Laki-Laki Juga Bisa Terinfeksi HPV: Ancaman Nyata dari Kutil Kelamin hingga Kanker Penis
Tak Hanya Wanita, Pria Juga Berisiko Terkena Virus Mematikan Kanker Penis HPV —Apa Hubungannya dengan Stroke?
Kanker Penis HPV : Selama ini, masyarakat luas mengenal human papillomavirus sebagai virus yang paling sering menyebabkan kanker serviks pada wanita Namun, tahukah kamu bahwa virus ini juga bisa menginfeksi laki-laki dan menimbulkan konsekuensi serius bagi kesehatan mereka?
Faktanya, banyak pria yang tidak menyadari bahwa mereka bisa menjadi pembawa sekaligus penderita infeksi HPV. Tanpa disadari, virus ini bisa bertahan di tubuh pria tanpa menimbulkan gejala apa pun, tapi tetap menular dan berbahaya.
HPV pada Laki-Laki : Diam diam Mengintai dan Bisa Mematikan
Menurut Dr. dr. Fitriyadi Kusuma, SpOG(K), Ketua Kelompok Kerja Eliminasi Kanker Serviks dari POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia), pria sebenarnya bisa terinfeksi HPV, tetapi seringkali tanpa gejala. Hal ini membuat virus bisa bertahan lama di tubuh laki-laki sebagai “carrier” tanpa mereka sadari.
“Laki-laki itu bisa terkena HPV, tapi tidak menunjukkan gejala. Hanya sebagai transien (pembawa sementara) saja,” jelas dr Fitriyadi dalam konferensi pers pada Selasa (24/6/2026) di Jakarta.
Perbedaan struktur anatomi kelamin pria dan wanita juga ikut berperan dalam mengapa infeksi HPV lebih sering terdeteksi pada wanita. Karena berada di luar tubuh, penis lebih sering terkena udara dan lebih mudah dibersihkan. Sebaliknya, serviks yang tertutup di dalam tubuh menciptakan lingkungan ideal bagi virus untuk berkembang biak.
Jangan Abaikan, HPV Bisa Sebabkan Kanker Penis
HPV tipe 16 dan 18 tak hanya menyebabkan kutil kelamin, tetapi juga memicu kanker penis, seperti halnya kedua jenis ini menjadi penyebab utama kanker serviks. Gejala awal yang sering muncul berupa kutil kelamin, yang bisa tumbuh di batang penis, kepala penis (glans), bahkan di sekitar anus.
“Kutil di batang kemaluan bisa terlihat saat buang air kecil. Ini salah satu tanda infeksi virus HPV,” ujar Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat, SpOG(K), Ketua Umum POGI.
HPV juga bisa bertahan lama di tubuh pria dan menulari pasangan saat berhubungan seksual. Bahkan jika pria tidak memiliki pasangan berganti-ganti, infeksi tetap bisa terjadi dan menular jika pasangan sudah terlebih dahulu terinfeksi.
Mengapa Vaksin HPV untuk Laki-laki Itu Penting?
Meski vaksin HPV sering dikampanyekan untuk perempuan, vaksinasi untuk laki-laki tak kalah penting. Negara seperti Australia bahkan sudah memberikan vaksin HPV pada anak laki-laki sejak 2007.
Di Indonesia, vaksin HPV untuk laki-laki memang sudah tersedia, tapi masih bersifat “by request” alias belum menjadi bagian dari program vaksinasi nasional. Padahal, jika dilakukan secara luas, vaksinasi bisa mengurangi penularan virus secara signifikan dan membantu mencegah munculnya berbagai kanker akibat HPV.
Prof Yudi juga menekankan bahwa pria bisa menjadi sumber penularan meskipun tidak memiliki gejala apa pun. “Even laki-laki itu tidak pernah berhubungan dengan yang lain, itu bisa memasukkan virus yang ada di dalam alat kelamin perempuan,” katanya.
Benarkah HPV Bisa Berkaitan dengan Risiko Penyakit Lain, Termasuk Stroke?
Tak banyak yang tahu bahwa infeksi HPV tak hanya berdampak lokal pada area genital, tetapi juga dapat berkontribusi terhadap kondisi kesehatan yang lebih kompleks. Beberapa studi menunjukkan adanya kaitan antara infeksi HPV kronis dengan peningkatan risiko inflamasi sistemik yang berdampak pada pembuluh darah.
Inflamasi kronis ini bisa mempercepat proses aterosklerosis, yaitu penyempitan pembuluh darah karena penumpukan plak. Aterosklerosis merupakan salah satu pemicu utama stroke iskemik, jenis stroke yang terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah ke otak.
Selain itu, sistem imun yang terus menerus terpacu karena infeksi HPV bisa melemahkan pertahanan tubuh terhadap serangan lain, termasuk infeksi virus atau kerusakan pembuluh darah yang berujung stroke. Maka dari itu, menjaga tubuh dari infeksi virus seperti HPV tidak hanya mencegah kanker, tetapi juga menjaga kesehatan pembuluh darah dan otak.
Pencegahan adalah Kunci: Vaksin, Pemeriksaan, dan Edukasi
Melihat risiko infeksi HPV yang tidak pandang gender, penting bagi masyarakat untuk sadar bahwa vaksinasi bukan hanya kebutuhan perempuan. Laki-laki perlu menerima vaksin HPV agar dapat melindungi diri mereka sendiri dan orang-orang terdekat.
Masyarakat perlu memulai langkah preventif ini sejak dini, terutama sebelum seseorang aktif secara seksual. Edukasi juga sangat penting, agar masyarakat tidak lagi menganggap HPV sebagai “penyakit wanita” saja.
Dengan pengetahuan yang benar dan kesadaran tinggi, kita bisa mencegah penyebaran HPV sekaligus memutus mata rantai penyakit berbahaya, dari kutil kelamin hingga kanker—dan bahkan menurunkan risiko stroke akibat efek inflamasi jangka panjang dari infeksi kronis.
Jangan menunggu gejala muncul baru bertindak. Lindungi diri sejak sekarang, karena mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. 💉🛡️

