Juventus vs Milan: Sebuah Laga Tanpa Gol, tapi Penuh Cerita Serie A 2025/26

Juventus vs Milan: Sebuah Laga Tanpa Gol, tapi Penuh Cerita Serie A 2025/26

Juventus dan AC Milan berbagi angka dalam duel sengit yang berakhir 0-0 di Allianz Stadium pada pekan ke-6 Serie A 2025/26. Meski tanpa gol, pertandingan ini jauh dari kata membosankan. Kedua tim sama-sama menciptakan peluang berbahaya yang bisa saja mengubah hasil akhir.

Bagi Juventus, hasil imbang ini memperpanjang catatan empat hasil seri beruntun di semua kompetisi. Mereka datang ke laga ini dengan harapan keluar dari mini-krisis, setelah sebelumnya menahan Villarreal 2-2 di Liga Champions. Igor Tudor tetap menjaga rekor tak terkalahkan di Serie A musim ini meski timnya lagi-lagi gagal menang.

Babak pertama berjalan kaku dan penuh kehati-hatian. Kedua tim tampak berhati-hati membangun serangan, sementara lini tengah menjadi area pertempuran yang sengit. Tidak banyak peluang tercipta, dan penonton di Allianz Stadium harus bersabar menunggu aksi berbahaya.

Harapan Juventus sempat membumbung di awal babak kedua ketika Federico Gatti hampir membuka skor lewat tembakan voli jarak dekat. Sayangnya, Mike Maignan melakukan penyelamatan gemilang yang menepis bola dengan refleks luar biasa. Tak lama kemudian, Juventus justru hampir celaka setelah Lloyd Kelly menjatuhkan Santiago Gimenez di kotak penalti.

Kesempatan emas itu terbuang percuma setelah Christian Pulisic menendang penalti terlalu tinggi di atas mistar. Milan bahkan hampir mencuri kemenangan di menit akhir, tetapi Rafael Leao gagal menaklukkan Michele Di Gregorio dalam situasi satu lawan satu. Hasil ini membuat Juventus tetap tak terkalahkan di Serie A 2025/26, tetapi semakin tertinggal dari Napoli di puncak klasemen.

Pertahanan Kuat, tapi Kreativitas Tumpul

Lini belakang Juventus tampil cukup solid sepanjang laga. Michele Di Gregorio menjadi sosok penting di bawah mistar dengan beberapa penyelamatan penting untuk menahan peluang dari Gimenez, Pulisic, dan Leao. Performanya layak diapresiasi karena memastikan satu poin tetap aman di Turin.

Federico Gatti juga tampil kokoh meski harus menelan kekecewaan karena peluang emasnya digagalkan Maignan. Di sisi lain, Daniele Rugani bermain rapi dan disiplin, walau sempat kecolongan oleh pergerakan Gimenez. Sementara itu, Lloyd Kelly menjadi titik lemah pertahanan Bianconeri dengan beberapa keputusan ceroboh.

Sektor sayap dan lini depan Juventus masih jauh dari tajam. Andrea Cambiaso gagal memberikan ancaman berarti meski sering mendapat bola. Kenan Yildiz pun kesulitan menembus pertahanan Milan dan akhirnya digantikan. Upaya Francisco Conceicao juga mentok karena kalah cepat dari Davide Bartesaghi.

 

Locatelli Tenang, McKennie Tak Kenal Lelah

Di lini tengah, duet Manuel Locatelli dan Weston McKennie menjadi motor permainan Juventus. Locatelli tampil tenang dan penuh kendali dalam mengatur tempo permainan. Ia hanya ternoda oleh kartu kuning di awal babak kedua. Di sisi lain, McKennie menunjukkan etos kerja luar biasa—menutup ruang, menekan lawan, dan membantu pertahanan dengan disiplin tinggi.

Meski demikian, kerja keras keduanya tidak cukup untuk membuka kebuntuan. Juventus kesulitan menciptakan kreativitas dari lini kedua. Kurangnya pergerakan di depan membuat Milan bisa mengontrol permainan dengan nyaman, terutama lewat kekuatan fisik dan pressing ketat di area tengah.

Tudor jelas punya pekerjaan rumah besar untuk memperbaiki efektivitas serangan timnya. Juventus memang sulit dikalahkan, tetapi juga masih sulit untuk menang.

Milan Gagal Manfaatkan Peluang

Dari kubu tamu, performa Mike Maignan layak jadi headline tersendiri. Kiper asal Prancis itu menunjukkan kelasnya dengan penyelamatan spektakuler yang mementahkan peluang Gatti. Sementara itu, Pierre Kalulu bermain sempurna dalam bertahan meski kontribusinya ke depan terbatas.

Sayangnya, Milan justru kehilangan ketajaman di momen krusial. Penalti gagal Pulisic menjadi titik balik, sementara Rafael Leao yang biasanya tajam malah melakukan miskick saat tinggal berhadapan dengan Di Gregorio.

Pelatih Milan, Massimiliano Allegri, tentu menyesalkan peluang yang terbuang karena hasil ini membuat mereka gagal memperkecil jarak dengan Napoli. Juventus dan Milan sama-sama menunjukkan pertahanan kokoh, tetapi keduanya tampak masih mencari jati diri untuk kembali menjadi tim yang benar-benar menakutkan di Serie A.

Laga Juventus vs Milan ini sendiri membuktikan bahwa duel klasik Serie A tetap menyimpan intensitas tinggi meski tanpa gol. Juventus menjaga rekor tak terkalahkan, tetapi kehilangan sentuhan mematikan di lini depan. Sementara itu, Milan pulang dengan rasa pahit—karena tahu mereka sebenarnya punya kesempatan untuk menang.

Klasemen

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Update24

Recent Posts

Gigantik & Bersinar: Supermoon Harvest October 2025 yang Akan Membuat Malammu Tak Terlupakan!

Langit bulan Oktober 2025 akan menghadirkan salah satu tontonan alam paling memesona: Harvest Moon yang…

46 menit ago

Di Antara Tangis Bahagia dan Janji Abadi: 10 Lagu Pernikahan yang Tak Pernah Usang oleh Waktu

Ada momen dalam hidup yang tak dapat diulang—momen ketika dua insan saling menatap, mengucap janji…

2 jam ago

6 Manfaat Japanese Walking untuk Kesehatan Tubuh, Lebih Efektif dari 10 Ribu Langkah?

Japanese Walking lebih dari sekadar tren kebugaran sementara. Ini adalah metode latihan yang didukung oleh…

6 jam ago

Udara Jakarta Kian Memburuk, Tempati Peringkat Ke 5 Terburuk Dunia

Kualitas udara Jakarta kembali jadi sorotan global. Kota metropolitan ini menempati peringkat kelima sebagai kota…

7 jam ago

Pentingnya Menjaga Kesehatan Lambung

Menjaga kesehatan lambung adalah investasi jangka panjang untuk kesejahteraan Anda secara keseluruhan

9 jam ago

Ekonomi Komunitas Petani Tembakau di Era Modern

Pendahuluan Pada era modern, sektor pertanian Indonesia menghadapi tantangan besar akibat perubahan kebijakan, iklim, dan…

9 jam ago