Categories: Trending

Hati-Hati, 5 Makanan Ini Bisa Pengaruhi Mimpi Saat Tidur

Pendahuluan

Banyak orang pernah mengalami malam di mana mimpi terasa sangat jelas, aneh, atau bahkan menakutkan. Sering kita mencari sebabnya: stres, film horor sebelum tidur, atau mungkin snack terakhir sebelum “mati lampu”. Menariknya, sejumlah penelitian dan pengamat tidur menunjukkan bahwa apa yang kita makan sebelum tidur juga dapat berpengaruh terhadap mimpi — baik dari sisi kejelasan mimpi, intensitas, maupun kemungkinan mimpi buruk.

Dalam artikel ini kita akan menelaah lima jenis makanan yang sering dikaitkan dengan pengaruh terhadap mimpi, menguraikan mekanisme yang mungkin terjadi, serta memberikan tips agar Anda tetap bisa mendapatkan tidur yang lebih tenang dan mimpi yang lebih menyenangkan.


Mengapa makanan bisa mempengaruhi mimpi?

Sebelum melihat jenis-makanan spesifiknya, penting memahami mekanisme dasar mengapa makanan bisa “mengganggu” mimpi atau memodifikasi kualitas tidur:

  1. Pengaruh terhadap pencernaan & kenyamanan tubuh
    Makan berat atau makanan yang sulit dicerna dekat dengan waktu tidur dapat menyebabkan gangguan seperti refluks asam, kembung, rasa panas, atau metabolisme yang aktif saat seharusnya tubuh bersantai. Bila tubuh “terganggu”, ini bisa memicu pemecahan tidur (micro-arousals) yang memungkinkan kita lebih mudah mengingat mimpi—termasuk mimpi yang intens atau menakutkan.

  2. Waktu makan & aktivasi metabolik
    Makan larut malam bisa membuat tubuh masih “berkerja” saat seharusnya mulai beristirahat, yang bisa mengubah pola tidur REM (fase mimpi) atau meningkatkan suhu tubuh inti, yang kemudian memicu mimpi lebih aktif atau “vivid”.

  3. Kandungan bahan makanan yang memengaruhi hormon/neurotransmiter
    Beberapa makanan mengandung zat yang memengaruhi serotonin, melatonin, atau bahkan produksi hormon tidur/mimpi. Contohnya: makanan kaya tryptophan, melatonin alami, atau vitamin-B6.

  4. Sensitivitas makanan atau intoleransi
    Jika seseorang punya intoleransi (misalnya lactose intolerance) atau allergies, konsumsi makanan tertentu bisa menyebabkan ketidaknyamanan fisik saat tidur (seperti kram, gas, bloating) – yang kemudian bisa meningkatkan gangguan tidur dan mimpi.

Dengan memahami hal-di­atas, kita bisa memahami bahwa efek makanan terhadap mimpi bukanlah “langsung” seperti menekan tombol “mimpi buruk”, melainkan melalui beberapa jalur yang membuat tidur kita “kurang ideal” atau lebih mudah diingat mimpi-nya. Sekarang, mari kita lihat lima jenis makanan yang sering disebut-sebut bisa mempengaruhi mimpi.


1. Produk susu dan keju

Salah satu kelompok makanan yang paling banyak dikaitkan dengan mimpi aneh atau mimpi buruk adalah produk susu—termasuk keju.

Apa yang ditemukan penelitian

  • Dalam survei terhadap 396 mahasiswa, kategori “dairy products” (susu, keju) adalah yang paling sering disebut sebagai pemicu mimpi “bizarre” (aneh) atau “disturbing” (mengganggu). Sekitar 39-44 % dari mereka yang merasa makanan mempengaruhi mimpi menunjuk susu/keju.

  • Studi terbaru yang melibatkan 1.082 partisipan menemukan bahwa sekitar 22% dari mereka yang mengaitkan makanan dengan mimpi memilih “dairy” sebagai penyebab mimpi buruk.

  • Hipotesis utama: produk dairy bisa menyebabkan gangguan gastrointestinal (terutama jika ada intoleransi laktosa) → tidur terganggu → mimpi menjadi lebih sering diingat atau lebih intens.

Mengapa hal ini bisa terjadi

  • Produk susu/keju membutuhkan waktu pencernaan yang mungkin lebih lama, dan jika dikonsumsi dekat waktu tidur bisa membuat proses pencernaan aktif saat tubuh seharusnya mulai beristirahat.

  • Jika seseorang punya intoleransi laktosa tetapi tetap mengonsumsi susu/keju maka bisa terjadi bloating, gas, kram – yang menyebabkan fragmentasi tidur atau “mikro-bangun” (micro-arousals). Saat tidur terfragmentasi, peluang untuk mengingat mimpi atau mengalami mimpi yang lebih kuat meningkat.

  • Ada juga hipotesis bahwa keju mengandung tyramine (senyawa yang bisa memicu pelepasan norepinefrin) tetapi bukti untuk ini masih sangat terbatas dan tidak meyakinkan.

Tips untuk menghindari efek negatif

  • Hindari makan keju atau produk susu berat dalam 1–2 jam sebelum tidur.

  • Jika Anda tahu memiliki intoleransi laktosa, pilih produk susu rendah laktosa atau alternatif non-susu.

  • Perhatikan apakah setelah makan keju pada malam hari Anda sering mimpi aneh atau bangun di tengah malam — catat dalam jurnal tidur.

  • Kombinasikan dengan kebiasaan tidur yang baik: ruang tidur yang gelap, suhu nyaman, tidak makan berat sebelum tidur.

Ringkasan

Jika Anda termasuk orang yang sering mimpi “kerasa” atau mimpi buruk, cobalah beri perhatian pada konsumsi susu/keju di malam hari. Meskipun tidak semua orang terpengaruh, data menunjukkan bahwa kelompok susu merupakan salah satu kelompok makanan yang paling sering dikaitkan dengan perubahan mimpi.


2. Makanan pedas (spicy foods)

Jenis makanan berikutnya: makanan yang sangat pedas — cabai, saus pedas, bumbu kuat — sering disebut-sebut sebagai pemicu mimpi aktif atau kurang nyaman.

Temuan penelitian

  • Dalam survei: “spicy foods” disebut sebagai pemicu mimpi buruk oleh sekitar 13 % responden yang mengaitkan makanan dengan mimpi.

  • Artikel populer menyebut bahwa makanan pedas dapat meningkatkan suhu tubuh atau menyebabkan pencernaan yang aktif, yang kemudian bisa mengganggu tidur REM atau menyebabkan terbangun di tengah malam sehingga mimpi menjadi lebih jelas diingat.

  • Penjelasan: aktifnya pencernaan + kenaikan suhu tubuh = tubuh tidak sepenuhnya “masuk” ke mode istirahat mendalam → mimpi menjadi lebih sering atau lebih kuat.

Kenapa bisa begitu

  • Kandungan cabai (capsaicin) atau bumbu pedas bisa merangsang metabolisme, meningkatkan aliran darah dan suhu tubuh. Bila hal ini terjadi sebelum atau saat tidur, maka tubuh cenderung “aktif” padahal harus mulai menurun aktivitasnya.

  • Pedas juga bisa memicu gangguan seperti refluks asam atau sensasi terbakar di perut saat tidur — ini bisa memecahkan tidur dan meningkatkan peluang untuk mimpi yang dirasakan kuat atau terbangun di tengah mimpi.

  • Akibatnya, saat kita terbangun dari mimpi di fase REM atau lebih ringan tidur, kita lebih mungkin mengingat mimpi itu — apalagi kalau sensasinya “gila” atau mengganggu.

Tips untuk menghindarinya

  • Sebaiknya hindari atau batasi konsumsi makanan pedas berat dalam 2–3 jam sebelum tidur.

  • Jika Anda sangat suka makanan pedas, pilih versi ringan atau kurangi porsi agar pencernaan tidak terlalu aktif mendekati waktu tidur.

  • Pastikan kondisi tidur Anda optimal: suhu kamar nyaman (tidak terlalu hangat), ventilasi baik, hindari makan berat bersamaan dengan konsumsi cabai.

  • Jika Anda punya riwayat refluks asam (GERD), pedas di malam hari bisa jadi sangat buruk untuk tidur — jadi pilihlah makanan lebih ringan.

Ringkasan

Makanan pedas bisa menjadi “pencetus” tidak langsung terhadap mimpi yang lebih kuat atau tidak nyaman, melalui mekanisme suhu tubuh dan pencernaan yang terganggu. Untuk mimpi yang lebih tenang, pertimbangkan untuk mengurangi makanan sangat pedas sebelum tidur.


3. Makanan tinggi gula, karbohidrat sederhana, dan camilan malam

Kelompok makanan ketiga adalah camilan malam atau makanan manis/tinggi karbohidrat – seperti kue, es krim, pasta, roti putih – yang juga sering disebut terkait dengan mimpi yang “aktif”.

Penemuan penelitian

  • Satu artikel menyebut bahwa makanan tinggi gula dan karbohidrat sederhana dapat mengganggu kualitas tidur, dan kemudian mempengaruhi mimpi.

  • Situs populer mencantumkan daftar makanan yang “dapat memberi mimpi buruk” termasuk: es krim, pasta, roti, gula, dan karbohidrat tinggi.

  • Studi menyebut bahwa makan dekat waktu tidur dengan makanan yang mudah dicerna atau yang meningkatkan gula darah bisa memicu “aktivitas brain” yang tak diharapkan saat tidur, atau menyebabkan terbangun tengah malam — dan ini berarti mimpi jadi lebih mudah diingat atau terasa kuat.

Alasan mengapa

  • Makanan manis/karbohidrat sederhana sebelum tidur bisa menyebabkan lonjakan gula darah, kemudian penurunan yang cepat, yang bisa mempengaruhi hormon (insulin, adrenalin), membuat tubuh “terbangun” secara ringan saat tidur.

  • Karbohidrat yang cepat dicerna bisa membuat tubuh “aktif” secara metabolik sehingga sulit untuk masuk fase tidur yang dalam dan REM yang stabil — jika fase REM terganggu, mimpi mungkin menjadi terfragmentasi atau lebih “hidup”.

  • Makanan ringan di malam hari juga bisa membuat sistem pencernaan bekerja saat seharusnya tubuh mulai istirahat — ini memecahkan gelombang tidur dan memungkinkan kita mengingat mimpi dengan jelas.

Tips agar camilan malam tidak “menculik” mimpi Anda

  • Jika ingin camilan malam, pilih yang rendah gula, lebih banyak protein ringan atau karbohidrat kompleks (misalnya oatmeal, yoghurt rendah gula).

  • Hindari makan camilan besar atau manis mendekati tidur — idealnya 2 jam atau lebih sebelum tidur.

  • Perhatikan ukuran porsi: camilan besar berarti aktivitas pencernaan lebih intens.

  • Jaga pola makan harian supaya tidak menjadi “utang tidur” yang kemudian ditutup dengan camilan malam besar — karena itu meningkatkan risiko gangguan tidur.

Ringkasan

Makanan manis dan karbohidrat sederhana, terutama bila dikonsumsi dekat waktu tidur, bisa berdampak pada kualitas tidur dan sekaligus mimpi — terutama dari sisi mimpi yang lebih jelas, aneh, atau cenderung “teringat”. Mengatur waktu dan jenis camilan malam bisa membantu.


4. Makanan tinggi vitamin-B6, melatonin, atau nutrisi “penguat mimpi”

Menariknya, ada juga kelompok makanan yang justru sering disebut dalam konteks mempromosikan mimpi yang kuat atau “vivid dreaming” — bukan hanya mimpi buruk, tetapi mimpi yang lebih intens atau mudah diingat. Walaupun ini bukan “negatif” secara langsung, namun tetap layak diperhatikan jika Anda menginginkan mimpi yang lebih lepas, atau justru ingin menghindarinya agar tidur tenang.

Apa saja contoh makanan ini

  • Makanan kaya melatonin atau bahan pemicu melatonin alami seperti ceri tart (tart cherry) dan kacang-kacangan.

  • Makanan kaya vitamin B6, yang menurut beberapa sumber bisa meningkatkan kejelasan mimpi atau mimpi yang lebih “teringat”.

Mekanisme yang mungkin terjadi

  • Melatonin adalah hormon yang membantu mengatur ritme sirkadian dan mendukung tidur. Bila dipengaruhi oleh makanan, tubuh mungkin lebih cepat memasuki fase REM atau memperpanjang fase tersebut, sehingga mimpi bisa lebih intens atau lebih mudah diingat.

  • Vitamin B6 berperan dalam konversi neurotransmiter yang terlibat dalam tidur dan mimpi (misalnya serotonin). Bila meningkat, mungkin mimpi jadi lebih “aktif”.

  • Namun, penting dicatat bahwa “lebih aktif” mimpi belum tentu berarti “baik” — bagi sebagian orang, mimpi intens bisa menimbulkan kelelahan atau bangun tengah malam.

Tips jika Anda ingin atau ingin menghindari mimpi yang kuat

  • Jika Anda sengaja ingin mimpi yang lebih jelas (misalnya untuk eksplorasi mimpi atau lucid dreaming), Anda bisa mencoba makanan yang lebih tinggi melatonin atau B6 tapi tidak terlalu dekat ke waktu tidur agar tidak mengganggu tidur.

  • Jika Anda ingin tidur lebih “tidur lelap” dengan mimpi yang lebih tenang, maka pertimbangkan untuk menghindari makanan yang bisa “mengaktifkan” fase-mimpi terlalu kuat. Misalnya konsumsi salad kacang atau cherry 1-2 jam sebelum tidur mungkin bisa digeser ke waktu lebih awal.

  • Perhatikan respon tubuh Anda sendiri: setiap orang berbeda. Catat makanan, waktu konsumsi, dan kualitas tidur/mimpi sebagai jurnal kecil.

Ringkasan

Tidak semua makanan yang mempengaruhi mimpi adalah “buruk”. Beberapa dapat membuat mimpi lebih jelas atau intens—yang bisa dianggap positif atau negatif tergantung preferensi individu. Jika Anda lebih suka mimpi yang sederhana atau tidur yang ringan tanpa banyak gangguan mimpi, maka Anda bisa mempertimbangkan efek kelompok makanan ini.


5. Makan berat, makanan tinggi lemak, atau makan sangat larut malam

Kelompok terakhir yang penting adalah: makan besar atau “makan malam berat” tepat sebelum tidur — terutama makanan yang tinggi lemak, digoreng, atau kaya protein dan kalori — serta waktu makan yang sangat dekat dengan waktu tidur.

Apa yang dikatakan penelitian

  • Menurut artikel “Pizza Nightmares: Can Your Diet Determine Your Dreams?” di HowStuffWorks, makan segera sebelum tidur mengarah ke mimpi yang lebih vivid dan sering “aneh” karena efek pencernaan dan metabolik saat tidur.

  • Situs Sleep Foundation menyebut bahwa diet yang tinggi lemak jenuh atau tinggi gula berhubungan dengan tidur yang kurang restoratif—meskipun belum dibuktikan spesifik untuk mimpi, tapi kualitas tidur yang buruk sangat mungkin memicu mimpi buruk atau bangun malam.

Mengapa hal ini bisa memicu mimpi “kurang nyaman”

  • Makan berat membuat sistem pencernaan aktif, aliran darah turun ke saluran pencernaan, bukan ke sistem “istirahat” tubuh. Ini bisa membuat fase tidur dalam dan REM terganggu.

  • Waktu makan yang sangat dekat dengan tidur juga mengurangi waktu “beristirahat” sebelum tidur sehingga tubuh belum siap masuk mode tidur penuh. Akibatnya: tidur lebih ringan, lebih mudah terbangun, mimpi lebih diingat, mimpi buruk lebih mungkin.

  • Makanan tinggi lemak atau digoreng bisa juga memicu refluks atau rasa tidak nyaman d di perut saat tidur — yang kembali memecah tidur dan memberikan kesempatan bagi mimpi yang tidak menyenangkan untuk muncul atau diingat.

Tips agar makan malam tidak mengganggu mimpi dan tidur

  • Usahakan makan malam selesai minimal 2-3 jam sebelum waktu tidur Anda.

  • Pilih menu yang lebih ringan: protein tanpa lemak, sayuran, jumlah lemak yang moderat. Hindari gorengan berat atau porsi besar saat mendekati waktu tidur.

  • Hindari makan cepat atau dalam kondisi tergesa-gesa karena ini bisa membuat pencernaan kurang efisien dan mengacaukan transisi ke tidur.

  • Perhatikan juga minuman yang menyertainya — kopi/teh kuat, soda, alkohol juga mempengaruhi tidur dan mimpi.

Ringkasan

Makan berat atau makan larut malam sangat dekat dengan tidur bisa menjadi faktor kuat yang membuat mimpi menjadi lebih aktif, lebih diingat, atau lebih mengganggu. Untuk tidur yang lebih “tenang” dan mimpi yang lebih damai, pengaturan waktu makan dan jenis makanan sangat penting.


Kesimpulan & Panduan Praktis

Setelah melihat lima kelompok makanan yang bisa mempengaruhi mimpi — yaitu (1) produk susu/keju, (2) makanan pedas, (3) makanan manis/karbohidrat, (4) makanan “penguat mimpi” (melatonin/B6), dan (5) makan berat atau larut malam — berikut ringkasan praktis dan panduan agar tidur Anda lebih nyenyak dan mimpi lebih menyenangkan.

Ringkasan Inti

  • Tidak semua orang akan memiliki mimpi buruk atau mimpi aneh hanya karena makan satu jenis makanan — namun ada kecenderungan bahwa makanan tertentu + waktu konsumsi yang dekat dengan tidur + kondisi tubuh (seperti intoleransi makanan) → meningkatkan kemungkinan mimpi yang “lebih terasa”.

  • Mimpi yang intens atau sering mimpi buruk sering merupakan hasil dari gangguan tidur, fragmentasi tidur, atau fase REM yang tidak mulus, bukan semata-mata karena “makanan gaib”.

  • Pengaturan gaya hidup tidur (higiene tidur) tetap paling penting: waktu tidur teratur, kamar tidur nyaman, pencahayaan dan suara minim, hindari gadget sebelum tidur, dan juga makanan + minuman yang mendukung.

Panduan Praktis untuk Mendukung Tidur & Mimpi yang Sehat

  1. Waktu makan: Usahakan makan besar selesai 2-3 jam sebelum tidur. Jika ingin camilan dekat tidur, pilih yang ringan dan mudah dicerna.

  2. Jenis makanan:

    • Hindari: keju/produk susu berat jika Anda sering mimpi tidak nyaman atau memiliki intoleransi laktosa.

    • Batasi makanan pedas, gorengan, makan besar, gula tinggi di malam hari.

    • Jika ingin camilan manis, pilih yang sehat dan dalam porsi kecil.

    • Jika tertarik pada mimpi yang lebih jelas dan tak keberatan, makanan yang mengandung melatonin alami atau vitamin B6 bisa Anda konsumsi tapi idealnya lebih awal malam.

  3. Perhatikan kondisi tubuh: Jika Anda merasa sering kembung, ada intoleransi susu, atau refluks asam di malam hari — ini bisa menjadi penyebab utama mimpi aneh/tidak nyaman. Konsultasi ke dokter atau ahli gizi bisa membantu.

  4. Catat & evaluasi: Buat jurnal sederhana selama 1-2 minggu: catat apa yang Anda makan malam hari, jam makan, kualitas tidur (berapa kali terbangun), dan apakah mimpi Anda terasa kuat/menakutkan. Ini membantu mengetahui pola pribadi Anda.

  5. Higiene tidur tambahan: Pastikan kamar kabur dari cahaya terang, suhu nyaman, hindari gadget minimal 30 menit sebelum tidur, dan lakukan rutinitas santai (misalnya membaca buku ringan, peregangan ringan) untuk membantu tubuh “beralih” ke mode istirahat.


Catatan Penutup

Walaupun penelitian menunjukkan adanya asosiasi antara makanan tertentu dan mimpi yang lebih intens atau lebih “diingat”, penting diingat bahwa bukti kausalitas (yaitu “makanan → mimpi buruk”) belum sangat kuat. Beberapa studi menunjukkan hanya sebagian kecil (sekitar 5,5 %) orang yang yakin makanan mempengaruhi mimpi mereka secara langsung.

Dengan demikian, Anda tidak perlu merasa “penuh rasa bersalah” jika semalam mimpi Anda aneh setelah makan keju atau pedas — namun Anda dapat menggunakannya sebagai petunjuk untuk memperbaiki pola makan dan tidur agar mendapatkan malam yang lebih tenang.

By: BomBom

Update24

Recent Posts

Heboh! 12 Fakta Air Aqua Ternyata Cuma dari Sumur Bor? Peneliti BRIN Buka-bukaan, Fakta Sebenarnya Bikin Melongo!

1. Ramai di Media Sosial: Aqua Dituding Hanya Air Sumur Biasa Beberapa hari terakhir, media…

32 menit ago

Mengenal Jenis-Jenis Fobia: Ketakutan yang Menguasai Pikiran dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan salah satu bentuk gangguan kecemasan yang ditandai dengan rasa takut berlebihan terhadap suatu…

2 jam ago

Pasar Malam dan UMKM Meriahkan Event Akhir Pekan di GBK

Pasar Malam dan UMKM Meriahkan Event Akhir Pekan di GBK 1. Suasana Meriah di GBK…

4 jam ago

🌟 Menuju Versi Terbaik Diri Sendiri: Manfaat Gym yang Tak Terbantahkan

Langkah Awal Menuju Kehidupan Sehat Setiap orang tentu ingin memiliki tubuh sehat dan bugar. Namun,…

5 jam ago