Harga Sembako Jatim Setelah melewati fluktuasi harga yang tinggi sejak awal tahun, kini sejumlah kebutuhan pokok di Jawa Timur mulai mengalami penurunan harga. Para pedagang dan konsumen menyambut baik kabar ini dengan penuh harap akan stabilitas ekonomi
Paragraf 1 Setelah beberapa bulan mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan, akhirnya harga sejumlah kebutuhan pokok di Jawa Timur mengalami penurunan. Misalnya, harga cabai keriting dan ayam kampung mulai turun sejak pertengahan April 2025. Penurunan ini membawa angin segar bagi masyarakat, terutama mereka yang sehari-hari bergantung pada pasar tradisional.
Paragraf 2 Menariknya, turunnya harga cabai keriting tidak hanya terjadi di Surabaya, tetapi juga merata di berbagai kabupaten seperti Sidoarjo, Gresik, dan Malang. Selain itu, ayam kampung yang sebelumnya menyentuh harga Rp55.000 per kilogram kini berada di kisaran Rp45.000. Keadaan ini tentunya mencerminkan perbaikan pasokan dan distribusi barang di wilayah Jawa Timur.
Paragraf 3 Sementara itu, para pedagang di Pasar Keputran menyatakan bahwa penurunan harga ini disebabkan oleh musim panen raya cabai di beberapa daerah penghasil. Dengan demikian, pasokan cabai ke pasar meningkat signifikan dan harga pun ikut turun. Bahkan, beberapa pedagang menyebut bahwa stok cabai keriting saat ini cukup melimpah sehingga mereka tidak lagi kekurangan barang.
Paragraf 4 Namun begitu, walaupun harga cabai dan ayam turun, tidak semua harga kebutuhan pokok mengikuti tren serupa. Beberapa komoditas seperti bawang merah dan gula pasir masih menunjukkan harga yang cenderung stabil atau bahkan sedikit naik. Oleh karena itu, masyarakat tetap perlu memperhatikan pengeluaran harian agar tetap hemat. Pemerintah melalui dinas perdagangan pun terus memantau pergerakan harga guna memastikan tidak ada pihak yang melakukan penimbunan atau spekulasi pasar.
Paragraf 5 Sebagai tambahan, peran media dalam menyampaikan informasi harga juga patut diapresiasi. Informasi cepat dan akurat seperti yang disampaikan oleh ITI News mampu membantu masyarakat untuk lebih siap dalam mengambil keputusan pembelian. Dengan adanya transparansi harga, masyarakat bisa membandingkan dan menentukan waktu terbaik untuk berbelanja. Bahkan, sebagian warga kini memanfaatkan media sosial untuk membagikan info harga pasar terkini kepada lingkungan sekitar mereka.