Categories: Trending

Pengedar Narkoba Ditangkap di Medan: Jejak Gelap Bisnis Haram di Tengah Kota


Medan, Kota Perdagangan yang Juga Jadi Transit Narkoba

Medan, ibukota Provinsi Sumatera Utara, selama ini dikenal sebagai kota multietnis, pusat perdagangan, dan gerbang utama wilayah barat Indonesia. Namun di balik geliat ekonominya, kota ini juga sering menjadi jalur transit sekaligus pasar narkotika. Posisi strategis, pelabuhan aktif, serta lalu lintas manusia yang padat menjadikan Medan rentan terhadap peredaran narkoba, baik lokal maupun jaringan internasional.

Pada awal Juli 2025, kasus besar kembali mencuat. Seorang pengedar narkoba kelas menengah, yang diduga menjadi bagian dari sindikat regional, ditangkap aparat kepolisian di sebuah rumah kontrakan di kawasan Medan Helvetia. Penangkapan ini membuka babak baru dalam perang melawan peredaran narkotika di Sumatera Utara.

Kronologi Penangkapan

Pada tanggal 6 Juli 2025, tim dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara menggerebek sebuah rumah di Jalan Sei Mencirim, Medan. Operasi tersebut merupakan hasil pengintaian selama dua minggu berdasarkan laporan warga yang mencurigai aktivitas mencolok di lokasi tersebut. Rumah kontrakan itu kerap didatangi orang asing pada malam hari, dan sering terjadi pergantian kendaraan yang mencurigakan.

Dalam penggerebekan yang berlangsung cepat, polisi berhasil mengamankan seorang pria berinisial MS (34 tahun), warga asal Tanjung Balai, yang diduga kuat menjadi pengedar narkotika jenis sabu dan ekstasi. Dari lokasi, polisi menyita barang bukti mencengangkan:

    • 3 kilogram sabu yang dibungkus dalam plastik teh Cina
    • 1.200 butir ekstasi warna ungu

    • Timbangan digital dan plastik klip kecil

    • Dua ponsel yang digunakan untuk transaksi

Kapolda Sumut, Irjen Pol Hadi Purnomo, dalam konferensi pers mengatakan, “Tersangka ini bukan pemain baru. Ia sudah kami pantau sejak lama dan diduga menjadi perantara antar kota. Barangnya berasal dari jaringan internasional yang masuk melalui jalur laut.”

Modus Operandi: Sembunyi di Balik Kegiatan Biasa

Dalam penyelidikan awal, diketahui bahwa MS menyamar sebagai pedagang aksesoris handphone di Pasar Petisah. Toko kecil itu ternyata hanya kamuflase. Transaksi narkoba dilakukan secara sembunyi-sembunyi melalui pemesanan via aplikasi pesan instan. Pembeli diarahkan ke titik pertemuan tertentu, dan pengiriman dilakukan secara “sistem tempel”—barang disembunyikan di lokasi tertentu, kemudian diinformasikan ke pembeli.

Metode ini sudah lama digunakan jaringan narkoba untuk menghindari deteksi langsung antara penjual dan pembeli. Selain itu, polisi juga menemukan catatan transfer dengan jumlah puluhan juta rupiah yang diyakini sebagai hasil transaksi harian.

“Dia bermain rapi. Tidak pernah menyimpan dalam jumlah besar di satu lokasi. Tapi kali ini kami dapatkan semuanya karena kami sabar menunggu waktu yang tepat,” tambah Kasat Narkoba Kompol Reno Sitompul.

Jaringan Lebih Besar dan Penelusuran Aset

Kepolisian menduga MS tidak bergerak sendiri. Ia adalah bagian dari jaringan yang menghubungkan Tanjung Balai, Medan, dan Banda Aceh. Dalam beberapa bulan terakhir, aparat juga telah mengungkap beberapa kurir narkoba yang mengangkut sabu dari pelabuhan kecil di pesisir timur Sumatera ke Medan dan sekitarnya.

Bareskrim Mabes Polri kini terlibat dalam pendalaman kasus ini karena skala jaringan mencakup lintas provinsi. Selain itu, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) juga dilibatkan untuk menelusuri aliran dana mencurigakan dan aset milik tersangka.

Diduga, MS memiliki rekening bank dengan nama pihak ketiga serta menggunakan hasil penjualan narkoba untuk membeli motor, emas, dan bahkan tanah di kampung halamannya. Polisi berencana menerapkan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) untuk menyita hasil kejahatan tersebut.

Dampak Sosial: Narkoba Menggerogoti Kota

Penangkapan ini menjadi pengingat keras bahwa narkoba masih menjadi ancaman nyata bagi generasi muda. Sumatera Utara, termasuk Medan, termasuk provinsi dengan tingkat kasus narkotika tertinggi di Indonesia. Menurut data BNN tahun 2024, sekitar 2,3% penduduk dewasa di Sumut pernah terpapar narkoba, dan sebagian besar berasal dari kelompok usia 17–35 tahun.

Kawasan padat penduduk, sekolah-sekolah, hingga kampus menjadi sasaran empuk bagi para pengedar. Harga yang makin terjangkau, sistem distribusi yang licin, serta rendahnya pengawasan di sejumlah lingkungan membuat narkoba mudah menjangkau anak-anak muda.

“Kami khawatir karena generasi muda yang seharusnya menjadi harapan, justru menjadi sasaran utama peredaran ini. Sekali terjebak, sulit keluar,” ujar Siti Rahmah, relawan rehabilitasi dari yayasan anti-narkoba di Medan.

Penutup: Harapan dan Tantangan

Penangkapan MS adalah satu kemenangan kecil dalam perang panjang melawan narkoba. Tapi ini juga menjadi alarm keras bahwa peredaran narkotika sudah menembus ke berbagai lapisan masyarakat. Diperlukan kolaborasi serius antara aparat penegak hukum, masyarakat, sekolah, dan keluarga untuk mencegah penyebarannya.

Pemberantasan tidak bisa hanya fokus pada kurir dan pengedar kecil. Harus ada penelusuran menyeluruh ke aktor besar di balik layar: pemodal, bandar, hingga jaringan internasional. Tanpa itu, akar masalah tak akan tercabut.

Di sisi lain, pendekatan yang lebih manusiawi juga dibutuhkan terhadap pengguna yang terjerumus karena tekanan sosial atau ketidaktahuan. Rehabilitasi harus diperkuat, dan edukasi harus dimasifkan sejak dini.

Medan, seperti kota-kota lain di Indonesia, masih bisa menang dari narkoba. Tapi untuk itu, setiap warganya harus bersatu. Karena jika satu generasi hilang karena narkotika, masa depan bangsa ikut hancur.

=

BY : PELOR

Update24

Recent Posts

Akibat Jalan Rusak, Jenazah di Gorontalo Terpaksa Diangkut Menggunakan Motor: Potret Ironi Infrastruktur Daerah

Kondisi jalan rusak di Gorontalo memaksa warga mengangkut jenazah dengan motor menuju rumah duka. Potret…

3 jam ago

DPRD Dorong Pemko Medan Bangun Pompa Air di Titik Rawan Banjir

DPRD desak Pemko Medan bangun pompa air di titik rawan banjir, langkah penting untuk tanggulangi…

5 jam ago

Fakta Menarik Tentang Fobia Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia adalah ketakutan berlebihan terhadap objek atau situasi tertentu yang bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari. Artikel…

5 jam ago

10 Buah-Buahan yang Bisa Menyerap Racun di Tubuh, Rahasia Alami untuk Detoksifikasi

"Temukan 10 buah-buahan penyerap racun yang membantu detoks alami tubuh. Dari lemon, apel, hingga buah…

5 jam ago