Ekonomi & KeuanganTempat WisataTrending

Lebaran 2025: Diperkirakan Lebih dari 100 Juta Orang Akan Mudik

ITINEWS, Jakarta – Menjelang Lebaran 2025, di perkirakan lebih dari 100 juta orang di Indonesia akan melakukan tradisi mudik, sebuah perjalanan pulang kampung yang sudah menjadi kebiasaan tahunan di negara ini. Angka ini mencerminkan tingginya antusiasme masyarakat untuk berkumpul bersama keluarga setelah berbulan-bulan berpisah, serta menunjukkan pulihnya sektor transportasi pasca-pandemi.

Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), angka ini mengalami lonjakan signifikan di bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Diperkirakan, jumlah pemudik pada Lebaran 2025 akan mencapai 105 juta orang, dengan puncak arus mudik terjadi sekitar satu minggu sebelum Hari Raya Idul Fitri.

Tantangan Infrastruktur dan Transportasi

Peningkatan jumlah pemudik ini tentunya menimbulkan tantangan besar bagi sektor transportasi dan infrastruktur di Indonesia. Jalan tol, bandara, dan terminal bus di perkirakan akan mengalami lonjakan penumpang yang signifikan.

Oleh karena itu, Kemenhub telah melakukan sejumlah persiapan, mulai dari perbaikan jalan tol hingga penambahan kapasitas angkutan umum.

“Kami sudah melakukan evaluasi dan penataan arus mudik untuk memastikan kelancaran perjalanan.

Selain itu, kami juga menambah jumlah armada transportasi umum, baik bus, kereta api, maupun pesawat,” ujar Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.

Pemudik Lebih Banyak Pilih Mobil Pribadi

Seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat, banyak pemudik yang memilih untuk menggunakan mobil pribadi di bandingkan dengan transportasi umum.

Berdasarkan survei, lebih dari 50 persen pemudik di perkirakan akan memilih kendaraan pribadi, terutama keluarga yang ingin menghindari kerumunan di tempat umum.

Namun, fenomena ini juga menambah beban di jalan raya, terutama di jalur-jalur utama seperti Pulau Jawa dan Sumatra. Kemenhub memperkirakan adanya kemacetan panjang yang mungkin terjadi di beberapa titik rawan.

Dampak Ekonomi dan Sosial

Mudik Lebaran tidak hanya berdampak pada sektor transportasi, namun juga pada perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat.

Sebagian besar pemudik akan menghabiskan waktu bersama keluarga, sekaligus berbelanja dan menikmati kuliner khas daerah. Fenomena mudik ini menjadi salah satu pendorong ekonomi lokal di berbagai daerah di Indonesia.

Selain itu, mudik juga membawa dampak positif dalam menjaga tradisi dan mempererat hubungan antar anggota keluarga yang tersebar di berbagai penjuru negeri.

Pemerintah Minta Pemudik Utamakan Keselamatan

Menanggapi potensi lonjakan jumlah pemudik, pihak kepolisian dan instansi terkait telah mengimbau masyarakat untuk selalu mengutamakan keselamatan saat berkendara. Pemerintah juga memperingatkan agar pemudik tidak terburu-buru dan tetap mematuhi aturan lalu lintas guna mengurangi risiko kecelakaan.

“Selalu pastikan kendaraan dalam kondisi prima dan istirahat yang cukup. Mudik memang tradisi yang penuh makna, tetapi keselamatan harus menjadi prioritas,” tambah Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Mudik Lebaran 2025 di prediksi akan menjadi salah satu peristiwa terbesar dalam beberapa tahun terakhir, dengan lebih dari 100 juta orang yang di perkirakan akan kembali ke kampung halaman mereka.

Semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, harus bekerja sama untuk memastikan kelancaran dan keselamatan arus mudik yang di penuhi oleh kebahagiaan dan harapan untuk bertemu keluarga.

Seiring dengan persiapan yang semakin matang, semoga Lebaran 2025 menjadi momen yang penuh berkah dan kebahagiaan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Writter By : Andrew

Follow Sosial Media ITINEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *