hanya bisa dilakukan dengan diet ketat dan olahraga…

16 jam ago