Pada tanggal 25 Agustus, ribuan massa demo berkumpul di depan kompleks DPR RI, Jakarta. Aksi unjuk rasa ini dipicu oleh kekecewaan terhadap sejumlah kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat kecil. Massa membawa spanduk, pengeras suara, hingga atribut simbolis untuk menyuarakan aspirasi mereka. Kehadiran massa demo dalam jumlah besar membuat situasi di depan gedung DPR menjadi sangat tegang.
Ketika situasi mulai memanas, aparat keamanan melakukan tindakan tegas dengan memukul mundur massa demo. Tindakan ini dilakukan setelah massa berusaha mendekati pintu gerbang utama DPR. Gas air mata dan barikade polisi menjadi pemandangan yang tidak terhindarkan. Suasana semakin ricuh ketika sebagian demonstran mencoba bertahan di barisan depan, sementara yang lain memilih mundur untuk menghindari bentrokan langsung.
Setelah dipukul mundur dari pintu utama, massa demo memilih untuk berpindah ke gerbang belakang DPR. Langkah ini diambil karena akses utama sudah dijaga ketat aparat. Gerbang belakang DPR pun menjadi titik kumpul baru bagi ribuan orang yang masih ingin menyuarakan tuntutan mereka. Situasi di sana sempat lebih kondusif, meskipun tetap diwarnai penjagaan ketat dari pihak kepolisian.
Massa yang turun ke jalan membawa sejumlah tuntutan penting. Mereka menolak kebijakan pemerintah terkait kenaikan harga kebutuhan pokok, menentang revisi undang-undang tertentu, serta menuntut transparansi anggaran negara. Dalam orasi yang disampaikan, massa menegaskan bahwa aksi demo ini bukanlah bentuk perlawanan anarkis, melainkan cara rakyat menyampaikan aspirasi di depan wakil rakyat di gedung DPR.
Aparat keamanan segera menyesuaikan strategi setelah massa berpindah ke gerbang belakang. Barikade tambahan dipasang, dan jalur akses menuju DPR dari arah belakang segera ditutup. Kendaraan taktis pun disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan bentrokan. Meskipun begitu, aparat tetap mencoba melakukan pendekatan persuasif agar massa membubarkan diri dengan damai.
Sejumlah peserta demo mengaku kecewa dengan cara aparat menangani aksi 25 Agustus. Mereka mengklaim bahwa aksi yang awalnya damai berubah menjadi ricuh setelah polisi melakukan tindakan represif. Namun, ada pula demonstran yang menilai bahwa perpindahan ke gerbang belakang adalah strategi cerdas agar suara mereka tetap terdengar tanpa harus berhadapan langsung dengan barikade utama.
Aksi demo 25 Agustus berdampak besar pada kondisi lalu lintas di Jakarta, terutama di kawasan sekitar Senayan. Jalan utama di depan gedung DPR ditutup total, menyebabkan kemacetan panjang di sejumlah ruas jalan alternatif. Ribuan kendaraan terjebak macet, sementara transportasi umum seperti TransJakarta juga terganggu operasionalnya.
Seiring berlangsungnya demo, media sosial dipenuhi dengan tagar terkait #DemoDPR25Agustus. Ribuan warganet ikut mengomentari jalannya aksi, baik mendukung maupun mengkritik. Video bentrokan antara aparat dan massa menyebar luas di berbagai platform, menambah perhatian publik terhadap situasi panas di sekitar gedung DPR.
Pengamat politik menilai bahwa aksi demo 25 Agustus menunjukkan semakin besarnya ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintah. Menurut mereka, demo yang berakhir ricuh ini seharusnya menjadi peringatan keras bagi para wakil rakyat di DPR agar lebih mendengar suara masyarakat. Jika tuntutan tidak diakomodasi, bukan tidak mungkin aksi-aksi serupa akan terus berlanjut di masa mendatang.
Meski dipukul mundur, massa tetap berharap aksi mereka tidak sia-sia. Mereka ingin DPR benar-benar menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah pusat. Bagi massa, aksi 25 Agustus bukan sekadar unjuk rasa, melainkan simbol perjuangan rakyat dalam menuntut keadilan sosial dan ekonomi.
Aksi demo pada 25 Agustus di DPR menjadi salah satu catatan penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia. Peristiwa ini menunjukkan bahwa rakyat masih berani bersuara, meski harus menghadapi barikade aparat. Dengan ribuan orang yang rela turun ke jalan, jelas bahwa ada masalah serius yang perlu segera diselesaikan oleh pemerintah dan DPR.
Hewan peliharaan bukan hanya sekadar teman di rumah. Banyak penelitian ilmiah membuktikan bahwa keberadaan hewan…
Pendahuluan: Musim Hujan dan Ancaman Masuk Angin Setiap kali musim hujan tiba, ada satu penyakit…
Mata berkedut adalah pengalaman yang hampir semua orang pernah alami. Sensasi ini biasanya muncul secara…
Terkadang, mimpi hanya dianggap sebagai bunga tidur. Tapi pada beberapa kepercayaan, mimpi juga kerap dikaitkan…
Maroko – September 2025Gelombang kemarahan yang dipimpin oleh remaja dan pemuda Maroko mengguncang negeri Afrika…
Pada 4 September 2025, Kementerian Kesehatan Republik Demokratik Kongo (DRC) resmi menyatakan adanya wabah baru…