Setelah berolahraga dengan intensitas tinggi, tubuh kita menjadi panas dan berkeringat. Pada kondisi seperti ini, minum air es terasa sangat menyegarkan dan seolah-olah menjadi pilihan yang sempurna untuk mengembalikan energi. Sensasi dingin yang menyapa tenggorokan seolah memberikan kepuasan instan setelah tubuh kehilangan banyak cairan.
Namun, di tengah nikmatnya sensasi tersebut, beredar sebuah mitos yang cukup mengkhawatirkan di masyarakat. Mitos tersebut menyatakan bahwa minum air es setelah olahraga dapat memicu serangan jantung. Klaim ini tentu saja menimbulkan kebingungan dan kekhawatiran, terutama bagi mereka yang rutin berolahraga dan mengandalkan air es sebagai cara tercepat untuk mengembalikan stamina.
Artikel ini akan mengupas tuntas mitos tersebut dengan pendekatan ilmiah dan medis. Apakah benar minum air es setelah olahraga berbahaya bagi jantung? Ataukah ini hanya sekadar mitos yang perlu diluruskan? Mari kita telusuri bersama-sama.
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu merujuk pada pendapat para ahli medis, khususnya spesialis jantung dan pembuluh darah. Dr. Hasjim H, SpJP, seorang spesialis jantung dan pembuluh darah, memberikan penjelasan yang sangat jelas mengenai mitos ini.
“Itu hoax ya itu. Yang ada justru, salah satu yang harus kita jelaskan ke setiap orang, bahwa untuk orang yang sudah ter-develop memang sakit jantung, salah satu hal yang harus dihindari adalah, perubahan suhu yang ekstrem,” ujar dr. Hasjim ketika ditemui awak media usai acara Heart to Heart Gathering, Siloam Hospitals Lippo Village, Tangerang, Banten, Kamis (25/9/2025).
Menurut dr. Hasjim, anggapan bahwa minum air es setelah olahraga dapat memicu serangan jantung adalah tidak benar atau hoax. Namun, ia memberikan penjelasan penting bahwa bagi orang yang sudah memiliki penyakit jantung (bahkan jika mereka tidak menyadarinya), perubahan suhu ekstrem termasuk minum air yang sangat dingin bisa memicu masalah.
“Jadi memang orang-orang yang memiliki sakit jantung, dia tidak tahu dia sakit jantung, dan dia minum suhu yang dingin sekali, itu bisa memicu,” sambungnya.
Penjelasan ini sangat penting karena mengungkapkan bahwa masalah sebenarnya bukan terletak pada air es itu sendiri, melainkan pada kondisi kesehatan jantung seseorang yang mungkin sudah bermasalah namun belum terdiagnosis. Perubahan suhu ekstrem, baik dari asupan minuman maupun dari cuaca, dapat memicu kondisi ini pada penderita penyakit jantung yang tidak terdiagnosis.
Dr. Hasjim menyarankan agar melakukan pemeriksaan jantung secara rutin. Ini perlu dilakukan untuk memeriksa faktor risiko atau apakah ada penyakit jantung pada seseorang. Jika ada penyakit jantung, pasien bisa ditangani lebih dini, sehingga tidak memicu efek fatal yang berbahaya.
“Jadi kalau dibilang, apakah orang normal kayak kita, kita sudah periksa kita normal, nggak boleh minum air dingin? Nggak. Jadi tetap ada faktor risikonya,” tambahnya.
Dr. Hasjim juga menyoroti masalah yang sering terjadi di masyarakat, yaitu ketidaktahuan akan kondisi kesehatan jantung mereka sendiri. Banyak kasus di mana orang mengira mereka menderita sakit maag, namun ternyata gejala tersebut merupakan pertanda dari masalah jantung yang lebih serius.
“Permasalahan yang selalu terjadi di masyarakat, bahwa kita tidak tahu kita ada sakit jantung. Makanya banyak-banyak sering berita, sakit maag. Kok dia dari maag kok jadi jantung? Bukan. Dia dari sakit jantung dan sakit maag-nya itu meng-trigger jantungnya untuk kambuh,” tandas dr. Hasjim.
Setelah mengetahui bahwa minum air es setelah olahraga sebenarnya tidak berbahaya bagi orang dengan kondisi jantung normal, mari kita bahas manfaat yang bisa didapatkan dari kebiasaan ini.
Olahraga membuat suhu inti tubuh meningkat sehingga menyebabkan Anda berkeringat dan bisa kekurangan cairan. Penelitian terbitan International Journal of Clinical and Experimental Medicine (2013) menemukan bahwa minum air es bisa menjaga suhu inti tubuh tidak terlalu panas.
Suhu inti tubuh yang tidak terlalu panas akan lebih lancar mengontrol keluarnya keringat. Hal ini membantu mencegah kekurangan cairan atau dehidrasi yang dapat membahayakan kesehatan.
Minum air es setelah olahraga membantu mengembalikan stamina tubuh. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Journal of the International Society of Sports Nutrition (2012) menemukan bahwa Minum air es mencegah lonjakan suhu inti tubuh yang bisa membuat tubuh terasa lebih lelah.
Suhu inti tubuh yang tinggi bisa menyebabkan dehidrasi. Akibatnya, volume darah berkurang sehingga oksigen tidak terdistribusi dengan baik ke seluruh tubuh. Anda pun merasa lelah atau kekurangan energi. Selain itu, dehidrasi juga menyebabkan ketidakseimbangan beberapa elektrolit, sehingga otot lemas dan kram yang memperparah rasa lelah.
Minum air es setelah olahraga ternyata lebih disukai daripada air biasa atau air hangat. Anda jadi mengonsumsi lebih banyak air. Studi menemukan bahwa mengonsumsi air dingin membuat seseorang minum 50% lebih banyak.
Minum lebih banyak tentu saja mengembalikan cairan yang hilang setelah olahraga dan mengatasi dehidrasi. Bila tidak kunjung diatasi, dehidrasi bisa menimbulkan berbagai komplikasi serius, seperti heatstroke, gagal ginjal, kejang, dan penurunan volume darah secara drastis.
Minum air dingin setelah olahraga bisa membakar kalori lebih baik daripada minum air biasa atau hangat. Tubuh mengeluarkan energi lebih banyak untuk menyesuaikan suhu dingin air dengan suhu tubuh.
Sebuah penelitian terbitan Journal of Clinical and Diagnostic Research (2013) menjelaskan minum 1,5 liter air dingin membantu menurunkan berat badan karena adanya pembakaran kalori ini. Meski begitu, kalori yang terbakar sangatlah sedikit. Ini bukan cara efektif untuk mengurangi berat badan. Cara pembakaran lemak yang paling efektif adalah dengan berolahraga.
Walaupun boleh minum air dingin setelah olahraga, jangan sampai terlalu dingin. Anda juga mungkin pernah mendengar larangan untuk minum air es setelah olahraga karena perbedaan suhu yang drastis membuat tubuh “kaget”.
Mengonsumsi air terlalu dingin memang sebaiknya dihindari untuk mencegah penyempitan pembuluh darah mendadak. American College of Sports Medicine menganjurkan untuk mengonsumsi air bersuhu 15° – 21° Celsius. Suhu ini relatif aman bila dikonsumsi jumlah besar.
Temperatur ini memberikan keseimbangan antara sensasi menyegarkan dan keamanan bagi tubuh. Air dengan suhu ini cukup dingin untuk menurunkan suhu tubuh setelah olahraga, namun tidak terlalu ekstrem hingga menyebabkan reaksi berlebihan dari sistem kardiovaskular atau pencernaan.
Jika suhu air minum terlalu dingin, tubuh mungkin akan mengalami beberapa reaksi yang perlu diwaspadai. Meskipun tidak berbahaya bagi orang dengan kondisi jantung normal, tetapi tetap perlu diperhatikan untuk kenyamanan dan kesehatan secara umum.
Bila Anda minum terlalu banyak air es setelah olahraga, memang ada kemungkinan pembuluh darah menyempit (vasokonstriksi). Vasokonstriksi menahan aliran darah ke permukaan kulit sehingga mencegah pelepasan panas.
Namun, hal ini juga mengganggu saluran pencernaan sehingga bisa mengakibatkan kembung, perut nyeri, dan pusing. Gejala ini tentu saja akan mengganggu kenyamanan Anda setelah berolahraga.
Air dingin bisa menghambat proses peristaltik, yakni gerakan otot secara berulang-ulang saat mencerna makanan. Hal ini bisa mengganggu proses penyerapan zat gizi dan air, padahal zat gizi diperlukan untuk proses pemulihan setelah olahraga.
Bagi atlet atau mereka yang berolahraga intensif, penyerapan nutrisi yang optimal setelah latihan sangat penting untuk pemulihan otot dan pengisian kembali energi. Oleh karena itu, meskipun air es memberikan sensasi menyegarkan, suhu yang terlalu dingin justru dapat menghambat proses pemulihan ini.
Seperti yang telah dijelaskan oleh dr. Hasjim, masalah sebenarnya bukan terletak pada minum air es setelah olahraga, melainkan pada kondisi kesehatan jantung seseorang yang mungkin sudah bermasalah namun belum terdiagnosis. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali gejala-gejala penyakit jantung yang sering tidak disadari oleh banyak orang.
Nyeri dada – Kondisi saat dada terasa tidak nyaman karena terasa nyeri, sakit, sesak bahkan seperti ada tekanan di dada, jadi gejala paling umum bahaya penyakit jantung.
Gangguan pencernaan, mual, mulas dan sakit perut – Gejala seperti ini biasanya sering dialami perempuan yang menderita serangan jantung.
Nyeri menjalar ke lengan – Rasa nyeri tidak hanya dirasakan di dada namun juga mulai menjalar ke sisi kiri tubuh terutama bagian lengan.
Pusing dan pening – Saat kondisi ini dibarengi dengan sesak napas dan nyeri di dada bisa jadi itu tanda serangan jantung.
Sakit area leher, tenggorokan dan rahang – Jika Anda mengalami rasa sakit atau tekanan di bagian tengah dada yang menyebar ke area leher, tenggorokan dan rahang, ini bisa jadi tanda serangan jantung.
Mudah lelah – Anda mudah merasakan lelah bahkan saat melakukan kegiatan yang biasa. Rasa lelah itu terus terjadi sampai membuat lemah dan tidak dapat dijelaskan penyebabnya.
Mendengkur – Mendengkur yang menjadi ciri-ciri adanya penyakit jantung adalah mendengkur keras yang terdengar seperti terengah-engah atau tersedak.
Berkeringat – Berkeringat dingin tanpa alasan jelas bisa menjadi tanda serangan jantung dan disertai dengan gejala lainnya.
Batuk berkepanjangan – Batuk berkepanjangan yang disertai dengan lendir berwarna putih atau merah muda ini bisa menjadi ciri gagal jantung.
Pergelangan kaki bengkak – Pergelangan kaki bengkak tanpa adanya riwayat trauma atau nyeri sangat besar bisa menjadi tanda gagal jantung.
Detak jantung tidak teratur – Detak jantung tidak teratur ini bisa menandakan gejala aritmia atau fibrilasi atrium, jenis gangguan irama jantung saat detak jantung lebih cepat ataupun lebih lambat.
Mengenali gejala-gejala ini sangat penting untuk deteksi dini masalah jantung. Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, terutama setelah berolahraga atau saat melakukan aktivitas fisik, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Penyakit jantung bermacam-macam jenisnya dengan berbagai ciri-ciri yang menyertainya. Memahami jenis-jenis penyakit jantung dapat membantu Anda mengenali gejala yang mungkin dialami dan mencari pertolongan medis dengan tepat waktu.
Serangan jantung adalah kondisi saat aliran darah terhambat karena adanya penyumbatan pembuluh darah sehingga darah tidak sampai ke otot jantung. Ciri-ciri serangan jantung antara lain: nyeri dada, sesak napas, nyeri perut bagian atas (ulu hati), lemas, keringat dingin, detak jantung lebih cepat, pusing, mual dan muntah.
Penyakit jantung koroner adalah kondisi saat pembuluh darah terjadi penumpukan plak sehingga menghambat pasokan darah ke jantung. Ciri-cirinya antara lain nyeri dada seperti tertekan, lemas, pusing, mual, keringat dingin dan sesak napas.
Aritmia atau gangguan irama jantung adalah kondisi yang menyebabkan jantung berdetak tidak teratur bisa lambat atau terlalu cepat sehingga tidak bisa memompa darah dengan baik. Ciri-cirinya antara lain jantung berdebar, nyeri dada, lemas, pusing, sesak napas pendek dan pingsan.
Fibrilasi atrium adalah gangguan irama jantung yang ditandai dengan detak jantung lebih cepat bisa 100 kali per menit. Sering tidak menunjukkan gejala namun secara umum tanda-tanda seperti jantung berdebar, sesak napas saat aktivitas biasa, lemas dan pusing tiba-tiba bisa diwaspadai.
Gagal jantung adalah kondisi saat jantung tidak bisa memompa darah ke seluruh tubuh. Gejala yang ditunjukkan antara lain sesak napas saat berbaring, batuk terus menerus, perut membengkak, bengkak pada tungkai, pusing, lemas, tidak bisa konsentrasi dan berkurangnya nafsu makan.
Perikarditis adalah peradangan pada perikardium sebagai pembungkus dan pelindung jantung. Ini disebabkan infeksi virus, bakteri, jamur atau gangguan autoimun. Gejala yang dirasakan biasanya seperti demam, aritmia, lemas dan nyeri dada seperti tertusuk benda tajam.
Penyakit ini menyebabkan katup jantung tidak dapat membuka dan menutup dengan baik sehingga jantung tidak bisa memompa darah. Ciri-cirinya nyeri dada, sesak napas saat berbaring dan beraktivitas, lemas, pusing dan jantung berdebar.
Kardiomiopati adalah gangguan otot jantung atau lemah jantung. Ciri-cirinya antara lain jantung berdebar, kelelahan bengkak di lengan dan pergelangan kaki, pingsan dan sesak napas.
Setelah memahami berbagai jenis penyakit jantung dan gejalanya, tentu kita ingin mengetahui cara mencegahnya. Berikut ini beberapa cara mencegah penyakit jantung yang bisa Anda terapkan agar terhindar dari penyakit ini.
Olahraga teratur setiap hari selama 30 menit dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Olahraga dapat memperkuat otot jantung, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi risiko penyakit jantung. Pilihlah olahraga yang Anda nikmati seperti jalan cepat, berenang, atau bersepeda.
Merokok adalah salah satu faktor risiko utama penyakit jantung. Bahan kimia dalam tembakau dapat merusak pembuluh darah dan jantung, menyebabkan penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis), dan akhirnya dapat menyebabkan serangan jantung. Berhenti merokok adalah salah satu keputusan terbaik untuk kesehatan jantung Anda.
Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes adalah faktor risiko utama penyakit jantung. Kontrol tekanan darah, kolesterol, dan gula darah Anda dengan cara makan makanan sehat, berolahraga teratur, dan mengikuti anjuran dokter dalam mengonsumsi obat jika diperlukan.
Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Menjaga berat badan ideal dengan cara mengatur pola makan sehat dan berolahraga teratur dapat membantu mengurangi risiko ini.
Stres kronis dapat meningkatkan tekanan darah dan merusak pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung. Cari cara untuk mengelola stres seperti meditasi, yoga, atau hobi yang Anda nikmati.
Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mendeteksi dini masalah kesehatan yang mungkin tidak Anda sadari. Pemeriksaan ini termasuk pemeriksaan tekanan darah, kolesterol, gula darah, dan pemeriksaan jantung jika diperlukan.
Setelah mengetahui bahwa minum air es setelah olahraga sebenarnya aman bagi orang dengan kondisi jantung normal, mari kita bahas tips minum air yang tepat setelah olahraga untuk mendapatkan manfaat optimal dan menghindari risiko yang tidak diinginkan.
Hal pertama yang harus dipertimbangkan dalam menentukan jumlah minum air setelah olahraga adalah dengan menyeimbangkan seberapa banyak tubuh kehilangan cairan. Berkurangnya berat badan bukan berarti mengindikasikan berkurangnya lemak dalam tubuh, melainkan berkurangnya cairan dari tubuh.
Idealnya, Anda harus minum 250 ml air dalam waktu 30 menit setelah olahraga. Dan untuk setiap 0,5 kg berat badan yang berkurang, Anda harus menggantinya dengan 450 sampai 500 ml air mineral.
Begitupun sebaliknya, coba minum air putih sebelum olahraga untuk mencegah dehidrasi. Petunjuk umum menunjukkan, bahwa 2 atau 3 jam sebelum olahraga Anda disarankan untuk minum sebanyak 500 sampai 600 ml air.
Anda juga harus minum air sebanyak 200 ml sampai 300 ml setiap 10-20 menit selama latihan atau olahraga. Lakukan dan coba minum air sedikit demi sedikit sampai berat badan kembali seperti sebelum olahraga.
Penjelasan di atas tersebut hanya perkiraan kasarnya saja. Namun, seberapa banyak air yang harus diminum biasanya tergantung pada usia, jenis kelamin, seberapa banyak Anda harus minum, tinggi dan berat badan, intensitas berolahraga, dan berapa lama Anda berolahraga. Umumnya, orang yang berkeringat banyak mungkin lebih memerlukan minum yang lebih banyak juga.
Meski minum air setelah olahraga adalah hal yang wajib untuk dilakukan, minum air putih terlalu banyak dapat menyebabkan hiponatremia. Apa itu hiponatremia? Hiponatremia adalah kondisi yang terjadi ketika darah Anda menjadi encer karena terlalu banyak minum air sehingga kadar natrium darah Anda turun drastis.
Hiponatremia bisanya menyebabkan kebingungan, kelemahan, agitasi, dan kejang. Dalam kasus yang ekstrim, kematian bisa saja terjadi. Gejala awal hiponatremia meliputi mual, dan kram otot.
Gejala ini juga bisa meniru gejala dehidrasi dengan membuat Anda minum air lebih banyak, seperti kasus para atlet. Hiponatremia adalah keadaan darurat medis, dan memerlukan perawatan segera. Salah satu cara untuk mencegah hiponatremia adalah bisa dengan mengganti cairan tubuh yang hilang dengan minuman yang mengandung elektrolit.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, American College of Sports Medicine menganjurkan untuk mengonsumsi air bersuhu 15° – 21° Celsius setelah olahraga. Suhu ini relatif aman bila dikonsumsi jumlah besar dan memberikan keseimbangan antara sensasi menyegarkan dan keamanan bagi tubuh.
Jika Anda lebih suka minum air es, pastikan suhunya tidak terlalu ekstrem. Air dengan suhu terlalu dingin dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan masalah pencernaan, terutama jika diminum dalam jumlah banyak sekaligus.
Setelah olahraga, hindari minum air dalam jumlah besar sekaligus. Minumlah air secara perlahan-lahan dalam jumlah kecil setiap beberapa menit. Hal ini membantu tubuh menyerap air dengan lebih efisien dan mencegah gangguan pencernaan.
Setelah mengupas tuntas mitos dan fakta seputar minum air es setelah olahraga, dapat disimpulkan bahwa anggapan minum air es setelah olahraga dapat memicu serangan jantung adalah hoax atau tidak benar bagi orang dengan kondisi jantung normal.
Namun, bagi orang yang sudah memiliki penyakit jantung (bahkan jika mereka tidak menyadarinya), perubahan suhu ekstrem termasuk minum air es yang sangat dingin bisa memicu masalah. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan jantung secara rutin dan mengenali gejala-gejala penyakit jantung yang mungkin tidak disadari.
Minum air es setelah olahraga justru memiliki banyak manfaat, seperti mencegah suhu tubuh terlalu panas, mengurangi kelelahan berlebih, mencegah dehidrasi lebih baik, dan membantu membakar kalori. Namun, perlu diperhatikan suhu air yang ideal (15° – 21° Celsius) dan cara minum yang tepat untuk mendapatkan manfaat optimal dan menghindari risiko yang tidak diinginkan.
Yang terpenting adalah menjaga kesehatan jantung secara keseluruhan dengan cara olahraga teratur, berhenti merokok, menjaga kesehatan tubuh dari tekanan darah tinggi, kolesterol dan diabetes, menjaga berat badan ideal, mengurangi stres, dan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.
Dengan memahami fakta sebenarnya di balik mitos ini, kita dapat menikmati sensasi menyegarkan minum air es setelah olahraga tanpa rasa khawatir, asalkan kita tetap menjaga kesehatan jantung dan mengikuti tips minum air es yang tepat setelah olahraga.
Buah Semangka bukan hanya buah penyegar di cuaca panas, tapi juga superfood yang menyimpan 7…
Kondisi jalan rusak di Gorontalo memaksa warga mengangkut jenazah dengan motor menuju rumah duka. Potret…
DPRD desak Pemko Medan bangun pompa air di titik rawan banjir, langkah penting untuk tanggulangi…
Fobia adalah ketakutan berlebihan terhadap objek atau situasi tertentu yang bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari. Artikel…
"Temukan 10 buah-buahan penyerap racun yang membantu detoks alami tubuh. Dari lemon, apel, hingga buah…