Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, kembali mengalami erupsi pada pagi ini, Kamis (7/11/2024).
Erupsi tersebut tercatat terjadi sekitar pukul 06.20 WIB dan menyebabkan semburan abu vulkanik setinggi 500 meter dari puncak gunung.
Menurut laporan dari Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi, pada pagi itu, kolom abu yang teramati muncul dengan warna kelabu yang pekat. Abu tersebut menyembur dengan intensitas tebal, bergerak perlahan ke arah barat laut, menambah kecemasan warga di sekitar kaki gunung yang sudah mulai merasakan dampaknya.
Erupsi ini menambah daftar aktivitas vulkanik yang meningkat di Gunung Marapi. Hal ini sebelumnya sudah berada dalam status Siaga (Level III) sejak 6 November 2024.
Rifandi menjelaskan bahwa erupsi berlangsung sekitar 59 detik dan tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 8,7 milimeter.
Menanggapi peningkatan aktivitas vulkanik, PVMBG mengeluarkan status Siaga dan memperpanjang zona bahaya hingga 5 kilometer dari kawah Gunung Marapi.
PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) telah mengeluarkan peringatan status Gunung Marapi dari Waspada menjadi Siaga (Level III) Mulai Rabu Kemarin (6/11/2024).
Pemerintah menghimbau warga di kawasan rawan bencana untuk waspada dan menghindari aktivitas luar ruangan akibat dampak abu vulkanik.
“Kami meminta masyarakat untuk waspada terhadap potensi semburan material panas dan aliran lahar.” kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid.
Wafid mengatakan bahwa aktivitas Marapi akhir-akhir ini cenderung mengalami peningkatan secara visual. PVMBG mengingatkan bahwa erupsi bisa terjadi kapan saja sebagai pelepasan energi, dan intensitasnya dapat meningkat dengan lontaran material yang semakin jauh.
Oleh karena itu, PVMBG meminta masyarakat yang tinggal di sekitar Marapi dalam radius 4,5 kilometer untuk menjauh.
BPBD Kabupaten Agam dan Tanah Datar telah mengaktifkan posko darurat dan melakukan evakuasi ke tempat aman jika di perlukan. BPBD juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mendekati kawasan yang rawan terpapar aliran lahar dan material panas dari kawah.
Kami sudah mengerahkan seluruh tim untuk membantu masyarakat yang membutuhkan perlindungan. Kami juga meminta warga untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan,” jelas Kepala BPBD Kabupaten Agam
BY : Andrew
Hewan peliharaan bukan hanya sekadar teman di rumah. Banyak penelitian ilmiah membuktikan bahwa keberadaan hewan…
Pendahuluan: Musim Hujan dan Ancaman Masuk Angin Setiap kali musim hujan tiba, ada satu penyakit…
Mata berkedut adalah pengalaman yang hampir semua orang pernah alami. Sensasi ini biasanya muncul secara…
Terkadang, mimpi hanya dianggap sebagai bunga tidur. Tapi pada beberapa kepercayaan, mimpi juga kerap dikaitkan…
Maroko – September 2025Gelombang kemarahan yang dipimpin oleh remaja dan pemuda Maroko mengguncang negeri Afrika…