Jambu biji atau guava (Psidium guajava) merupakan buah tropis yang populer di Indonesia dan banyak negara lain karena rasanya yang manis segar, kaya serat, serta mengandung vitamin C dalam jumlah sangat tinggi. Tidak hanya itu, jambu biji juga dikenal sebagai buah dengan indeks glikemik rendah hingga sedang, sehingga banyak diperbincangkan apakah aman dan bermanfaat bagi penderita diabetes.
Penyakit diabetes melitus merupakan gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah akibat gangguan produksi insulin, resistensi insulin, atau keduanya. Pola makan menjadi salah satu faktor penting yang menentukan stabilitas kadar gula darah penderita diabetes. Oleh sebab itu, pemilihan buah yang tepat, termasuk jambu biji, menjadi perhatian utama.
Dalam 100 gram jambu biji, terdapat berbagai nutrisi yang bermanfaat, antara lain:
Kalori: sekitar 68 kkal
Karbohidrat: 14 gram
Serat: 5,4 gram
Protein: 2,6 gram
Vitamin C: 228 mg (lebih tinggi daripada jeruk)
Vitamin A, E, K, B kompleks dalam jumlah sedang
Mineral: kalium, magnesium, fosfor, zat besi
Antioksidan: likopen, flavonoid, dan polifenol
Serat yang tinggi pada jambu biji membantu memperlambat penyerapan gula dalam tubuh sehingga mencegah lonjakan kadar glukosa darah setelah makan. Selain itu, vitamin C dan antioksidan di dalamnya membantu memperbaiki sensitivitas insulin dan melindungi sel dari kerusakan akibat stres oksidatif, yang sering menjadi pemicu komplikasi diabetes.
Mengontrol Kadar Gula Darah
Jambu biji memiliki indeks glikemik rendah, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah drastis setelah dikonsumsi. Serat larut di dalamnya bekerja memperlambat pelepasan glukosa ke aliran darah.
Meningkatkan Sensitivitas Insulin
Kandungan vitamin C dan polifenol pada jambu biji berperan dalam menurunkan stres oksidatif dan peradangan. Hal ini mendukung kinerja insulin, sehingga gula dapat lebih mudah masuk ke dalam sel untuk diubah menjadi energi.
Mencegah Komplikasi Diabetes
Diabetes sering menyebabkan komplikasi pada jantung, ginjal, dan pembuluh darah. Antioksidan dalam jambu biji membantu melindungi organ dari kerusakan akibat radikal bebas. Kalium di dalamnya juga bermanfaat untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.
Menjaga Berat Badan Ideal
Obesitas merupakan salah satu faktor risiko utama resistensi insulin. Jambu biji rendah kalori tetapi tinggi serat, sehingga membantu penderita diabetes merasa kenyang lebih lama tanpa menambah asupan kalori berlebihan.
Melancarkan Pencernaan
Serat pangan dari jambu biji mencegah sembelit, mendukung kesehatan usus, dan membantu penyerapan nutrisi yang lebih baik.
Meskipun bermanfaat, penderita diabetes tetap perlu memperhatikan cara konsumsi jambu biji agar tidak menimbulkan lonjakan gula darah. Berikut panduannya:
Konsumsi dalam bentuk buah segar, bukan olahan.
Jus jambu biji kemasan atau dengan tambahan gula sebaiknya dihindari karena dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.
Jangan dikupas terlalu tipis.
Kulit jambu biji mengandung serat tambahan yang baik untuk memperlambat penyerapan glukosa.
Batasi porsinya.
Satu buah jambu biji ukuran sedang (sekitar 100–150 gram) per hari sudah cukup. Mengonsumsi terlalu banyak tetap bisa menambah asupan karbohidrat.
Kombinasikan dengan makanan lain.
Sebaiknya jambu biji dimakan bersama protein atau lemak sehat, misalnya kacang-kacangan atau yogurt rendah lemak, untuk menyeimbangkan kadar gula darah.
Perhatikan kondisi individu.
Setiap penderita diabetes memiliki respons berbeda terhadap makanan. Sebaiknya penderita rutin memeriksa gula darah setelah mengonsumsi jambu biji untuk mengetahui efeknya secara pribadi.
Walaupun jambu biji memiliki banyak manfaat, ada beberapa hal yang tetap perlu diperhatikan:
Porsi berlebihan dapat menaikkan gula darah. Meskipun indeks glikemiknya rendah, konsumsi berlebihan tetap menambah asupan karbohidrat yang memicu kenaikan gula.
Alergi atau gangguan pencernaan. Pada sebagian orang, konsumsi jambu biji terlalu banyak bisa menyebabkan perut kembung atau diare.
Interaksi dengan obat. Jambu biji kaya vitamin C, sehingga penderita yang sedang mengonsumsi obat tertentu harus berkonsultasi dengan dokter untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.
Jambu biji adalah buah yang aman dan bermanfaat bagi penderita diabetes jika dikonsumsi dalam porsi yang tepat. Kandungan serat, vitamin C, antioksidan, dan indeks glikemik rendah membuatnya berperan dalam membantu mengontrol gula darah, meningkatkan sensitivitas insulin, serta mencegah komplikasi jangka panjang. Namun, penderita tetap perlu memperhatikan jumlah konsumsi, cara penyajian, dan kondisi kesehatan masing-masing.
Dengan pola makan seimbang, gaya hidup aktif, serta pemantauan gula darah yang teratur, jambu biji dapat menjadi salah satu pilihan buah sehat yang mendukung pengelolaan diabetes.
"Negara ASEAN tidak hanya kaya budaya dan sejarah, tetapi juga menghadirkan fenomena menarik seperti pertumbuhan…
“Duduk seharian bukan alasan untuk pasif. Dengan gerakan kecil, tubuh tetap bugar dan pikiran segar…
Awal Mula Aksi Tak Biasa di Deli Serdang Kejadian unik terjadi di Kabupaten Deli Serdang,…
Denpasar, Bali – Seorang warga negara asing (WNA) asal Ukraina divonis penjara seumur hidup oleh…