Belimbing merupakan salah satu jenis buah yang populer di Indonesia. Selain buahnya, rupanya daun belimbing juga banyak yang mengincar, salah satunya oleh negara asing. Pada tahun 2024, Republik Dominika mengimpor daun belimbing dari Indonesia senilai 52.900 dollar AS (Rp 839,3 juta) dengan volume mencapai 6 ribu kilogram. Padahal selama periode 2019-2023, ekspor daun belimbing ke negara di kepulauan karibia tersebut nihil. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mencatat total ekspor daun belimbing ke berbagai negara sejumlah 62.576 dollar AS (Rp 992,8 juta) dengan berat total 8.769 kg pada 2024. Ini menunjukkan ada kenaikan 1.058 persen di banding tahun sebelumnya berjumlah 5.400 dollar AS (Rp 85,6 juta) dengan volume 2.125 kg.
Sebenarnya ada banyak jenis belimbing yang tumbuh di Indonesia. Tapi, beberapa jenis belimbing yang populer di Indonesia adalah belimbing manis (Averrhoa carambola) dan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi). Ternyata begini manfaatnya:
Daun belimbing manis memiliki banyak manfaat kesehatan, salah satunya menurunkan kadar gula dan lemak darah. Penelitian tahun 2021 dalam Food Science and Nutrition menunjukkan ekstrak methanol daun belimbing (MEACL) efektif menurunkan gula darah, kolesterol total, trigliserida, indeks aterogenik, dan massa tubuh pada tikus jantan. Kandungan senyawa fenolik dan flavonoidnya juga berperan sebagai antioksidan kuat yang melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, serta membantu mencegah penyakit kronis seperti kanker, diabetes, dan penyakit jantung.
Salah satu manfaat dari daun belimbing wuluh adalah menjaga tekanan darah. Masalah tekanan darah tinggi berkaitan erat dengan berbagai penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung dan stroke. Sebuah penelitian kecil di lakukan di Magetan pada tahun 2023 untuk melihat efek teh daun belimbing wuluh terhadap pengidap hipertensi. Dalam riset tersebut, peneliti dari STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun memberikan 2 gram teh daun wuluh seduh selama 7 hari berturut-turut pada 16 partisipan. Dari seluruh partisipan, rata-rata tekanan darah sistolik (saat memompa darah) berada di angka 163,13 mmHg dan diastolik (saat jantung rileks) di angka 92,5 mmHg. Setelah di beri teh daun belimbing wuluh, terjadi penurunan hipertensi secara signifikan menjadi 134,06 mmHg pada sistolik dan 75 mmHg pada diastolik.
Selanjutnya di lakukan uji Wilcoxon intervensi teh daun belimbing wuluh di peroleh p-value 0,000. Berarti terdapat efektivitas antara tekanan darah sebelum dan sesudah teh daun belimbing wuluh di berikan,” tulis peneliti. Penelitian lain juga di lakukan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dian Husada Mojokerto pada 2023 pada pengidap di abetes. Mereka menemukan konsumsi daun belimbing wuluh memberikan efek penurunan gula darah. Ini di duga karena adanya kandungan antioksidan flavonoid di dalamnya.
Saat ini ada banyak produk daun belimbing kering yang bisa tinggal di seduh seperti teh untuk konsumsi. Jika hanya memiliki daun belimbing manis atau daun belimbing wuluh segar, berikut cara mengolahnya:
1. Siapkan 8-10 lembar daun belimbing segar.
2. Rebus di dalam 1 liter air hingga air mendidih.
3. Tutup panci selama proses perebusan.
4. Setelah selesai, matikan api dan biarkan air daun belimbing lebih dingin.
5. Saring air daun belimbing, lalu minum.
Salah satu bentuk obat yang paling sering digunakan dalam dunia medis adalah painkiller atau obat…
Jakarta Timnas Rusia dipastikan tidak bisa tampil di Piala Dunia 2026. Tuan rumah Piala Dunia…
Indonesia kembali dihadapkan pada isu energi yang mengejutkan publik. Kabar bahwa tiga raksasa energi global,…
Bulan purnama adalah salah satu fenomena alam yang sejak dahulu kala selalu memikat perhatian manusia.
Gaya hidup modern yang serba cepat sering membuat banyak orang kurang bergerak. Padahal, aktivitas fisik…
Urap sayuran adalah salah satu hidangan tradisional khas Nusantara yang sangat digemari. Sajian ini terkenal…