Ormas Meresahkan di Indonesia: Antara Aspirasi dan Ancaman
Ormas Meresahkan di Indonesia: Antara Aspirasi dan Ancaman
Organisasi kemasyarakatan (ormas) di Indonesia tumbuh pesat. Menurut data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) per Juni 2022, jumlah ormas yang terdaftar mencapai 512.997, tersebar di 514 kabupaten/kota dan 34 provinsi . Jumlah ini menunjukkan tingginya partisipasi masyarakat dalam berorganisasi. Namun, di balik angka tersebut, muncul kekhawatiran terhadap ormas-ormas yang bertindak meresahkan.

Penyimpangan Peran Ormas
Ormas Meresahkan di Indonesia Antara Aspirasi dan Ancaman, Idealnya, ormas berfungsi sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Namun, kenyataannya, beberapa ormas menyimpang dari tujuan tersebut. Mereka terlibat dalam tindakan intimidasi, pemerasan, bahkan kekerasan. Misalnya, menjelang hari raya, beberapa ormas diketahui menyebar amplop permintaan tunjangan hari raya (THR) kepada pelaku usaha, yang menimbulkan keresahan di masyarakat .
Dampak Negatif Terhadap Masyarakat dan Investasi
Tindakan ormas yang meresahkan tidak hanya mengganggu ketertiban umum, tetapi juga berdampak negatif terhadap iklim investasi. Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia, menyatakan bahwa aktivitas ormas yang meresahkan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Indonesia . Investor menjadi enggan menanamkan modalnya karena khawatir terhadap stabilitas keamanan dan kepastian hukum

.
Upaya Penertiban dan Pengawasan
Pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk menertibkan ormas yang meresahkan. Melalui Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan, pemerintah memiliki kewenangan untuk membubarkan ormas yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Selain itu, pengawasan terhadap ormas ditingkatkan melalui koordinasi antara Kemendagri, Kemenkumham, dan pemerintah daerah.
Peran Masyarakat dalam Mengawasi Ormas
Masyarakat juga memiliki peran penting dalam mengawasi aktivitas ormas. Dengan melaporkan tindakan ormas yang meresahkan kepada pihak berwenang, masyarakat turut berkontribusi dalam menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan. Selain itu, masyarakat diharapkan lebih selektif dalam mendukung ormas, dengan mempertimbangkan rekam jejak dan kontribusi positifnya terhadap masyarakat.
Kesimpulan
Pertumbuhan ormas di Indonesia mencerminkan tingginya partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, penyimpangan peran oleh sebagian ormas menimbulkan keresahan dan mengancam stabilitas sosial serta ekonomi. .
