Bagi banyak orang, pagi hari belum lengkap tanpa secangkir minuman hangat.
Namun, muncul pertanyaan klasik: manakah yang lebih baik diminum di pagi hari, kopi atau teh? Untuk menjawabnya, mari kita lihat kelebihan, kekurangan, serta manfaat kesehatan dari keduanya.
Kopi terkenal dengan kandungan kafein yang tinggi. Secangkir kopi hitam ukuran sedang (sekitar 240 ml) bisa mengandung 90–120 mg kafein. Kafein bekerja dengan cara merangsang sistem saraf pusat, meningkatkan kewaspadaan, fokus, dan energi.
Manfaat kopi di pagi hari antara lain:
Meningkatkan konsentrasi – sangat membantu bagi pekerja kantoran, mahasiswa, atau siapa pun yang butuh fokus tinggi.
Meningkatkan metabolisme – kafein dapat mempercepat pembakaran kalori.
Menurunkan rasa kantuk – cocok untuk orang yang sering tidur larut malam.
Kaya antioksidan – kopi mengandung polifenol yang melawan radikal bebas.
Namun, kopi tidak selalu cocok untuk semua orang. Beberapa kelemahan kopi adalah:
Meningkatkan asam lambung – bisa memicu perut perih bagi penderita maag.
Meningkatkan kecemasan – terlalu banyak kafein bisa membuat jantung berdebar.
Mengganggu tidur – jika dikonsumsi terlalu siang atau malam, kopi dapat menghambat kualitas tidur.
Teh, baik hijau, hitam, maupun oolong, mengandung kafein juga, tetapi dalam jumlah lebih rendah. Satu cangkir teh rata-rata hanya memiliki 30–50 mg kafein, sehingga efek stimulannya lebih lembut.
Selain itu, teh kaya akan L-theanine, asam amino yang dapat memberikan efek menenangkan sekaligus meningkatkan konsentrasi. Kombinasi kafein dan L-theanine membuat energi lebih stabil tanpa rasa gelisah.
Manfaat teh di pagi hari antara lain:
Meningkatkan fokus secara stabil – cocok untuk orang yang butuh energi lembut tanpa lonjakan berlebihan.
Baik untuk pencernaan – teh hijau dan teh herbal tertentu membantu metabolisme.
Mendukung kesehatan jantung – polifenol dalam teh membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
Mengurangi stres – L-theanine terbukti memberi efek relaksasi pada otak.
Meski lebih ringan, teh juga punya kelemahan:
Mengurangi penyerapan zat besi – jika diminum berlebihan, terutama setelah makan.
Efek diuretik ringan – bisa membuat sering buang air kecil.
Sensitivitas individu – bagi sebagian orang, teh hitam bisa memicu sakit perut.
Aspek | Kopi | Teh |
---|---|---|
Kafein | Tinggi (90–120 mg/cup) | Rendah–sedang (30–50 mg/cup) |
Efek energi | Cepat, kuat, tapi bisa membuat gelisah | Stabil, lembut, menenangkan |
Kandungan khusus | Antioksidan polifenol | L-theanine + antioksidan |
Kesehatan pencernaan | Bisa memicu asam lambung | Lebih ramah untuk lambung |
Risiko | Insomnia, jantung berdebar | Mengurangi penyerapan zat besi |
Cocok untuk | Orang yang butuh energi cepat, pekerja dengan beban tinggi | Orang yang ingin fokus tenang dan stabil sepanjang hari |
Sebenarnya, baik kopi maupun teh punya manfaat masing-masing. Pilihan terbaik sangat tergantung pada kondisi tubuh, kebutuhan, dan gaya hidup.
Jika butuh energi cepat – kopi lebih cocok, terutama bagi yang harus memulai aktivitas dengan penuh tenaga.
Jika perut sensitif – teh lebih aman, karena kandungan kafeinnya lebih rendah.
Jika sering stres – teh bisa jadi pilihan karena efek L-theanine yang menenangkan.
Jika kurang tidur – kopi membantu melawan kantuk berat, tetapi jangan berlebihan.
Jika ingin sehat jangka panjang – keduanya baik, asalkan dikonsumsi dalam batas wajar.
Agar manfaat kopi dan teh lebih optimal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Jangan minum saat perut kosong. Baik kopi maupun teh bisa meningkatkan asam lambung. Sebaiknya makan roti, buah, atau makanan ringan terlebih dahulu.
Batasi konsumsi. Idealnya, 1–2 cangkir kopi atau 2–3 cangkir teh per hari sudah cukup.
Kurangi gula berlebih. Manfaat sehat dari kopi dan teh bisa berkurang jika ditambahkan banyak gula atau krimer.
Perhatikan jam konsumsi. Hindari minum kopi setelah jam 3 sore agar tidak mengganggu tidur malam.
Sesuaikan dengan kondisi tubuh. Jika merasa cemas atau jantung berdebar, kurangi kopi. Jika merasa lesu, teh bisa jadi alternatif.
Beberapa budaya bahkan menggabungkan kopi dan teh, seperti “kopi tarik” atau “yuenyeung” (campuran kopi dan teh susu khas Hong Kong). Meski unik, kombinasi ini sebaiknya tidak dikonsumsi berlebihan karena kandungan kafein bisa berlipat ganda.
Namun, bergantian minum kopi dan teh dalam sehari adalah hal yang sehat. Misalnya, minum kopi di pagi hari untuk energi cepat, lalu teh sore hari untuk relaksasi.
Jadi, kopi vs teh—mana yang lebih baik diminum pagi hari? Jawabannya: tergantung kebutuhan pribadi. Kopi unggul untuk energi instan dan fokus cepat, sedangkan teh memberikan konsentrasi lebih stabil dengan efek menenangkan.
Yang terpenting adalah keseimbangan. Jika diminum dalam jumlah wajar dan disesuaikan dengan kondisi tubuh, baik kopi maupun teh sama-sama bermanfaat untuk memulai hari dengan semangat dan sehat.
Jadi, pagi esok hari, mau pilih kopi atau teh? Apapun pilihanmu, nikmati dengan bijak, karena secangkir minuman hangat di pagi hari bukan hanya soal energi, tapi juga tentang ritual yang memberi kenyamanan jiwa.
BY : PELOR
Mata Sehat adalah jendela dunia. Dengan mata yang sehat, kita bisa menikmati keindahan alam, membaca,…
Jakarta, 2 Oktober 2025 — Keputusan Marselino Ferdinan bergabung dengan klub Slovakia, AS Trenčín, lewat…
Tanpa disadari dalam produk yang ada di rumah, terdapat bahan kimia yang beracun yang…
Setiap tahun, momen libur panjang di China selalu menjadi perhatian dunia. Ratusan juta orang bersiap…
Patah tulang merupakan kondisi ketika kontinuitas tulang terganggu akibat tekanan, benturan, atau trauma yang melebihi…
Antimo adalah salah satu obat yang cukup dikenal luas di Indonesia, terutama karena fungsinya sebagai…