Berita BolaBerita OlahragaOlahragaSport Lainnya

Prancis Sakit Hati Dikalahkan Argentina di Final Piala Dunia 2022

Prancis Sakit Hati Pertandingan final Piala Dunia 2022 antara Argentina dan Prancis menjadi salah satu laga paling dramatis dalam sejarah sepak bola. Berlangsung di Lusail Stadium, Qatar, pada 18 Desember 2022, pertandingan ini menghadirkan duel sengit antara dua raksasa sepak bola dunia. Argentina yang dipimpin Lionel Messi akhirnya keluar sebagai juara setelah mengalahkan Prancis lewat drama adu penalti dengan skor 4-2 setelah bermain imbang 3-3 di waktu normal dan perpanjangan waktu.

Bagi Prancis, kekalahan ini menjadi pukulan telak yang menyakitkan. Tim asuhan Didier Deschamps hampir saja mempertahankan gelar juara dunia yang mereka raih pada 2018. Namun, meskipun sempat tertinggal dua gol di babak pertama, Prancis menunjukkan semangat juang luar biasa dan berhasil menyamakan kedudukan berkat aksi brilian Kylian Mbappé yang mencetak hattrick dalam laga tersebut.

Kekecewaan yang Mendalam

Kekalahan dalam final besar seperti ini tentu menimbulkan kekecewaan mendalam, baik bagi pemain maupun para pendukung Prancis. Para pemain Les Bleus tampak terpukul setelah pertandingan berakhir. Kylian Mbappé, yang tampil luar biasa dengan mencetak tiga gol, terlihat kecewa meskipun ia menjadi pemain pertama sejak Geoff Hurst pada 1966 yang berhasil mencetak hattrick di final Piala Dunia.

Didier Deschamps juga tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Sang pelatih menyatakan bahwa timnya sudah berjuang hingga menit terakhir, tetapi keberuntungan tidak berpihak pada mereka. “Kami telah memberikan segalanya, tetapi Argentina bermain sangat baik dan pantas mendapatkan kemenangan. Ini adalah kekalahan yang menyakitkan,” ujar Deschamps dalam konferensi pers pasca-pertandingan.

Kritik dan Evaluasi

Seusai kekalahan ini, banyak kritik muncul terhadap performa Prancis, terutama terkait awal pertandingan yang buruk. Pada babak pertama, Prancis tampak kesulitan menghadapi permainan agresif Argentina dan bahkan nyaris tidak bisa menciptakan peluang berarti. Dua gol cepat Argentina melalui Lionel Messi dan Angel Di Maria membuat Prancis tertinggal dan terpaksa bekerja ekstra keras di babak kedua.

Beberapa analis sepak bola menilai bahwa Deschamps terlambat melakukan perubahan taktik. Baru setelah masuknya Randal Kolo Muani dan Marcus Thuram, permainan Prancis mulai membaik. Selain itu, performa beberapa pemain kunci seperti Antoine Griezmann dan Olivier Giroud yang tidak maksimal juga menjadi bahan evaluasi.

Namun, satu hal yang tidak bisa dibantah adalah mental juang Prancis yang luar biasa. Mereka nyaris membalikkan keadaan di beberapa momen pertandingan, dan Mbappé hampir membawa timnya meraih trofi dengan gol-gol spektakulernya. Sayangnya, keberuntungan tidak berpihak kepada mereka dalam adu penalti, di mana dua eksekutor mereka gagal menjalankan tugasnya dengan baik.

Dukungan untuk Masa Depan

Meskipun kecewa, Prancis tetap mendapatkan banyak dukungan dari para penggemarnya. Banyak yang mengapresiasi perjuangan tim hingga menit terakhir. Presiden Prancis, Emmanuel Macron, bahkan turun langsung ke lapangan untuk memberikan semangat kepada para pemain, terutama kepada Kylian Mbappé yang nyaris membawa Prancis juara kembali.

Banyak yang yakin bahwa Prancis masih memiliki masa depan cerah dalam dunia sepak bola.

Di sisi lain, kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi tim Prancis. Mereka harus memperbaiki kelemahan yang terlihat dalam pertandingan final, terutama dalam mengatasi tekanan besar di laga-laga krusial. Selain itu, regenerasi tim juga menjadi faktor penting agar Prancis tetap bisa bersaing di level tertinggi.

Penutup

Prancis Sakit Hati dari Argentina di final Piala Dunia 2022 memang menyakitkan, tetapi tidak mengurangi kebanggaan terhadap perjuangan tim. Meski gagal mempertahankan gelar, mereka tetap menunjukkan bahwa Prancis adalah salah satu tim terbaik di dunia. Sekarang, tim harus bangkit dan fokus pada turnamen-turnamen mendatang, termasuk Piala Eropa 2024 dan Piala Dunia 2026.

Dan bagi Prancis, ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan baru menuju kejayaan yang lebih besar di masa depan.

By : Hendra Sitepu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *