Dalam kehidupan modern yang serba sibuk, kesetiaan sering kali diuji oleh berbagai faktor — mulai dari tekanan pekerjaan, interaksi sosial yang intens, hingga kesempatan yang muncul tanpa disadari. Sebuah penelitian internasional yang dilakukan oleh lembaga konseling hubungan menemukan bahwa profesi tertentu memiliki tingkat perselingkuhan jauh lebih tinggi dibanding profesi lainnya.
Menariknya, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pekerjaan yang tampak “biasa-biasa saja” justru paling berisiko terlibat dalam hubungan gelap. Apa saja profesi yang dimaksud? Yuk, simak ulasannya sampai habis — siapa tahu kamu (atau pasanganmu) termasuk salah satunya!
Tidak heran jika profesi di bidang ini menempati posisi teratas. Mereka yang bekerja di hotel, restoran, atau destinasi wisata sering kali berinteraksi dengan banyak orang setiap hari — baik tamu lokal maupun mancanegara.
Faktor risiko:
Jam kerja panjang dan shift malam.
Jarak fisik dari pasangan karena penugasan luar kota.
Lingkungan kerja yang cenderung “ramah dan terbuka”.
Penelitian menemukan bahwa banyak hubungan gelap berawal dari percakapan ringan di area resepsionis atau saat makan malam bersama rekan kerja. Keakraban yang terbentuk dari rutinitas inilah yang perlahan berubah menjadi “ketertarikan emosional”.
Profesi ini dikenal penuh tekanan emosional dan fisik. Dokter dan perawat sering bekerja berjam-jam dalam kondisi stres tinggi.
Mengapa rentan?
Terlibat secara emosional dengan pasien atau sesama tenaga medis.
Rasa empati tinggi yang bisa menimbulkan kedekatan pribadi.
Lingkungan kerja intens, terutama di ruang gawat darurat atau ICU.
Tidak jarang, hubungan “terlarang” dimulai sebagai bentuk dukungan emosional yang kemudian berubah menjadi keterikatan romantis.
Mungkin mengejutkan, tapi tenaga pendidik juga termasuk dalam daftar profesi rawan selingkuh. Penelitian menunjukkan bahwa guru dan dosen sering menjalin kedekatan dengan rekan sejawat karena frekuensi interaksi tinggi dan lingkungan sosial yang erat.
Selain itu, guru juga dikenal memiliki sifat empatik dan sabar, dua hal yang bisa menciptakan koneksi emosional dengan orang lain. Dalam beberapa kasus, hubungan tersebut melampaui batas profesional.
Profesi kantoran ternyata juga tidak kalah berisiko. Hubungan antar-rekan kerja sering kali dimulai secara tidak sengaja — dari kerja lembur bersama, proyek tim, hingga perjalanan dinas.
Faktor penyebab utama:
Interaksi intens di tempat kerja.
Rutinitas membosankan di rumah.
“Godaan” saat lembur atau dinas luar kota.
Istilah “office affair” bahkan sudah menjadi fenomena global yang banyak dibahas di media.
Aktor, penyanyi, model, dan influencer sering kali dikaitkan dengan dunia glamor — dan, sayangnya, juga skandal cinta.
Mengapa rentan?
Tuntutan peran yang melibatkan kedekatan fisik.
Citra publik yang sering menggoda.
Gaya hidup yang bebas dan sering berpindah tempat.
Penelitian menunjukkan bahwa ketenaran dan daya tarik publik dapat menimbulkan rasa percaya diri berlebihan, yang pada akhirnya membuat sebagian individu merasa “tidak terikat”.
Profesi ini menuntut kemampuan sosial tinggi dan sering bepergian. Para tenaga penjual sering harus membangun hubungan personal dengan klien — dan di sinilah garis batas kadang kabur.
Alasan utama:
Frekuensi perjalanan dinas tinggi.
Interaksi sosial yang intens dan berisiko.
Tekanan target penjualan yang tinggi.
Dalam beberapa survei, lebih dari 40% responden dari profesi sales mengaku pernah tergoda melakukan hubungan di luar pasangan resmi.
Inilah yang mengejutkan banyak orang! Profesi yang identik dengan kedisiplinan dan kehormatan ternyata juga rawan perselingkuhan.
Faktor utamanya:
Jarak dan durasi tugas yang panjang dari keluarga.
Stres tinggi dan beban emosional berat.
Lingkungan kerja yang tertutup dan hierarkis.
Ketika seseorang jauh dari pasangan untuk waktu lama, kebutuhan emosional sering tidak terpenuhi, dan di sinilah celah godaan muncul.
Sopir truk, pilot, pramugari, atau masinis — semua pekerjaan yang menuntut mobilitas tinggi memiliki risiko tinggi terhadap perselingkuhan.
Penyebabnya:
Lama tidak bertemu pasangan.
Kesempatan bertemu orang baru di setiap perjalanan.
Rutinitas monoton yang memunculkan rasa kesepian.
Beberapa pengemudi mengakui bahwa “teman di perjalanan” sering menjadi pelarian dari stres kerja dan rasa jenuh.
Kemandirian finansial dan mobilitas tinggi sering membuat pengusaha lebih bebas dalam kehidupan pribadinya.
Pemicunya:
Banyaknya pertemuan bisnis dengan orang baru.
Perjalanan ke luar kota atau luar negeri.
Waktu luang yang tidak menentu.
Sebuah survei oleh situs hubungan asmara rahasia menunjukkan bahwa lebih dari 1 dari 5 pengusaha pernah memiliki hubungan di luar pernikahan.
Kreativitas dan emosi sering berjalan beriringan. Seniman, musisi, atau desainer dikenal memiliki kepekaan tinggi terhadap perasaan dan ekspresi.
Alasan utama:
Gaya hidup bebas dan tidak terikat jam kerja.
Pergaulan luas dan sering berpindah lingkungan.
Kebutuhan untuk “terinspirasi” yang kadang menimbulkan koneksi emosional dengan orang lain.
Sisi romantis seorang seniman bisa menjadi daya tarik yang kuat — dan juga jebakan berbahaya jika tidak dikendalikan.
Mungkin tidak sepopuler profesi lain dalam daftar ini, tapi survei menunjukkan bahwa pegawai negeri juga tidak lepas dari godaan perselingkuhan.
Penyebabnya:
Hubungan sosial di kantor yang akrab.
Rutinitas monoton yang menimbulkan kebosanan.
Kesempatan interaksi dengan rekan kerja dalam waktu lama.
Beberapa kasus bahkan melibatkan “asmara di kantor” yang akhirnya mencuat ke publik karena tersandung masalah etik.
Dunia olahraga penuh dengan kerja keras, disiplin, dan… godaan. Atlet sering bepergian ke berbagai tempat untuk bertanding dan memiliki banyak penggemar.
Faktor risiko:
Gaya hidup publik yang glamor.
Intensitas latihan dan tekanan mental tinggi.
Kesempatan bertemu banyak orang baru di setiap kota.
Kisah cinta atlet yang “selingkuh di sela kompetisi” bukan lagi hal langka di dunia hiburan dan olahraga.
Meski terlihat nerdy dan sibuk dengan komputer, para pekerja startup ternyata juga masuk dalam daftar ini.
Kenapa bisa begitu?
Lembur panjang dan kerja intens dengan tim kecil.
Stres tinggi di lingkungan yang kompetitif.
Budaya kerja fleksibel yang membuat batas profesional lebih longgar.
Beberapa penelitian menemukan bahwa hubungan asmara di kantor startup lebih sering terjadi dibanding perusahaan konvensional, karena jam kerja yang tidak menentu dan budaya “after work hangout”.https://yokmaju.com/
Walau profesinya berbeda-beda, penelitian menunjukkan ada benang merah penyebab utama seseorang terlibat perselingkuhan:
Kurangnya kepuasan emosional dalam hubungan.
Banyak individu merasa tidak mendapat perhatian atau dukungan emosional dari pasangan.
Kesempatan dan kedekatan fisik.
Semakin sering seseorang berinteraksi secara intens dengan orang lain, semakin besar peluang terjadinya kedekatan emosional.
Stres kerja dan tekanan hidup.
Perselingkuhan kadang dianggap sebagai “pelarian” sementara dari stres dan kebosanan.
Kurangnya komunikasi.
Pasangan yang jarang berkomunikasi cenderung mudah salah paham dan merasa terasing.
Faktor lingkungan kerja.
Beberapa tempat kerja memang menciptakan kondisi yang “menormalisasi” perilaku menggoda atau flirty.
Artikel ini bukan untuk menuduh profesi tertentu, melainkan mengingatkan bahwa kesetiaan bukan soal pekerjaan, melainkan karakter dan komitmen pribadi.
Setiap orang — baik dokter, guru, atau sopir — bisa saja tergoda. Namun yang membedakan adalah bagaimana seseorang mengendalikan diri dan menghargai kepercayaan pasangan.
Jika kamu atau pasangan bekerja di salah satu bidang di atas, jangan panik. Justru jadikan informasi ini sebagai pengingat penting untuk menjaga komunikasi, batas profesional, dan keintiman emosional agar hubungan tetap sehat dan harmonis.
🧠 Pesan akhirnya:
Godaan bisa datang dari mana saja, tapi cinta sejati tetap milik mereka yang mampu setia bahkan ketika peluang untuk berkhianat terbuka lebar.
by : st
Pada Rabu pagi, 22 Oktober 2025, di kawasan Jalan Sidoyoso Wetan, Kecamatan Simokerto, Kota Surabaya,…
Dalam beberapa bulan terakhir, banyak pengguna smartphone di seluruh dunia mengeluh: “Kenapa harga HP sekarang…
1. Mangga, Si Manis yang Penuh Nutrisi Buah mangga bukan hanya lezat, tetapi juga menyimpan…
Tawuran brutal pecah di Manggarai sore ini. Warga saling serang pakai petasan, polisi turun tangan,…
Pendahuluan: Timah sebagai Komoditas Strategis Sebagai salah satu penghasil timah terbesar di dunia, Indonesia memegang…