Ketua Ormas Bakar Mobil Polisi Di Depok
Kendaraan Satreskrim Polres Metro Depok di bakar oleh ormas GRIB Jaya Cabang Depok. Ketua Ormas Aksi pembakaran ini terjadi setelah pimpinan Satreskrim Cabang Depok, TS, di tangkap Satreskrim Polres Metro Depok atas. Ketua Ormas Keterlibatannya dalam kasus pengancaman dan intimidasi terhadap perusahaan daerah. Peristiwa ini menuai kemarahan dan kekhawatiran masyarakat luas. Banyak pihak yang meminta agar aparat menindak tegas pelaku vandalisme tersebut. Polisi telah melakukan penyelidikan dan berupaya mengidentifikasi pelaku serta menyeretnya ke pengadilan. Sementara itu, pengamanan di area kejadian terus di perketat untuk mencegah terjadinya kekerasan atau kerusuhan susulan.
Namun, situasi dengan cepat menjadi tidak terkendali saat anggota TS, yang di duga bersenjata tajam, mulai menyerang petugas polisi. Petugas yang kalah jumlah dan kalah manuver terpaksa mundur ke jarak yang aman untuk menghindari eskalasi lebih lanjut. Sementara itu, anggota TS terus membuat kekacauan, membakar beberapa kendaraan dan merusak properti di sekitarnya. Menurut saksi mata, tempat kejadian itu kacau, dengan orang-orang berlarian menyelamatkan diri sementara suara pecahan kaca dan karet terbakar memenuhi udara. Polisi akhirnya berhasil mengendalikan situasi, tetapi beberapa petugas terluka dan beberapa kendaraan hancur.
Di reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengutuk kekerasan tersebut. Menyatakan bahwa itu adalah contoh nyata dari ketidakpedulian TS terhadap hukum dan kesediaannya untuk menggunakan intimidasi dan kekerasan untuk mencapai tujuannya. Dia berjanji untuk mengambil tindakan cepat dan tegas terhadap mereka yang bertanggung jawab, dan untuk memastikan bahwa keadilan di tegakkan.
Sekitar pukul 02.06 WIB, Saudara TS mengirim pesan ke grup WhatsApp yang merupakan grup dari salah satu ormas, dengan isi ‘di minta agar semuanya, Pak Tiano di tangkap’. Kemudian ada pesan lagi dari Saudari SC (terduga anggota ormas) yang berisi instruksi untuk melakukan tindakan atau mengamankan gapura, yaitu portal yang ada di desa,” terang Wira saat jumpa pers di kantornya, Senin (21/4/2025).
Dir reskrimum Polda Metro Jaya
Ia melanjutkan, “Kami menduga pesan tersebut sebagai isyarat agar anggota kelompok berkumpul dan bersiap menghadapi kemungkinan kerusuhan atau unjuk rasa. Kami masih menyelidiki masalah ini untuk menentukan sejauh mana rencana mereka dan orang-orang yang terlibat. Wira juga mengungkapkan bahwa polisi telah memantau aktivitas kelompok itu selama beberapa waktu dan telah menunggu saat yang tepat untuk mengambil tindakan. “Kami harus bertindak cepat untuk mencegah potensi kekerasan atau keresahan di masyarakat,” tambahnya. Ketika di tanya tentang status terkini Wira menyatakan bahwa di tahan untuk periksa lebih lanjut akan di dakwa sesuai ketentuan. Kami akan memastikan bahwa keadilan di tegakkan dan bahwa mereka yang terlibat dalam kegiatan ilegal apa pun akan di adili.
Konferensi pers tersebut menandai terobosan signifikan dalam upaya polisi untuk mengatasi meningkatnya keberadaan ormas di wilayah tersebut, dan di harapkan hal ini akan mengirimkan pesan yang kuat kepada orang lain yang mungkin terlibat dalam kegiatan serupa. Perintah penutupan portal ini kemudian di laksanakan oleh dua orang anggota Satreskrim Polda Metro Depok. Yakni RS dan RSS. Alhasil, mobil polisi milik Satreskrim Polda Metro Depok untuk sementara tidak bisa keluar. Pemblokiran yang di lakukan secara tiba-tiba itu sempat membuat heboh petugas yang terperangah dengan tindakan sigap dan tegas yang di lakukan oleh duo TS. Portal yang biasanya ramai itu kini tampak sepi, hanya terdengar suara desiran dedaunan yang memecah kesunyian. Suasana mencekam, semua mata tertuju pada dua orang anggota TS yang berdiri tegap dengan ekspresi tak tergoyahkan. Jelas mereka tak akan mundur sebelum tugas mereka selesai.

BY : PELOR