Pacu Jalur Viral! Aksi Mempesona Dikha Aura Farming Bikin Netizen Dunia Terpukau

Dikha Aura Farming Anak Joki Cilik Viral, Tradisi Pacu Jalur Kuantan Singingi Jadi Sorotan Internasional

Pacu jalur, olahraga tradisional khas Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, kini menjadi perbincangan hangat baik di media sosial dalam negeri maupun luar negeri. Bukan hanya karena keunikannya, tapi juga berkat aksi luar biasa seorang anak joki cilik bernama Rayyan Arkan Dikha.

Anak laki-laki berusia 11 tahun itu viral karena penampilannya yang penuh semangat dan aura khas saat menari di ujung perahu pacu jalur. Banyak warganet menjulukinya dengan nama panggilan unik: ‘ Dikha Aura Farming ‘, lantaran kehadirannya di atas perahu seolah menyebarkan aura kemenangan bagi timnya.

Uniknya, gaya menari Dikha di atas jalur bahkan berhasil mencuri perhatian klub-klub sepakbola kelas dunia. Klub sekelas Paris Saint-Germain (PSG) dan AC Milan ikut membuat video parodi tentang penampilan Dikha. Dalam video tersebut, bintang-bintang top seperti Neymar pun tampil layaknya anak joki, menari dan memberi semangat, meniru gaya Dikha dengan lucu namun penuh kekaguman.

Tak hanya dari dunia sepak bola, para selebritas internasional ikut memberikan apresiasi terhadap keunikan olahraga tradisional ini. Pacu jalur yang selama ini menjadi budaya lokal, kini benar-benar menembus batas dan tampil di panggung global.

“Senang Menjadi Viral!” – Respons Jujur dari Dikha Aura Farming

Saat ditemui media di Gedung Trans TV, Jakarta Selatan, Rabu (9/7/2025), Dikha tampil sederhana dan tetap rendah hati. Ketika ditanya perasaannya setelah viral, ia menjawab polos namun penuh semangat.

“Senang (menjadi viral),” ujar Dikha Aura Farming singkat namun jelas.

Tidak hanya populer, Dikha juga berhasil menginspirasi banyak orang. Ia menerima berbagai penghargaan atas kontribusinya dalam melestarikan budaya. Salah satunya adalah pengangkatan sebagai Duta Pariwisata Riau serta beasiswa pendidikan untuk mendukung masa depannya.

Ketika ditanya soal cita-cita, Dikha menjawab dengan lantang:

“Cita-cita (jadi) polisi,” ungkapnya, membuktikan bahwa meskipun kini terkenal, ia tetap memegang impian masa kecilnya dengan teguh.

Pacu Jalur: Tradisi Bersejarah yang Penuh Semangat

Menurut data dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi, pacu jalur merupakan olahraga dan pesta rakyat yang telah eksis sejak abad ke-17. Awalnya, jalur atau perahu digunakan sebagai alat transportasi utama warga desa di wilayah Rantau Kuantan, terutama yang tinggal di sepanjang Sungai Kuantan, dari Hulu Kuantan hingga Cerenti.

Lambat laun, masyarakat mulai mengadakan lomba adu cepat menggunakan jalur sebagai bentuk hiburan dan ajang kebanggaan antar kampung. Tradisi ini terus berkembang, hingga kini menjadi festival tahunan terbesar di Kuansing yang mampu menyedot perhatian ribuan penonton.

Jalur Panjang, Semangat Membara

Pelatih pacu jalur, Jupriadi atau akrab disapa Didi, menjelaskan bahwa panjang lintasan pacu jalur ini mencapai enam pancang, atau sekitar 1 kilometer. Ia menambahkan, para joki harus mampu mencapai garis akhir dalam waktu kurang dari dua menit.

“Ini bukan balapan biasa, ini adu gengsi antar kampung. Siapa yang menang, merekalah kebanggaan desa,” ujar Didi dengan penuh semangat.

Yang menarik, dalam setiap tim pacu jalur, terdapat anak joki di ujung jalur. Anak ini tidak hanya duduk diam, melainkan menari dengan penuh ekspresi, baik untuk menyemangati tim maupun sebagai simbol bahwa perahu mereka telah mendahului lawan.

“Kalau dia sudah mulai menari, itu tandanya tim kita sudah unggul. Tapi kalau masih di belakang, dia akan menghadap ke belakang dan terus menyemangati tim,” jelas Didi.

Latihan Serius, Tidak Sekadar Tradisi

Jangan bayangkan latihan pacu jalur sebagai aktivitas ringan. Didi mengungkapkan bahwa baik para joki dewasa maupun anak joki seperti Dikha menjalani latihan rutin. Para atlet jalur berlatih mendayung, sementara anak joki berlatih tarian dan ekspresi.

“Latihan sore. Paling lambat jam setengah lima sampai setengah enam. Anak-anak joki fokus latihan nari,” tambahnya.

Latihan fisik juga penting, terutama bagi joki dewasa yang mengandalkan kekuatan tangan dan kekompakan tim. Ini menunjukkan bahwa pacu jalur bukan hanya soal budaya, tapi juga kombinasi antara seni, kekuatan, dan strategi.

Dikha Aura Farming dan Pacu Jalur: Simbol Baru untuk Generasi Muda

Viralnya Dikha dan olahraga pacu jalur membawa harapan besar. Bahwa budaya lokal bisa dikenal dunia jika dikemas dengan semangat, otentik, dan dibagikan lewat media sosial. Dikha Aura Farming, dengan gaya unik dan energinya yang luar biasa, telah menjadi simbol baru bagi generasi muda Indonesia.

Ia bukan hanya mengharumkan nama Kuantan Singingi, tapi juga membawa nama Indonesia ke panggung budaya dunia.

Lebih dari itu, kisah Dikha Aura Farming membuktikan bahwa seorang anak desa pun bisa mendunia asal berani tampil dan bangga dengan budaya sendiri. Di tengah derasnya arus globalisasi, kisah ini mengingatkan kita untuk tetap mencintai warisan lokal dan melestarikannya.

#PacuJalur #AuraFarming #DikhaViral #BudayaIndonesia #JokiCilik #KuantanSingingi #TradisiLokal #FestivalRiau #DutaPariwisataRiau

By : ceksinii

Dikha Aura Farming
Update24

Recent Posts

Akibat Jalan Rusak, Jenazah di Gorontalo Terpaksa Diangkut Menggunakan Motor: Potret Ironi Infrastruktur Daerah

Kondisi jalan rusak di Gorontalo memaksa warga mengangkut jenazah dengan motor menuju rumah duka. Potret…

2 jam ago

DPRD Dorong Pemko Medan Bangun Pompa Air di Titik Rawan Banjir

DPRD desak Pemko Medan bangun pompa air di titik rawan banjir, langkah penting untuk tanggulangi…

4 jam ago

Fakta Menarik Tentang Fobia Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia adalah ketakutan berlebihan terhadap objek atau situasi tertentu yang bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari. Artikel…

4 jam ago

10 Buah-Buahan yang Bisa Menyerap Racun di Tubuh, Rahasia Alami untuk Detoksifikasi

"Temukan 10 buah-buahan penyerap racun yang membantu detoks alami tubuh. Dari lemon, apel, hingga buah…

4 jam ago