Membersihkan rumah adalah salah satu hal terpenting untuk memulai hidup sehat. Rumah yang bersih akan membuat seluruh keluarga merasa lebih nyaman dan lebih sehat.
Nah, agar bisa membersihkan rumah secara maksimal, banyak orang menggunakan produk berbahan kimia. Alasannya, produk ini mampu membersihkan kotoran secara tuntas.
Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua kandungan dalam produk kebersihan aman untuk tubuh. Terdapat bahan beracun yang bisa saja memicu penyakit baru. Apa saja sih bahan beracun tersebut?
Bahan Kimia Beracun yang Ada di Rumah
Memilih produk rumah tangga haruslah selektif. Tidak hanya memperhatikan klaimnya, perhatikan juga bahan kimia yang ada di dalamnya.
Beberapa produk mengandung bahan beracun yang justru menimbulkan penyakit untuk tubuh.
Nah, berikut ini bahan beracun yang kerap ditemui di rumah:
1. Natrium hipoklorit
Natrium hipoklorit sering terdapat dalam cairan pemutih. Pemutih biasanya digunakan untuk membersihkan bakteri dan jamur, atau memutihkan dan mencerahkan warna baju. Natrium hipoklorit yang terkandung dalam pemutih biasanya sekitar 3-8%.
Natrium hipoklorit yang dilarutkan dapat membebaskan gas berbahaya yaitu klorin, yang mana jika terkena beberapa bagian tubuh akan menimbulkan iritasi. Jika terkena pada area mata dan kulit, maka akan menimbulkan sensasi terbakar dan kemerahan.
Bahan kimia ini juga bisa menyebabkan masalah pada sistem pernapasan jika terhirup. Misalnya, menyebabkan iritasi di bagian hidung dan paru-paru, sehingga menimbulkan batuk dan kesulitan bernapas.
2. Perchloroethylene (PERC)
PERC adalah bahan kimia yang sangat ampuh untuk membersihkan berbagai macam pakaian. Ini sering dijumpai pada larutan produk drycleaning dan pembersih karpet.
PERC bisa memasuki tubuh manusia dari pernapasan dan paparan kulit. Jika tubuh terkena bahan beracun ini terlalu banyak, maka tubuh bisa mengalami gejala-gejala seperti:
- Depresi sistem saraf pusat
- Kerusakan pada hati dan ginjal
- Gangguan memori
- Pusing dan sakit kepala,
- Iritasi mata, hidung, dan tenggorokan
- Dermatitis, jika terpapar pada kulit
Cari tahu lebih jauh tentang Acid: Kenali Sifat, Jenis, dan Manfaatnya.
3. Amonia
Amonia adalah zat kimia yang digunakan untuk menyikat kamar mandi atau wastafel. Nah, amonia bersifat korosif yang artinya merusak, termasuk juga merusak sel-sel yang ada dalam tubuh.
Tahukah kamu, terpapar amonia dalam jumlah kecil akan membuat batuk dan mengiritasi hidung dan tenggorokan. Bahkan, bisa menyebabkan sesak napas pada pengidap asma.
Dalam jumlah yang lebih banyak, terpapar amonia dapat memberikan efek seperti rasa terbakar di bagian mata, hidung, dan tenggorokan. Jika ingin menggunakan bahan ini dengan lebih aman, sebaiknya gunakan di tempat yang terbuka atau dengan sirkulasi udara yang baik.
Di samping itu, jangan mencampurkan amonia dengan cairan pemutih karena akan menghasilkan uap yang lebih berbahaya.
4. Formaldehyde
Menyemprotkan pewangi ruangan adalah cara terbaik agar rumah tetap bersih dan wangi. Namun, produk pengharum ruangan terdapat bahan kimia beracun yang bisa merusak pernapasan, salah satunya formaldehyde.
Dalam skala kecil formaldehyde dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan. Pada paparan yang lebih lama atau dosis yang lebih tinggi bahan beracun ini dapat menyebabkan batuk atau tersedak.
5. Sodium hydroxide
Sodium Hydroxide atau soda api adalah bahan kimia yang terdapat pada detergen. Bahan kimia ini cenderung korosif dan jika terkena kulit dapat mengiritasi. Hampir sama seperti bahan beracun lainnya, sodium hydroxide juga dapat menyebabkan sakit tenggorokan jika sering terhirup.
Tips Menghindari Bahan Kimia Berbahaya di Rumah
Berikut ini tips menghindari bahan kimia berbahaya di rumah:
- Baca Label Produk: Selalu baca label produk sebelum membeli dan menggunakan. Perhatikan kandungan bahan kimia yang berpotensi berbahaya.
- Ventilasi yang Baik: Pastikan ventilasi ruangan baik saat menggunakan produk pembersih atau bahan kimia lainnya.
- Gunakan Sarung Tangan dan Masker: Lindungi kulit dan saluran pernapasan dengan menggunakan sarung tangan dan masker saat menggunakan bahan kimia.
- Simpan dengan Aman: Simpan bahan kimia di tempat yang aman, jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
- Pilih Produk Alami: Pertimbangkan penggunaan produk alami atau alternatif yang lebih aman untuk membersihkan rumah dan merawat diri.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), paparan bahan kimia berbahaya dapat dikurangi dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat dan penggunaan produk yang lebih aman.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala-gejala berikut setelah terpapar bahan kimia berbahaya:
- Iritasi kulit yang parah
- Kesulitan bernapas
- Mual dan muntah
- Sakit kepala yang hebat
- Pusing atau kehilangan kesadaran
Kesimpulan
Menghindari paparan bahan kimia berbahaya di rumah adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan keluarga.
Dengan mengetahui bahan kimia apa saja yang berpotensi membahayakan dan bagaimana cara menghindarinya, kita dapat menciptakan lingkungan rumah yang lebih sehat dan aman.
Selalu utamakan langkah-langkah pencegahan dan pertimbangkan penggunaan produk yang lebih ramah lingkungan.