Hacker Korea Utara
Peretasan dunia maya telah menjadi salah satu ancaman utama di era digital. Salah satu kasus yang mencuat ke permukaan adalah keterlibatan hacker Korea Utara dalam mencuri dana besar-besaran dari Bank Sentral Bangladesh. Kejadian ini bukan hanya sekadar aksi kriminal siber biasa, tetapi memiliki implikasi geopolitik yang jauh lebih dalam, termasuk pendanaan program nuklir Korea Utara yang kontroversial.
Kasus Hacker Korea Utara ini bermula pada Februari 2016, ketika para peretas yang diyakini berasal dari Korea Utara berhasil menyusup ke sistem Bank Sentral Bangladesh. Hacker Korea Utara menggunakan malware canggih untuk mencuri kredensial dari sistem Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT), yang merupakan jaringan global untuk transaksi antarbank.Peristiwa ini menjadi salah satu pencurian dunia maya terbesar dalam sejarah.
Laporan investigasi menunjukkan bahwa kelompok peretas bernama Lazarus Group, yang memiliki kaitan erat dengan pemerintah Korea Utara, berada di balik serangan ini.
Menurut sejumlah analis keamanan siber, aksi pencurian ini merupakan bagian dari strategi besar Korea Utara untuk mengatasi sanksi ekonomi internasional.
Bank Sentral Bangladesh menjadi target utama karena kelemahan dalam sistem keamanan sibernya. Sebelum serangan, audit terhadap sistem IT bank tersebut menunjukkan sejumlah celah keamanan yang tidak segera diperbaiki. Para peretas memanfaatkan kelalaian ini untuk menyusup dan mengontrol sistem internal bank.
Selain itu, penempatan dana di Federal Reserve Bank of New York menjadi faktor lain.
Korea Utara selama bertahun-tahun menghadapi tekanan internasional terkait ambisi nuklirnya.
Insiden ini memicu kekhawatiran global tentang ancaman keamanan siber, khususnya dari aktor negara. Bank-bank di seluruh dunia mulai meningkatkan protokol keamanan mereka, terutama dalam sistem SWIFT, untuk mencegah serangan serupa di masa depan.
Peretasan Bank Sentral Bangladesh oleh hacker Korea Utara merupakan peringatan serius bagi komunitas global.Beberapa pelajaran penting yang dapat diambil dari kasus ini meliputi:
Peretasan terhadap Bank Sentral Bangladesh oleh hacker Korea Utara adalah pengingat betapa pentingnya keamanan di era digital. Serangan ini bukan hanya masalah pencurian uang, tetapi bagian dari strategi besar untuk mendanai ambisi nuklir yang mengancam perdamaian dunia.Hanya dengan cara ini, dunia dapat melindungi diri dari ancaman yang semakin canggih di masa depan.
By : Hendra Sitepu
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau penyakit refluks gastroesofagus adalah kondisi medis kronis yang terjadi ketika…
Piala Dunia 2026 tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga ikut terseret ke dalam isu politik…
Di balik tanah yang basah dan berlapis lumut, di lorong-lorong gelap yang tak pernah disentuh…
Kolagen atau protein struktural adalah protein utama dalam tubuh manusia yang berfungsi sebagai perekat alami…
Pendahuluan Fenomena perjudian online (judol) kian marak di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Jakarta Barat (Jakbar).…
"Negara ASEAN tidak hanya kaya budaya dan sejarah, tetapi juga menghadirkan fenomena menarik seperti pertumbuhan…