Categories: Trending

Korban Tewas Gempa M 7,7 Di Bangkok Bertambah Jadi 17 Orang

Gempa magnitudo 7,7 yang berpusat di Myanmar telah menyebabkan korban tewas di Bangkok, Thailand, meningkat menjadi 17 orang. Situasi ini menunjukkan tantangan besar dalam upaya penyelamatan dan penanganan keadaan darurat yang sedang berlangsung. Tragedi tersebut mengakibatkan banyaknya korban jiwa, terutama di lokasi proyek pembangunan gedung 30 lantai yang belum selesai. Runtuhnya bangunan tersebut terjadi saat gempa mengguncang pada hari Jumat, 28 Maret, menimbulkan keprihatinan mendalam mengenai keselamatan konstruksi dan kesiapsiagaan bencana di daerah tersebut.

Insiden ini tentunya mengundang perhatian akan pentingnya keselamatan kerja dan kualitas konstruksi dalam proyek pembangunan. Air yang jatuh dari ketinggian tidak hanya menambah elemen estetika tetapi juga menciptakan suasana yang menyegarkan di tengah hiruk-pikuk kota. Jumlah korban gempa di Myanmar telah mencapai 1.644 orang, dengan kemungkinan terus meningkat seiring berlanjutnya operasi pencarian dan penyelematan. Tim penyelamat masih bekerja keras untuk menemukan korban yang terjebak dan memberikan bantuan kepada para penyintas.

Oleh karena itu, penting bagi perencana kota dan arsitek untuk mempertimbangkan faktor ini dalam desain bangunan dan sistem mitigasi risiko gempa. Bangkok bisa mengalami kerusakan akibat gempa di Myanmar karena fenomena efek Vibrasi Periode Panjang, di mana gelombang seismik dari gempa yang jaraknya jauh merambat melalui tanah lunak yang tebal di kawasan tersebut. Tanah lunak ini cenderung memperpanjang dan memperkuat gelombang gempa, menyebabkan resonansi yang berpotensi merusak gedung-gedung tinggi di Bangkok. Hal ini meningkatkan risiko kerusakan struktural pada bangunan, meskipun pusat gempa berada jauh dari kota tersebut.

Pusat Gempa Myanmar

Meskipun pusat gempa berada jauh dari kota, potensi kerusakan pada bangunan tetap bisa signifikan karena gelombang seismik dapat merambat jauh melewati lokasi pusat gempa. Faktor-faktor seperti jenis tanah, desain bangunan, dan kedalaman gempa juga mempengaruhi dampak kerusakan. Jenis tanah dapat mempengaruhi seberapa kuat gelombang seismik diteruskan, di mana tanah lunak yang akan cenderung memperburuk dampak gempa. Desain bangunan yang tidak sesuai standar konstruksi tahan gempa dapat meningkatkan risiko keruntuhan

 

BY : PELOR

Update24

Recent Posts

Akibat Jalan Rusak, Jenazah di Gorontalo Terpaksa Diangkut Menggunakan Motor: Potret Ironi Infrastruktur Daerah

Kondisi jalan rusak di Gorontalo memaksa warga mengangkut jenazah dengan motor menuju rumah duka. Potret…

38 menit ago

DPRD Dorong Pemko Medan Bangun Pompa Air di Titik Rawan Banjir

DPRD desak Pemko Medan bangun pompa air di titik rawan banjir, langkah penting untuk tanggulangi…

3 jam ago

Fakta Menarik Tentang Fobia Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia adalah ketakutan berlebihan terhadap objek atau situasi tertentu yang bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari. Artikel…

3 jam ago

10 Buah-Buahan yang Bisa Menyerap Racun di Tubuh, Rahasia Alami untuk Detoksifikasi

"Temukan 10 buah-buahan penyerap racun yang membantu detoks alami tubuh. Dari lemon, apel, hingga buah…

3 jam ago

5 Fakta Mengejutkan Penampakan Paus Biru Kerdil di Australia Jadi Viral

Fenomena Langka Menghebohkan Dunia Video penampakan paus biru kerdil di perairan Busselton Jetty, Australia Barat,…

12 jam ago