Di sisi lain, China tetap menjadi mitra strategis dalam pembangunan infrastruktur nasional melalui proyek-proyek besar seperti Belt and Road Initiative (BRI). Karena itu, Prabowo melihat pentingnya menjaga kesinambungan kerja sama dengan China, terutama di sektor transportasi, pelabuhan, dan digitalisasi. Dalam pertemuan bilateral, pihak Indonesia mendorong agar proyek-proyek strategis tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga mendorong pemerataan ekonomi di berbagai daerah tertinggal. Di samping itu, Prabowo juga mendorong China agar lebih banyak melibatkan tenaga kerja lokal serta mendukung pelatihan dan pendidikan vokasi.
Namun demikian, kerja sama strategis semacam ini tidak akan berhasil tanpa pendekatan diplomasi ekonomi yang cermat dan profesional.Dalam berbagai forum internasional, ia menyampaikan pentingnya kerja sama yang saling menguntungkan dan tidak merugikan kedaulatan negara. Sebagai contoh, dalam lawatan ke Rusia, Prabowo secara terbuka membahas peluang investasi di sektor pertanian, industri strategis, dan digitalisasi UMKM
Walaupun potensi kerja sama ini sangat besar, tentu saja ada tantangan dan risiko yang harus dikelola secara cermat. Misalnya, hubungan dengan negara-negara Barat dapat terpengaruh oleh kedekatan Indonesia dengan Rusia dan China.
Tidak kalah penting, kerja sama strategis ini membuka peluang besar bagi generasi muda Indonesia.Pemerintah juga berencana meningkatkan kerja sama pendidikan dengan Rusia dan China dalam bentuk beasiswa, pertukaran pelajar, dan program magang industri. Dengan demikian, anak-anak muda Indonesia dapat belajar langsung dari negara-negara maju dan membawa kembali ilmu serta pengalaman untuk membangun bangsa. Pendekatan ini tidak hanya menciptakan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperkuat kapasitas nasional secara menyeluruh.