Kabar duka menyelimuti dunia hukum Indonesia setelah Hotma Sitompul menghembuskan napas terakhir. Pengacara kondang ini meninggal dunia pada usia 74 tahun setelah sempat dirawat intensif di rumah sakit. Oleh sebab itu, banyak pihak merasa kehilangan atas kepergian tokoh yang selama puluhan tahun menjadi panutan dalam praktik hukum nasional.
2 Selain itu, ia kerap menyuarakan pentingnya keadilan dalam sistem peradilan yang berimbang dan tidak memihak.
3
Sementara itu, masyarakat umum mengenal Hotma tidak hanya sebagai pengacara ternama, namun juga ayah dari Bams, mantan vokalis Samsons. Hubungan keluarga yang sempat menjadi konsumsi media tidak menyurutkan keteguhan Hotma dalam menjalani tugas profesionalnya. Justru, hal itu menunjukkan kekuatannya sebagai pribadi yang mampu membedakan urusan pribadi dan profesi.
4
Tak dapat dipungkiri, karier Hotma sarat dengan pencapaian luar biasa. Ia kerap tampil dalam kasus-kasus besar dan kontroversial. Perannya kerap menentukan arah jalannya perkara.
5
Di sisi lain, Hotma juga aktif dalam pembinaan generasi muda, khususnya di bidang hukum. Ia sering menjadi pembicara dalam seminar, diskusi publik, hingga kuliah umum. Dengan demikian, ia turut mendorong lahirnya pengacara-pengacara muda yang menjunjung etika dan profesionalisme tinggi dalam setiap langkah hukum.
6
Selain kontribusi hukum, Hotma juga dikenal memiliki perhatian besar terhadap isu sosial. Bahkan, ia terlibat langsung dalam beberapa kegiatan advokasi masyarakat miskin yang terjerat kasus hukum.
7
Lebih lanjut, banyak kolega menyebut Hotma sebagai pribadi yang hangat dan humoris di luar ruang sidang. Meskipun di pengadilan ia tampak keras dan berwibawa, namun dalam kehidupan sehari-hari ia dikenal bersahabat dan murah senyum. Maka tidak heran bila kepergiannya menorehkan luka mendalam di hati banyak orang.
8
Namun demikian, perjalanan hidup Hotma tidak sepenuhnya mulus.. Kendati begitu, ia tetap berdiri tegak dan menanggapi segala kritik dengan sikap profesional. Oleh karena itu, publik tetap menghormati posisinya sebagai tokoh hukum senior.
9
Sebagai alumni Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Hotma juga selalu bangga membawa nama almamaternya. Ia sering menyebut UGM sebagai tempat ia menempa logika hukum dan integritas. Dengan kata lain, pendidikan yang ia jalani telah menjadi fondasi kokoh dalam membangun karier gemilangnya di dunia hukum.
10
Tak hanya itu, kiprah Hotma juga menyentuh dunia pendidikan hukum secara luas.