Ketupat Lebaran: Simbol Keberkahan dan Tradisi yang Mengakar
Ketupat Lebaran selalu hadir saat perayaan Idul Fitri sebagai hidangan khas. Masyarakat tidak hanya menganggapnya sebagai makanan, tetapi juga sebagai simbol dengan makna filosofis yang mendalam. Tradisi ini berkembang di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.
Sejarah dan Makna Ketupat Lebaran
Sunan Kalijaga memperkenalkan ketupat pada masa penyebaran Islam di Nusantara. Ia mengajarkan bahwa ketupat melambangkan permintaan maaf dan kesucian hati setelah menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadan. Kata “ketupat” berasal dari bahasa Jawa “ngaku lepat” yang berarti mengakui kesalahan, serta “laku papat” yang mencerminkan empat tindakan penting dalam kehidupan, yaitu lebaran, luberan, leburan, dan laburan.
- Lebaran: Menandakan selesainya bulan Ramadan.
- Luberan: Melambangkan keberlimpahan rezeki dan kebahagiaan.
- Leburan: Menggambarkan pelebur dosa dan kesalahan dengan saling memaafkan.
- Laburan: Mengisyaratkan kebersihan hati dan jiwa setelah berpuasa.
Proses Pembuatan Ketupat
Mereka memasaknya selama beberapa jam hingga ketupat matang sempurna dengan tekstur padat dan kenyal. Setelah matang, mereka memotong-motong dan menyajikannya dengan hidangan khas Lebaran seperti opor ayam, rendang, sambal goreng ati, dan sayur labu.

Ketupat dalam Tradisi Lebaran
Selain sebagai makanan, ketupat juga memiliki nilai simbolis dalam kehidupan masyarakat. Beberapa daerah menjadikannya sebagai simbol dalam upacara adat atau prosesi silaturahmi. Tradisi membagikan ketupat kepada tetangga dan kerabat menunjukkan semangat kebersamaan dan persaudaraan.
Ketupat di Berbagai Daerah
Meskipun identik dengan Lebaran, beberapa daerah menyajikan ketupat dalam variasi yang berbeda:
- Kupat Tahu (Jawa Barat): Ketupat yang tersaji dengan tahu goreng, taoge, dan bumbu kacang.
- Ketupat Kandangan (Kalimantan Selatan)
- Ketupat Sayur (Betawi)
Kesimpulan
Ketupat bukan hanya makanan khas Lebaran, tetapi juga memiliki nilai filosofis dan budaya yang mendalam. Ketupat mengajarkan pentingnya saling memaafkan dan berbagi kebahagiaan dalam momen kemenangan setelah berpuasa. Dengan menyajikan ketupat, masyarakat mempererat tali silaturahmi dan merayakan keberkahan bersama keluarga serta orang-orang terdekat.
