Mulai November 2025, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi akan ungkap pegawai termalas lewat media sosial untuk tingkatkan disiplin kerja
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengumumkan rencana unik yang akan dilaksanakan mulai November 2025, yaitu mempublikasikan daftar pegawai termalas melalui media sosial resmi pemerintah provinsi. Langkah ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan disiplin, transparansi, dan akuntabilitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintahan Jawa Barat. yukmaju+18
Dedi Mulyadi Kebijakan ini muncul karena semakin maraknya laporan terkait rendahnya produktivitas dan disiplin pegawai di sejumlah instansi pemerintah. Menurut data dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jawa Barat, ada sejumlah pegawai yang menunjukkan performa di bawah standar yang diharapkan, seperti sering terlambat, absen tanpa alasan jelas, atau minim kontribusi terhadap target kerja. yukmaju+18
Dedi Mulyadi menyatakan, “Pemerintah harus menegakkan prinsip akuntabilitas. Warga berhak tahu siapa saja yang bekerja dan siapa yang lalai.” Pernyataan ini menegaskan tekad gubernur untuk menumbuhkan budaya kerja yang lebih profesional di Jawa Barat. yukmaju+18
Dedi Mulyadi Proses pengumuman pegawai termalas akan dilakukan secara transparan melalui media sosial resmi pemerintah provinsi, seperti akun Instagram, Twitter, dan Facebook. Berikut mekanismenya: yukmaju+18
: Setiap pegawai dinilai berdasarkan kehadiran, produktivitas, dan kontribusi terhadap target instansi.
: BKD melakukan verifikasi agar data yang diumumkan akurat dan tidak menimbulkan kesalahan informasi.
: Pegawai yang masuk kategori “termalas” akan diumumkan dengan data lengkap, termasuk nama, jabatan, dan unit kerja.
: Pegawai yang disebut akan mendapat kesempatan pembinaan agar performanya meningkat, bukan sekadar dihukum sosial. yukmaju+18
Dengan mekanisme ini, pemerintah berharap bisa menumbuhkan disiplin yang positif, bukan sekadar efek malu atau stigma sosial. yukmaju+18
Dedi Mulyadi Rencana ini menuai berbagai tanggapan. Sebagian masyarakat menyambut baik karena dianggap sebagai langkah transparan dan inovatif. Mereka menilai, publikasi ini akan menekan budaya malas dan meningkatkan kinerja ASN. yukmaju+18
Namun, beberapa kalangan pegawai menilai metode ini cukup kontroversial. Mereka khawatir efek sosial atau psikologis dari pengumuman publik bisa menimbulkan tekanan berlebihan. Beberapa serikat pekerja pun menyarankan agar pemerintah mengimbangi pengumuman dengan program pembinaan dan pendampingan. yukmaju+18
: Pegawai akan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas.
: Masyarakat dapat memantau kinerja ASN di lingkungannya.
: Mendorong kompetisi sehat antar pegawai untuk meningkatkan produktivitas. yukmaju+18
: Pegawai yang diumumkan bisa merasa tertekan secara psikologis.
: Bisa menimbulkan cibiran di masyarakat jika tidak disertai pembinaan.
: Risiko salah pengumuman bisa merusak reputasi pegawai dan instansi. yukmaju+18
Menurut Dedi Mulyadi, publikasi pegawai termalas adalah bagian dari inovasi digitalisasi birokrasi. Dengan media sosial sebagai sarana, pemerintah berharap bisa menciptakan komunikasi yang lebih langsung dengan masyarakat dan memberi contoh keterbukaan.
Pemerintah juga berencana membuat dashboard kinerja online yang menampilkan produktivitas setiap pegawai secara real-time. Ini akan menjadi alat pengawasan internal sekaligus publik yang efektif untuk memastikan pegawai bekerja sesuai target. yukmaju+18
Di beberapa negara lain, pengungkapan kinerja pegawai melalui media sosial sudah dilakukan dengan cara yang lebih terstruktur. Misalnya: yukmaju+18
: Melakukan evaluasi kinerja publik dan memberikan penghargaan bagi pegawai berprestasi, serta melakukan pembinaan untuk yang di bawah standar. yukmaju+18
: Dedi Mulyadi Menerapkan sistem merit-based dan mempublikasikan laporan kinerja instansi tanpa menyinggung individu secara personal.
Dari studi kasus ini, pemerintah Jawa Barat bisa belajar agar pengumuman pegawai termalas tetap etis, adil, dan konstruktif. yukmaju+18
Agar program ini tidak hanya menimbulkan efek negatif, pemerintah telah menyiapkan strategi pembinaan:
: Pegawai yang disebut akan mendapat mentor untuk memperbaiki kinerja.
: Meningkatkan disiplin, manajemen waktu, dan motivasi kerja.
: Setiap 3-6 bulan, pegawai yang berhasil memperbaiki kinerjanya bisa dihapus dari daftar.
: Pegawai berprestasi akan diberi insentif atau penghargaan agar menimbulkan budaya kerja positif. yukmaju+18
Jika diterapkan dengan baik, kebijakan ini dapat membawa perubahan signifikan dalam birokrasi Jawa Barat:
: Target instansi dapat tercapai lebih cepat dan efektif.
: Masyarakat akan melihat pemerintah serius dalam menegakkan disiplin.
: ASN lebih fokus pada hasil dan kontribusi nyata. yukmaju+18
Pemerintah perlu mengatasi beberapa tantangan agar kebijakan ini berjalan mulus:
: Memastikan setiap nama yang diumumkan benar-benar sesuai fakta.
: Tidak menimbulkan diskriminasi atau pelecehan.
: Menjelaskan tujuan dan manfaat kepada pegawai agar tidak menimbulkan resistensi.
Langkah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengumumkan pegawai termalas melalui media sosial adalah terobosan yang unik dan berani. Meski menuai kontroversi, kebijakan ini mencerminkan upaya pemerintah untuk meningkatkan disiplin, transparansi, dan akuntabilitas di lingkungan ASN.
Jika dijalankan dengan strategi pembinaan yang tepat, pengumuman ini bukan hanya akan memberi efek jera, tapi juga mendorong budaya kerja profesional dan produktif. November 2025 menjadi bulan yang ditunggu-tunggu publik untuk melihat bagaimana inovasi ini akan membentuk birokrasi Jawa Barat ke depan.
https://yokmaju.com/
Pendahuluan Ganja adalah tanaman yang sering menjadi perdebatan global karena manfaat dan risikonya. Meskipun banyak…
Temukan 10 makanan yang terbukti bisa menghambat pertumbuhan sel kanker. Dari brokoli hingga jamur, ketahui…
Mata Sehat adalah jendela dunia. Dengan mata yang sehat, kita bisa menikmati keindahan alam, membaca,…
Jakarta, 2 Oktober 2025 — Keputusan Marselino Ferdinan bergabung dengan klub Slovakia, AS Trenčín, lewat…