Dalam beberapa minggu terakhir, media sosial diramaikan dengan tren unik yang lahir dari kreativitas anak sekolah. Mereka mengubah penghapus sederhana menjadi sebuah mainan berbentuk gasing yang dapat diputar di atas meja. Tren ini awalnya muncul dari unggahan video pendek di TikTok dan Instagram Reels, lalu dengan cepat menyebar hingga menjadi viral di kalangan pelajar.
Tren ini diyakini bermula dari ide spontan siswa di sekolah dasar maupun menengah yang mencoba menghibur diri saat jam istirahat. Dengan hanya bermodalkan penghapus dan sedikit modifikasi menggunakan pulpen atau tusuk kecil, mainan gasing sederhana tercipta. Dari sinilah muncul banyak video tutorial cara membuat gasing dari penghapus.
Banyak pelajar membagikan langkah-langkah sederhana untuk membuat gasing ini. Pertama, penghapus dipotong atau dilubangi kecil di bagian tengah. Kemudian, dimasukkan batang pulpen atau pensil sebagai poros. Hasilnya, penghapus bisa diputar seperti gasing tradisional. Meski sederhana, mainan ini ternyata cukup awet dan bisa diputar lama.
Fenomena ini cepat menyebar karena media sosial menjadi sarana utama anak muda berbagi kreativitas. Hashtag seperti #GasingPenghapus dan #MainanSekolah ramai digunakan. Ribuan video muncul dengan jutaan penonton, menandakan bahwa tren ini bukan sekadar iseng, tetapi sudah menjadi hiburan massal.
Banyak orang dewasa yang melihat tren ini merasa nostalgia. Gasing penghapus mengingatkan pada permainan tradisional seperti gasing kayu yang dulu populer. Perbedaan utamanya, generasi sekarang memodifikasi barang sederhana seperti penghapus agar bisa dimainkan dengan cara serupa.
Salah satu alasan tren ini cepat viral adalah karena pembuatannya murah. Penghapus adalah benda yang hampir dimiliki semua pelajar. Tanpa perlu membeli mainan mahal, mereka bisa berkreasi dan mendapat hiburan baru di sekolah.
Beberapa guru dan orang tua menilai tren ini positif karena mendorong kreativitas anak. Selama tidak mengganggu kegiatan belajar, bermain gasing penghapus dianggap sebagai cara sehat untuk mengurangi stres dan mempererat interaksi antar teman.
Melihat tren yang semakin besar, tidak menutup kemungkinan gasing dari penghapus bisa dikembangkan lebih profesional. Beberapa warganet sudah mulai menjual versi modifikasi dengan desain menarik melalui marketplace online. Ini membuka peluang usaha kreatif dari mainan sederhana.
Meski banyak yang mendukung, ada juga kritik bahwa tren ini bisa membuat siswa terlalu fokus bermain di sekolah. Beberapa sekolah bahkan sudah melarang permainan ini saat jam belajar berlangsung. Namun, hal itu tidak menghentikan popularitasnya di media sosial.
Fenomena gasing penghapus membuktikan bahwa kreativitas anak-anak sekolah tidak ada habisnya. Dari benda sederhana, lahirlah tren viral yang menyebar ke seluruh Indonesia. Bagi sebagian orang, ini hanyalah mainan sepele, tetapi di baliknya tersimpan nilai kreativitas, kebersamaan, dan potensi ekonomi yang menarik.
Buah Semangka bukan hanya buah penyegar di cuaca panas, tapi juga superfood yang menyimpan 7…
Kondisi jalan rusak di Gorontalo memaksa warga mengangkut jenazah dengan motor menuju rumah duka. Potret…
DPRD desak Pemko Medan bangun pompa air di titik rawan banjir, langkah penting untuk tanggulangi…
Fobia adalah ketakutan berlebihan terhadap objek atau situasi tertentu yang bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari. Artikel…
"Temukan 10 buah-buahan penyerap racun yang membantu detoks alami tubuh. Dari lemon, apel, hingga buah…