Stroke adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, baik karena penyumbatan maupun pecahnya pembuluh darah. Tanpa suplai darah yang cukup, jaringan otak bisa rusak dengan sangat cepat, yang dapat menyebabkan kecacatan permanen bahkan kematian. Di Indonesia, stroke merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi dan menjadi beban kesehatan masyarakat yang signifikan.
Memahami penyebab stroke sangat penting sebagai langkah awal dalam mencegahnya. Dengan mengenali faktor risiko dan gaya hidup yang berkontribusi terhadap kondisi ini, kita bisa mengambil langkah pencegahan yang efektif.
Secara umum, stroke terbagi menjadi dua jenis utama berdasarkan penyebabnya:
Ini adalah jenis stroke yang paling umum, mencakup sekitar 80–85% dari semua kasus. Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah yang menyuplai darah ke otak tersumbat. Penyumbatan ini bisa disebabkan oleh:
Trombosis: Gumpalan darah (trombus) terbentuk di dalam pembuluh darah otak itu sendiri.
Emboli: Gumpalan darah atau partikel lain (seperti lemak atau udara) terbentuk di bagian tubuh lain dan terbawa ke otak melalui aliran darah.
Aterosklerosis: Penumpukan plak lemak di dinding arteri menyebabkan penyempitan dan akhirnya penyumbatan.
Stroke ini terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak, yang menyebabkan perdarahan dan kerusakan jaringan otak. Penyebab utama stroke hemoragik meliputi:
Tekanan darah tinggi yang kronis dan tidak terkontrol.
Aneurisma atau pelebaran dinding pembuluh darah yang bisa pecah sewaktu-waktu.
Malformasi arteri dan vena (AVM), yaitu kelainan bawaan pada pembuluh darah otak.
Cedera kepala yang parah.
Gangguan pembekuan darah atau penggunaan obat pengencer darah secara berlebihan.
Beberapa faktor risiko stroke bisa dikendalikan, namun sebagian lainnya bersifat tidak dapat diubah. Berikut ini adalah faktor-faktor risiko utama yang perlu diwaspadai:
Merupakan penyebab paling umum dari stroke, terutama stroke hemoragik. Tekanan darah tinggi bisa merusak pembuluh darah dan memicu pecahnya dinding arteri.
Masalah jantung seperti fibrilasi atrium (gangguan irama jantung) bisa menyebabkan terbentuknya gumpalan darah yang berisiko menyumbat aliran darah ke otak.
Kadar gula darah tinggi yang berlangsung lama dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke iskemik.
Kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak dalam arteri dan mempersempit aliran darah ke otak.
Rokok mempercepat proses penyempitan dan pengerasan pembuluh darah serta meningkatkan tekanan darah.
Obesitas sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes—semuanya merupakan faktor risiko stroke.
Minum alkohol dalam jumlah besar secara rutin dapat meningkatkan tekanan darah dan merusak fungsi jantung.
Beberapa faktor lain juga berkontribusi terhadap peningkatan risiko stroke, antara lain:
Usia: Risiko stroke meningkat seiring bertambahnya usia, terutama di atas usia 55 tahun.
Jenis Kelamin: Pria memiliki risiko stroke lebih tinggi dibanding wanita, namun wanita memiliki kemungkinan lebih besar mengalami stroke berat.
Riwayat Keluarga: Jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami stroke, risiko Anda juga meningkat.
Stres dan Gangguan Mental: Stres kronis, depresi, dan gangguan kecemasan berhubungan dengan gaya hidup tidak sehat serta peningkatan tekanan darah.
Berita baiknya, sebagian besar kasus stroke bisa dicegah dengan perubahan gaya hidup dan pengelolaan kondisi medis secara tepat. Berikut langkah-langkah penting untuk mencegah stroke:
Rutin memeriksakan tekanan darah, kadar gula, dan kolesterol.
Berhenti merokok dan membatasi konsumsi alkohol.
Menerapkan pola makan sehat rendah garam dan lemak jenuh.
Aktif bergerak minimal 30 menit setiap hari.
Menjaga berat badan ideal.
Mengelola stres dan cukup tidur.
Stroke adalah kondisi yang dapat dicegah jika kita mengenali dan mengendalikan faktor risikonya sejak dini. Dengan gaya hidup sehat dan pemeriksaan kesehatan secara rutin, Anda bisa menurunkan kemungkinan terkena stroke secara signifikan. Jangan abaikan gejala awal stroke seperti wajah mencong, bicara pelo, atau lumpuh mendadak di salah satu sisi tubuh. Penanganan cepat sangat penting untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah komplikasi yang lebih serius.
Written BY KY
Timnas Indonesia menatap dua laga krusial dalam misi lolos ke Piala Dunia 2026. Berikut jadwal…
Buah Semangka bukan hanya buah penyegar di cuaca panas, tapi juga superfood yang menyimpan 7…
Kondisi jalan rusak di Gorontalo memaksa warga mengangkut jenazah dengan motor menuju rumah duka. Potret…
DPRD desak Pemko Medan bangun pompa air di titik rawan banjir, langkah penting untuk tanggulangi…
Fobia adalah ketakutan berlebihan terhadap objek atau situasi tertentu yang bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari. Artikel…