Dall’Igna mengakui situasi Bagnaia sangat pelik. “Keadaan dengan Pecco memang sulit. Seperti yang sering saya katakan, kita harus mencari jalan keluar. Besok kami punya tes penting di mana kami bisa mencoba banyak hal. Mari berharap ini menjadi tes yang membuahkan hasil,” ujarnya.
Ketika ditanya soal komentar Bagnaia yang menyebut dirinya mulai “kehilangan kesabaran,” Dall’Igna dengan jujur menyatakan, “Saya juga sudah kehilangan kesabaran, begitu pula para penggemar Pecco. Wajar saja seseorang merasa begitu saat hasil belum datang. Kita semua manusia dan harus menerima hal itu.”
Sementara Marc Marquez tampak semakin dekat dengan gelar juara dunia, musim Bagnaia justru menurun drastis. Pembalap bernomor 63 itu belum pernah naik podium dalam lima seri terakhir (sepuluh balapan) dan belum ada kemajuan signifikan dalam menangani masalah masuk tikungan yang menjadi kendala sepanjang musim dengan motor GP25.
“Ini sederhana: ketika spiral negatif mulai, ia terus menurun. Membalik keadaan selalu rumit. Namun, saya selalu bilang, sikap positif sangat membantu,” jelas Dall’Igna.
Pasrah
Dalam wawancara bersama Dorna pada Minggu malam, Bagnaia mengaku pasrah. “Sejujurnya, saya tidak tahu harus berkata apa. Kalian lihat sendiri apa yang terjadi. Saya berusaha dan akhirnya jatuh. Kami sudah menganalisisnya bersama tim dan sekarang fokus pada tes besok, yang sangat penting,” ujarnya. Dia enggan mengungkap pikiran setelah kecelakaan, hanya mengatakan, “Sebaiknya tidak diucapkan di TV. Tapi jelas, saat jatuh, tidak ada yang merasa senang.”
Ini menjadi akhir pekan tanpa poin kedua Bagnaia setelah insiden di Le Mans, di mana ia terjatuh pada balapan basah. Akibatnya, ia kini tertinggal 93 poin dari Alex Marquez dalam perebutan posisi runner-up klasemen, dan hanya unggul delapan poin dari Marco Bezzecchi dari Aprilia.
Tes resmi di Misano pada hari Senin menjadi kesempatan terakhir musim ini bagi Ducati dan Bagnaia untuk mengeksplorasi pengaturan motor dan bagian baru di luar jadwal balapan. Bagnaia pun tetap optimistis, meski mengakui perjuangan berat. “Kami akan mencoba menemukan solusi besok, tapi terasa masih jauh karena kami sudah kesulitan sejak awal musim,” tutupnya.