Categories: Trending

Fakta Mengejutkan Daging Ular ! 4 Kelebihan dan 4 Kekurangan

Makanan eksotis kerap menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta kuliner ekstrem. Salah satunya adalah daging ular, yang dipercaya memiliki beragam khasiat kesehatan dan nilai gizi tinggi. Di berbagai budaya Asia seperti Tiongkok, Vietnam, hingga Indonesia, daging ular—terutama ular sanca atau ular kobra—bukan hal asing untuk dikonsumsi. Namun, di balik manfaatnya, konsumsi daging ular juga menyimpan risiko yang tidak bisa diabaikan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang kelebihan dan kekurangan makan daging ular agar Anda bisa mempertimbangkan secara bijak sebelum mencobanya.


✅ Kelebihan Makan Daging Ular

1. Kaya Protein Berkualitas Tinggi

Ular dikenal sebagai sumber protein hewani yang tinggi, bahkan melebihi beberapa jenis daging lain seperti ayam atau sapi. Protein sangat penting untuk membangun otot, memperbaiki jaringan tubuh, dan meningkatkan sistem kekebalan.

Dalam 100 gram dagingnya, kandungan proteinnya bisa mencapai 20–25 gram, tergantung jenis ularnya. Ini menjadikannya pilihan alternatif bagi orang yang membutuhkan asupan protein tinggi.

2. Rendah Lemak dan Kolesterol

Bagi Anda yang sedang menjalani program diet atau ingin menjaga kadar kolesterol, daging ular bisa jadi pilihan menarik. Kandungan lemaknya relatif rendah, sehingga tidak mudah menyebabkan penumpukan lemak jenuh di tubuh.

3. Mengandung Asam Amino Esensial dan Mineral

Selain protein, daging ular juga mengandung asam amino esensial, zat yang tidak bisa diproduksi tubuh dan harus diperoleh dari makanan. Di dalamnya juga terkandung mineral seperti kalsium, zat besi, dan fosfor yang penting untuk kesehatan tulang dan darah.

4. Dipercaya Berkhasiat Sebagai Obat Tradisional

Dalam pengobatan tradisional Tiongkok dan sebagian masyarakat di Indonesia, daging dan empedu ular dipercaya dapat:

  • Meningkatkan vitalitas pria

  • Mengatasi gangguan kulit

  • Mengobati rematik

  • Menambah stamina

Walaupun masih banyak yang bersifat anekdotal, sebagian orang mengklaim merasakan manfaatnya setelah mengonsumsi daging ular secara teratur.


❌ Kekurangan dan Risiko Makan Daging Ular

1. Risiko Infeksi Parasit dan Bakteri

Salah satu risiko utama konsumsi daging ular adalah infeksi parasit, seperti cacing pita, serta bakteri seperti Salmonella. Jika daging tidak dimasak dengan benar, parasit ini bisa masuk ke tubuh dan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, dari gangguan pencernaan hingga infeksi serius.

2. Paparan Racun Jika Tidak Diolah dengan Tepat

Ular berbisa seperti kobra memiliki kandungan racun di dalam tubuhnya, terutama di kelenjar bisa. Jika proses pemotongan dan pembersihan tidak dilakukan secara hati-hati, racun bisa tercampur ke dalam daging dan membahayakan kesehatan.

3. Dampak Lingkungan dan Konservasi

Beberapa jenis ular yang sering dikonsumsi termasuk dalam kategori yang rentan punah. Konsumsi berlebihan tanpa pengelolaan bisa merusak ekosistem karena ular adalah predator penting dalam rantai makanan.

4. Masalah Etika dan Kepercayaan Budaya

Bagi sebagian orang, memakan ular dianggap tabu atau tidak sesuai dengan nilai budaya dan agama. Dalam ajaran Islam, misalnya, ular termasuk hewan yang diharamkan untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan aspek etika dan nilai pribadi sebelum mencobanya.


Kesimpulan

Makan daging ular merupakan praktik yang telah dilakukan sejak lama di berbagai budaya, terutama di Asia. Kandungan nutrisinya yang tinggi, seperti protein, asam amino esensial, dan mineral penting, menjadikannya alternatif sumber gizi yang menarik. Selain itu, dalam pengobatan tradisional, daging ular dipercaya memiliki manfaat seperti meningkatkan stamina, mengatasi masalah kulit, hingga meredakan nyeri sendi.

Namun, di balik manfaat tersebut, konsumsi daging ular juga memiliki sejumlah risiko serius yang tidak bisa diabaikan. Potensi kontaminasi parasit dan bakteri, bahaya racun jika tidak diolah dengan benar, serta risiko terhadap keberlangsungan spesies dan ekosistem menjadi perhatian penting. Tak kalah penting, aspek etika, hukum, dan kepercayaan agama juga perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya.

Oleh karena itu, jika Anda tertarik mencoba daging ular, lakukan dengan penuh kehati-hatian: pastikan kebersihan, sumber yang legal, serta metode pengolahan yang aman. Konsumsi makanan eksotis sebaiknya dilakukan dengan bijak, tidak hanya demi kesehatan pribadi, tetapi juga untuk keberlanjutan lingkungan dan penghormatan terhadap nilai-nilai sosial dan budaya.


Written BY KY

Update24

Recent Posts

5 Tips Biar Nggak Gampang Masuk Angin di Musim Hujan!

Pendahuluan: Musim Hujan dan Ancaman Masuk Angin Setiap kali musim hujan tiba, ada satu penyakit…

2 jam ago

Mata Berkedut: 7 Fakta Medis, dan Tanda Tubuh yang Perlu Diwaspadai

Mata berkedut adalah pengalaman yang hampir semua orang pernah alami. Sensasi ini biasanya muncul secara…

3 jam ago

Ini 5 Arti Mimpi Hamil dan Cara Menyikapinya

Terkadang, mimpi hanya dianggap sebagai bunga tidur. Tapi pada beberapa kepercayaan, mimpi juga kerap dikaitkan…

3 jam ago

11 Kota, 2 Hari, 1 Tuntutan : Ledakan Kemarahan: Remaja Maroko Guncang Negeri

Maroko – September 2025Gelombang kemarahan yang dipimpin oleh remaja dan pemuda Maroko mengguncang negeri Afrika…

3 jam ago

81 Kasus, 28 Meninggal Krisis Mematikan: Wabah Ebola Menggila di Jantung Afrika

Pada 4 September 2025, Kementerian Kesehatan Republik Demokratik Kongo (DRC) resmi menyatakan adanya wabah baru…

4 jam ago

Geger Dunia Musik! T.O.P Resmi Comeback dengan Full Album yang Diklaim Paling Spektakuler Sepanjang Kariernya

Gelombang Besar dalam Industri Musik Industri musik internasional kembali digemparkan oleh kabar mengejutkan: T.O.P resmi…

5 jam ago