Kasus Bullying Pelajar Meningkat di Indonesia: Sekolah Jadi Lingkungan Tak Aman? š¢
Kasus bullying di Indonesia terus meningkat dan menimbulkan kekhawatiran serius. Selama tahun 2024, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat 573 kasus kekerasan di sekolah, menjadikan sekolah sebagai tempat yang justru membahayakan siswa.
Ironisnya, bukan hanya sesama siswa yang menjadi pelaku. JPPI mengungkapkan bahwa 43 persen pelaku perundungan adalah guru, dengan jumlah mencapai 229 orang.
Beberapa provinsi mencatatkan jumlah kasus tertinggi, yaitu:
- Jawa Timur: 81 kasus
- Jawa Barat: 56 kasus
- Jawa Tengah: 45 kasus
- Banten: 32 kasus
- Jakarta: 30 kasus


š„ 5 Kasus Bullying Paling Viral di Indonesia Tahun 2024
1. Kekerasan Seksual Siswi SMP di Palembang Berujung Kematian
Pada September 2024, publik digemparkan oleh kematian tragis AA, seorang siswi SMP di Palembang. Empat teman sekolahnya (IS, MZ, NZ, dan AS) melakukan kekerasan seksual yang berujung pada kematian korban.
IS mengajak AA ke lokasi krematorium setelah mereka berkenalan di media sosial. Di tempat itu, ketika AA menolak ajakan IS, pelaku dan tiga temannya membekap korban hingga kehabisan napas. Setelah itu, mereka memindahkan tubuh korban dan melakukan pemerkosaan.
Pengadilan menjatuhkan hukuman 10 tahun penjara untuk IS dan mewajibkannya ikut pelatihan kerja selama setahun. Sementara itu, tiga pelaku lainnya harus mengikuti pendidikan di Lembaga Kesejahteraan Sosial selama satu tahun.
2. Siswa SD di Subang Meninggal Usai Dipalak Kakak Kelas
Perundungan terhadap AR (9), siswa SD di Subang, terjadi saat jam istirahat sekolah. Tiga kakak kelasnya (M, D, dan O) memalak uang jajan. Saat AR menolak, para pelaku memukulnya hingga korban jatuh sakit.
Keluarga membawa AR ke RSUD Subang, tetapi dokter menyatakan bahwa korban mengalami luka otak serius dan akhirnya meninggal dunia.
Pihak sekolah mengaku tak mengetahui kejadian itu karena terjadi di luar pantauan. Akibat kasus ini, kepala sekolah diberhentikan dari jabatannya.


3. āGeng Taiā Binus School Serpong: Aksi Bullying Sekolah Elit
Kasus perundungan yang melibatkan āGeng Taiā di Binus School Serpong menjadi perbincangan nasional pada April 2024. Korban RE mengaku mendapat kekerasan verbal hingga fisik sejak masuk sekolah tersebut.
Pada akhir Januari 2024, RE mengalami pemukulan hebat dan melaporkan kasus ini ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Polisi menetapkan 12 tersangka, dengan rincian 4 orang dewasa dan 8 anak berkonflik dengan hukum. Sekolah menjatuhkan skorsing pada 8 siswa yang terlibat.
4. Mahasiswi Kedokteran Undip Bunuh Diri karena Bullying
Kasus kematian Aulia Risma, mahasiswi PPDS Anestesi Undip, menjadi perhatian publik setelah keluarga menemukan buku harian yang mengungkap perundungan dan pemerasan dalam program spesialis kedokteran.
Pihak kampus sempat menyatakan bahwa korban sakit saraf. Namun, bukti dari buku harian membantah klaim tersebut.
Keluarga lalu melaporkan kasus ini ke Polda Jawa Tengah, dan 43 saksi sudah dimintai keterangan. Kasus ini masih dalam proses penyelidikan.


5. Siswi SMP di Serang Dipukul Teman Sendiri
Sebuah video viral pada November 2024 menunjukkan seorang siswi SMP di Kota Serang dipukul dan ditendang oleh teman-temannya. Korban SA dijemput oleh CA, FA, dan DE, lalu dibawa ke lapangan untuk āklarifikasiā.
Di sana, CH memukul kepala korban dan menyeret rambutnya hingga jatuh. Kejadian itu direkam dan menyebar luas di media sosial.
Korban mengalami trauma, dan Polres Serang Kota masih menyelidiki kasus ini hingga saat ini
š£ Saatnya Bersikap!
Fenomena bullying di lingkungan pendidikan sudah mencapai titik mengkhawatirkan. Baik dari sesama siswa maupun tenaga pendidik, kekerasan tidak boleh dinormalisasi. Semua pihakāsekolah, keluarga, hingga pemerintahāharus bersatu mencegah dan menangani kasus-kasus seperti ini dengan tegas dan cepat.
