Kenapa Bau Badan Muncul Meski Sudah Mandi? Ini Kata Ahli
Kenapa Bau Badan Muncul
Meski Sudah Mandi? Ini Kata Ahli

Kenapa Bau Badan – Bau badan muncul ketika keringat bercampur dengan bakteri di kulit. Keringat itu sendiri sebenarnya tidak berbau, tapi ketika bercampur dengan bakteri di kulit, aroma tidak sedap baru akan muncul.
Tubuh tidak selalu menghasilkan badan meskipun mengeluarkan banyak keringat. Itulah sebabnya, seseorang bisa saja memiliki bau yang tidak sedap meski tidak banyak berkeringat.
Badan Bau Meski Sudah Mandi
Dalam banyak kasus, badan masih bisa tetap muncul meski sudah menjaga kebersihan tubuh dengan baik. Rupanya, ada beberapa kondisi yang dapat memicu masalah tersebut, khususnya dalam hal medis. Dikutip dari Very Well Health, berikut ini beberapa di antaranya:
Gaya Hidup
Ahli kecantikan Angela Palmer menuturkan faktor gaya hidup seperti berat , stres, dan pemilihan pakaian sangat menentukan munculnya bau . Pada orang dengan berat badan berlebih misalnya, lipatan kulit dapat menjadi tempat yang baik untuk bakteri berkembang di keringat.
Stres dapat meningkatkan detak jantung dan mengirim sinyal ke kelenjar keringat untuk mulai memproduksi keringat guna mengatur suhu tubuh dan keseimbangan cairan.
Kelenjar ekrin merupakan kelenjar yang mengeluarkan keringat bening langsung ke permukaan kulit dan berfungsi utama untuk mengatur suhu tubuh, serta tersebar di seluruh tubuh, terutama di telapak tangan, kaki, dan dahi. Sedangkan, kelenjar apokrin terletak di area tertentu seperti ketiak dan selangkangan, menghasilkan keringat yang lebih kental dan berbau karena mudah bercampur dengan bakteri.
Makanan
Makanan yang mengandung sulfur dapat memperburuk .
Untuk orang yang sudah memiliki berlebih sebaiknya juga mengurangi asupan makanan yang meningkatkan produksi keringat. Misalnya makanan pedas, kafein, alkohol, dan rempah-rempah seperti jinten dan bubuk kari.
Kondisi Medis
Ada banyak hal yang dapat meningkatkan risiko munculnya meski sudah mandi. Misalnya orang dengan kondisi hiperhidrosis atau keringat berlebih, bahkan saat cuaca tidak panas atau tidak stres.
Orang yang sudah memiliki masalah sekaligus hiperhidrosis, mungkin akan memiliki yang lebih menyengat. Ini menimbulkan bau seperti buah busuk atau aseton.
Genetik dan Perubahan Hormon
Masalah juga bisa menurun. Gen merupakan salah satu faktor yang menentukan bau badan seseorang.
Selain itu, perubahan hormon juga sangat berpengaruh. Perubahan hormon biasanya terjadi ketika masa pubertas, kehamilan, atau menopause.
Dalam masa pubertas, lonjakan hormon membuat kelenjar keringat menjadi lebih aktif, sehingga memicu keringat yang meningkatkan risiko bau badan.
By : BomBom
