Momen saat Nikita Mirzani kirim surat terbuka ke Prabowo untuk meminta keadilan hukum atas kasus yang sedang dihadapinya.
Nikita Mirzani kirim surat terbuka ke Prabowo sebagai respons atas kasus hukum yang menjeratnya, yang menurutnya tidak adil dan sarat rekayasa. Surat ini menjadi viral di media sosial dan media massa.
Kasus ini bermula dari tudingan terhadap Nikita soal dugaan rekaman tanpa izin dan pemerasan. Namun Nikita membantah keras tudingan tersebut. Ia merasa sedang dikriminalisasi karena membongkar praktik tak wajar di balik penanganan kasusnya.
Dalam suratnya, Nikita Mirzani kirim surat terbuka ke Prabowo dengan maksud meminta perhatian dan perlindungan hukum dari pemimpin tertinggi negara.
Nikita menyebut bahwa hukum di Indonesia sedang “tidak baik-baik saja”. Ia menyinggung soal “hilangnya rasa keadilan” dan mendesak Prabowo untuk melakukan pembenahan struktural terhadap aparat penegak hukum.
Surat tersebut ditulis dengan bahasa emosional namun tegas. Nikita mengklaim dirinya sebagai korban kriminalisasi, hanya karena berani berbicara dan melawan sistem.
Tak butuh waktu lama, saat Nikita Mirzani kirim surat terbuka ke Prabowo, publik langsung bereaksi. Ada yang mendukung, menyebut Nikita berani dan mewakili jeritan masyarakat kecil. Tapi tak sedikit pula yang meragukan niatnya, menganggapnya hanya sensasi semata.
Media arus utama seperti Kompas, CNN Indonesia, dan Suara.com langsung mengangkat surat terbuka ini sebagai headline. Di media sosial, hashtag #NikitaUntukPrabowo sempat trending selama 2 hari berturut-turut.
Dalam suratnya, Nikita Mirzani kirim surat terbuka ke Prabowo sambil menyinggung soal “hilangnya sila kelima Pancasila”, yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Ini menjadi pemantik diskusi publik. Banyak netizen menyebut bahwa Nikita mewakili kekecewaan masyarakat atas sistem hukum yang berat sebelah. Ada anggapan bahwa keadilan kini hanya milik mereka yang punya kuasa atau uang.
Para pakar hukum mulai ikut bersuara. Saat Nikita Mirzani kirim surat terbuka ke Prabowo, muncul dua kubu:
Kubu yang menyebut ini adalah bentuk kriminalisasi, karena kasus rekaman tidak seharusnya dibawa ke ranah pidana jika tujuannya untuk pembuktian.
Kubu lain menganggap bahwa tidak boleh ada pengecualian dalam hukum, bahkan untuk selebriti sekalipun.
Rekaman tanpa izin, jika digunakan sebagai alat tekanan atau ancaman, memang dapat dikategorikan sebagai pelanggaran. Tapi itu harus dibuktikan secara objektif.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Istana terkait surat tersebut. Namun fakta bahwa Nikita Mirzani kirim surat terbuka ke Prabowo telah menarik perhatian banyak pihak di lingkaran politik dan hukum.
Beberapa politisi oposisi menyarankan agar Prabowo menanggapi surat itu dengan bijak sebagai ujian awal kepemimpinannya soal reformasi hukum.
Kasus ini bukan hanya soal Nikita. Ketika Nikita Mirzani kirim surat terbuka ke Prabowo, yang dibuka adalah wacana luas tentang keadilan, hukum, dan keberanian menyuarakan ketidakberesan.
Apakah surat Nikita akan mengubah arah kebijakan hukum di bawah pemerintahan Prabowo? Waktu yang akan menjawab.
Namun satu hal jelas: Nikita Mirzani kirim surat terbuka ke Prabowo bukan sekadar drama artis. Ini adalah percikan awal dari diskusi panjang soal wajah hukum Indonesia hari ini.
Lordosis adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kelengkungan abnormal ke arah dalam pada tulang…
Malam Mencekam di Sukaramai Ketenangan malam di kawasan Asia Mega Mas, Sukaramai, mendadak berubah menjadi…
Pete atau petai (Parkia speciosa) adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang cukup populer di Asia…
JAKARTA, KOMPAS — Dua wartawan mengalami kekerasan saat meliput peristiwa keracunan paket makan bergizi gratis…
Teh bunga bukan sekadar minuman. Ia adalah perwujudan dari keindahan dan kebaikan alam yang diolah…
Kritik Tajam untuk Pertamina Pernyataan mengejutkan datang dari Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi…