7 gejala diabetes yang sering di abaikan
Diabetes bukanlah penyakit yang datang secara tiba-tiba. Ia sering memberikan sinyal halus yang kerap kali diabaikan. Padahal, semakin cepat kita mengenali gejalanya, semakin besar peluang untuk mencegah komplikasi serius seperti kerusakan ginjal, kebutaan, atau bahkan amputasi.
Sayangnya, banyak orang yang tidak sadar bahwa tubuh mereka sedang memberi peringatan. Apa saja gejala diabetes yang sering luput dari perhatian?
Kedua gejala ini adalah ciri paling umum namun sering dianggap “biasa saja”, apalagi di cuaca panas.
Kenapa terjadi?
Gula darah tinggi membuat ginjal bekerja ekstra untuk membuang kelebihannya lewat urin. Akibatnya, tubuh kehilangan banyak cairan dan kamu jadi merasa haus terus-menerus.
Walaupun sudah makan, kamu masih merasa seperti belum makan apa-apa?
Alasannya:
Tubuh penderita diabetes kesulitan menggunakan glukosa sebagai energi, sehingga “kelaparan” terus, meskipun kadar gula darah sebenarnya tinggi.
Rasa lelah yang tidak wajar, walaupun tidur cukup, bisa jadi sinyal bahwa tubuhmu tidak mendapatkan energi dari glukosa secara efisien.
Ini sering dianggap efek mata lelah karena terlalu lama menatap layar, padahal bisa jadi akibat perubahan cairan dalam tubuh yang memengaruhi lensa mata.
Jika tidak ditangani, penglihatan kabur bisa berkembang menjadi komplikasi serius seperti retinopati diabetik.
Pernah mengalami luka kecil yang tak kunjung kering?
Penderita diabetes biasanya mengalami gangguan aliran darah dan penurunan kemampuan imun, sehingga luka lebih sulit sembuh.
Diabetes menciptakan lingkungan “manis” yang disukai jamur dan bakteri. Akibatnya, infeksi kulit atau organ intim lebih sering muncul, terutama pada wanita.
Gejala ini dikenal sebagai neuropati diabetik. Ini terjadi karena kadar gula darah tinggi dalam jangka panjang dapat merusak saraf.
Jika kamu atau orang terdekat mengalami beberapa dari gejala di atas, segera periksa kadar gula darah. Tidak perlu menunggu hingga merasa benar-benar sakit. Pemeriksaan sederhana bisa menyelamatkan hidupmu.
Kurangi konsumsi gula dan karbohidrat olahan
Rutin berolahraga minimal 30 menit sehari
Perbanyak konsumsi sayur, protein, dan serat
Cek gula darah secara berkala, terutama jika ada riwayat keluarga dengan diabetes
Diabetes adalah penyakit kronis, tapi bukan akhir dari segalanya. Dengan kesadaran sejak dini dan perubahan gaya hidup, kita bisa hidup sehat dan produktif tanpa harus bergantung pada obat.
Jangan abaikan sinyal tubuhmu—karena kesehatan adalah investasi jangka panjang.
Jakarta, 2 Oktober 2025 — Keputusan Marselino Ferdinan bergabung dengan klub Slovakia, AS Trenčín, lewat…
Tanpa disadari dalam produk yang ada di rumah, terdapat bahan kimia yang beracun yang…
Setiap tahun, momen libur panjang di China selalu menjadi perhatian dunia. Ratusan juta orang bersiap…
Patah tulang merupakan kondisi ketika kontinuitas tulang terganggu akibat tekanan, benturan, atau trauma yang melebihi…
Antimo adalah salah satu obat yang cukup dikenal luas di Indonesia, terutama karena fungsinya sebagai…
Minuman sereal telah menjadi bagian penting dalam gaya hidup modern yang mengutamakan kepraktisan tanpa mengorbankan…