Lee Jae-myung Resmi Dilantik sebagai Presiden Korea Selatan
Lee Jae-myung Resmi Dilantik sebagai Presiden Korea Selatan

Lee Jae-myung akhirnya resmi menjabat sebagai Presiden Korea Selatan pada 4 Juni 2025. Setelah melalui proses pemilu luar biasa yang berlangsung dengan ketat dan penuh perhatian publik, Lee memimpin negara dengan janji perubahan besar. Rakyat Korea Selatan menyambutnya dengan harapan tinggi dan semangat optimisme yang baru.
Sejak awal kampanye, Lee mengusung visi pemerintahan yang berpihak pada rakyat. Ia secara konsisten menyoroti pentingnya pemerataan ekonomi dan keadilan sosial. Selain itu, ia menekankan peran negara dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan publik.
Dalam pidato pelantikannya di Majelis Nasional, Lee langsung menyampaikan agenda prioritasnya. Ia berkomitmen untuk memulihkan kepercayaan rakyat terhadap pemerintah. Ia juga berjanji akan meningkatkan transparansi di semua lembaga negara. Dengan tegas, ia menolak segala bentuk korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
Selanjutnya, Lee menargetkan transformasi sektor ekonomi dengan pendekatan “Ekonomi Hijau Rakyat.” Program ini bertujuan menciptakan satu juta lapangan kerja melalui investasi energi bersih dan industri ramah lingkungan. Di sisi lain, ia berencana mereformasi sistem perpajakan agar lebih adil dan progresif.
Tak hanya itu, Lee juga mengedepankan pendekatan diplomatik yang lebih terbuka. Ia langsung mengumumkan rencana pertemuan tingkat tinggi dengan Korea Utara dalam waktu dekat. Selain itu, ia memperkuat komitmen Korea Selatan dalam menjaga kerja sama strategis dengan Amerika Serikat. Meskipun begitu, ia tetap menjunjung kemandirian kebijakan luar negeri negaranya.
Sementara itu, banyak kalangan internasional menyambut pelantikan Lee dengan positif. Presiden Amerika Serikat dan Perdana Menteri Jepang langsung mengirimkan ucapan selamat. Selain itu, pemerintah China menyuarakan harapan agar hubungan bilateral tetap stabil dan konstruktif.

Di dalam negeri, masyarakat merespons pelantikan ini dengan penuh semangat. Ribuan warga berkumpul di sekitar kompleks pemerintahan untuk menyaksikan momen bersejarah tersebut. Mereka membawa spanduk dukungan dan meneriakkan yel-yel perubahan. Bahkan, banyak tokoh masyarakat menyampaikan dukungan terbuka terhadap agenda reformasi Lee.
Meski begitu, tantangan berat tetap menanti. Ekonomi global masih menghadapi tekanan. Selain itu, ketegangan di Semenanjung Korea belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Namun, Lee menyatakan bahwa ia tidak gentar menghadapi hambatan apa pun. Ia meyakini bahwa kepemimpinan yang berani dan terbuka dapat mengubah arah sejarah bangsa.
Kemudian, Lee menyatakan tekadnya untuk melibatkan masyarakat dalam setiap proses kebijakan. Ia membuka ruang dialog seluas-luasnya, tidak hanya dengan elit politik, tetapi juga dengan pelaku usaha, pekerja, dan komunitas sipil. Dengan demikian, ia berharap tercipta kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan.
Sebagai penutup, Lee mengajak seluruh rakyat Korea Selatan untuk bersatu dalam membangun masa depan yang lebih cerah. Ia berkata, “Kita tidak perlu pemimpin yang sempurna. Kita hanya butuh komitmen untuk terus memperbaiki diri dan melayani rakyat.”
Melalui kepemimpinannya, Lee Jae-myung memulai babak baru dalam sejarah Korea Selatan dengan semangat perubahan dan keberanian.
